Skip to main content

Posts

Jkt - Bdg

Memiliki tetapi tak selamanya. Seiris senyum bahagia, Kini pergi karena lupa. Bergandeng tangan adalah kami. Tetapi sekarang aku rela dia pergi. Tak ada lagi cerita malam, Kini jarak kami hanyalah sebatas cahaya yang padam. Bukannya aku tidak senang, Karena kini dia telah terbang. Bukannya aku egois ingin dia di sini, Karena aku tak terbiasa sendiri. Sahabat kecilku, Terbang... terbang... aku di sini bahagia selalu. *** I present this to my cousin, Lathifah Indah, who will be a student in Unpad. Selama 18 tahun, ini adalah pertama kalinya kami akan terpisahkan cukup lama. Minimal 3 setengah tahun jarak kami terpisahkan Jkt-Bdg. Huhuhuhu, LDR memang menyiksa! Siapa yang bakal dengar curhatanku nanti!? Siapa yang bakal maksa aku nonton om-om!?

Dear Momma

Dear Momma, If there is any world beside this, if I ever get lost, I hope you will be there for me. You are the one who taught me to stand high in my lowest, to always blessed in every condition, to always patient in this tough world, and to smile behind this fragile body. You are the most strict, discipline, grace, and charming lady I know and I'm so glad that you take care of me as your daughter. Yes, you are my Momma and I am proud to be your daughter. I used to lie sometimes when I was in high school, and since I am now a college student.. I think it's not right and wise enough to hide something from you. You deserve to know anything, you have right. Then, I learn to told you everything. My friends, my love story, my enemies, my college life, my school life, my grades, my problems, and tell you that once I skipped class. For the 18 years of wasting, now I realize that you are my bestest friend in the whole wide world. Then I know you are the one who colored up my dark wo...

Putri dan Pangeran

Apa kamu percaya jika seorang pria fiksi ternyata benar-benar ada? Dia adalah seorang pangeran, dengan tubuh yang tinggi tegap, wajah Eurasian, acuh terhadap sekelilingnya, pintar, namun digilai oleh setiap wanita tanpa dia sadari. Ya, setiap wanita. Entah yang sangat cantik, sangat pintar, sangat rendah hati, semua jatuh cinta padanya. Namun, siapa sangka titisan malaikat itu sangat naif tentang wanita? Kurasa dia belum pernah menemukan cinta pertamanya. Hatinya masih sepolos kertas putih dan dia tidak mau mewarnainya. Pangeran memang senang berteman tetapi jarang ada wanita yang berteman dekat dengannya. Pesona si pangeran mulai merasuki seorang putri. Namun, apa yang mampu dilakukan si putri yang pendiam? Gadis ini selalu terasingkan di dalam lingkungannya, dia bukanlah pilihan pertama bagi para pangeran. Bukan karena dia buruk rupa, hatinya yang cantik tampak jelas di wajahnya, namun karena dia tidak tahu bagaimana caranya untuk berteman. Wajah putri selalu dihiasi oleh bibir ...

Cinta dan Gravitasinya

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. "Gravitasi menerangkan gerakan planet-planet, namun tidak dapat menerangkan siapa yang menggerakannya sama sekali." - Isaac  Newton. Cinta memang bukanlah sebuah partikel, cinta adalah sebuah perasaan. Tetapi cinta juga memiliki gravitasinya sendiri? Loh, kok? Memang cinta mempunyai massa? Cinta memiliki massa sesuai dengan apa yang telah dilakukan seseorang. Semakin seseorang melakukan apapun atas dasar nama cinta, orang tersebut akan semakin terjebak di sebuah titik gravitasi orang yang dicintainya. Cinta mempunyai tolak ukurnya sendiri. Cinta yang tulus akan mempunyai gaya gravitasi yang lebih kuat dibandingkan cinta yang mengharap akan sebuah imbalan. Sama seperti planet-planet yang mengorbit di sekitar matahari, cinta dapat diibaratkan sebagai sebuah orbit yang mengitari seseorang. Tidak mampu pergi dari orbitnya, walaupun rasanya ingin.

June 20th, 2016

*** Kamu tahu rasanya tubuh yang dihempaskan dari langit? Rasanya sakit. Bedanya bukan raga ini yang hancur... Melainkan jiwaku yang melebur. Seperti kertas yang diremas hingga tak berbentuk, Apalah arti diriku yang remuk? Mataku tersayat tak mampu melihatnya. Telingaku tuli tak mau mendengar fakta. Aku hanya membodohi diriku sendiri, bukan? Mempertahankan tanpa akhir yang mapan. Huh, pujangga macam apa dirimu ini? Kamu... hanya berlari tanpa henti. Tersesat dan terjebak di dalam permainanmu. Bodohnya... permainan ini juga menjebakku. ***