Skip to main content

Memilih atau Dipilih?

Setiap orang punya hak untuk dipilih dan memilih, bukan hanya untuk voting pemilu, hal resmi lainnya, ataupun urusan percintaan... Tapi untuk kehidupan.

Ya, kita menentukan jalan kehidupan kita sendiri.

Layaknya kita berdiri di persimpangan jalan, pada akhirnya kita hanya bisa memilih satu jalan; ke jalan tujuan kita atau ke jalan yang menyesatkan kita. Lalu ketika kita tersesat di sebuah jalan kita masih mampu kembali dan memilih jalan yang lain, ah, andaikan kehidupan itu sesederhana seperti memilih jalan.

Kehidupan itu kurang fleksibel.

Ada jalan kehidupan yang merupakan tujuan dan sesuai dengan harapan-harapan kita, namun ada juga jalan yang sebaliknya. Tapi sayangnya, tidak semua jalan dapat kita lalui kembali untuk memilih jalan lainnya, yang mungkin akan membawa kebahagiaan untuk kita. Di dalam kehidupan, kita mau tidak mau harus menerima semua resiko yang sudah menunggu di pelupuk mata.

Setiap orang berhak dipilih dan memilih siapa yang pantas menjadi teman kita ataupun hanya sekedar tahu nama.

Kita semua berkelana, mencari orang-orang yang tepat dan layak untuk kita pertahankan. Beberapa dari kita berjalan bahkan ada juga yang berlari untuk mencari ketenangan dan kesenangan, bukan sebaliknya. Manusia cenderung "mencintai dirinya" sendiri sehingga mereka cenderung berkumpul dengan orang-orang yang "sejenis".

Rasanya....
Saya sudah salah memilih jalan.

Jalan ini terasa menyenangkan dan menenangkan di awal, namun mulai terasa menyakitkan dan membuat gundah.

Entah saya yang aneh karena tidak mampu menyesuaikan diri atau mereka yang memang menjadi biang permasalahan. Kian hari, saya semakin menjadi diri saya yang lain. Diri saya yang selalu merasa kesepian di tengah keramaian, tanpa adanya penopang dengan kobaran api yang membuat saya semangat. Kata orang, jika kita ada masalah sebaiknya kita menceritakan masalah tersebut agar hati kita tenang, dengan harapan orang yang diceritakan mampu mengerti, menenangkan, dan menyediakan bahunya serta mengatakan "saya berada di sini ketika Anda membutuhkan saya."

Saya sudah mencobanya.

Dan beberapa orang memang mampu menjadi orang yang saya harapkan.

Tetapi beberapa orang lainnya?

Hanya mampu menilai saya dari satu sisi tanpa mau mendengar cerita saya. Mereka hanya mampu menilai dengan mengatakan apa yang saya perbuat sudah benar atau belum, tanpa menenangkan dan menemani jiwa ini.

Ibarat cahaya, saya meredup dan pancaran saya sebentar lagi akan padam, dan ketika saya sudah padam... Entahlah siapa yang akan ada di dalam diri saya. Alter ego saya yang belum pernah kalian jumpai, mungkin? Ya, mungkin. Bisa saja saya berubah menjadi sosok asing yang membuat kalian tidak nyaman.

Rasanya...
Ingin saya memutar jalan kehidupan ini, berlari untuk memilih jalan yang satunya.

Apakah saya masih mampu memilih dan apakah saya siap untuk dipilih?

Apakah bijaksana untuk menghapus mereka semua yang hanya menjadi parasit dari satu pihak saja?

Apakah saya masih bisa merubah jalan kehidupan saya?

Ataukah saya harus terjebak di dunia asing ini?

Mampukah saya terbangun dari jalan kehidupan yang kian hari semakin suram ini?

Ah...
Andaikan saya mampu hidup di dunia paralel.

Tentunya, saya tidak akan menjadi seperti ini.

Comments

Popular posts from this blog

Catching Up!

It's 2022 now. This blog somehow becomes the witness of my growth. I started this blog back in 2012, thus.. I'm already on blogger for 10 years. This blog lasts longer than my relationship, ever! 10 years have passed.. I was 15 yo, and now I'll be turning 25 this December. what do I do now? Am I the same old Nita? Am I better? Do I become stranger to some people? The answer is.... My life gets boring, if you ask. I'm living a typical adult life; working, working, working, working, and working. Oh, almost forget. I also become a mother of one, a daughter named Hagia. So, it's like balancing life among working, be a mother, socializing, and most of the time.. resting. I become more quite than I was in college or freshgrad days. I become anti-social. I enjoy being alone instead of get trap around people. I enjoy drinking my matcha-latte, while reading book.. or just simply scrolling through my Instagram or TikTok. I enjoy to have exercise once in awhile. I enjoy my bus...

Life Update from a 26 yo Woman

Sudah beberapa tahun terakhir ini aku tidak bisa menulis ataupun melukis apapun. Hidupku terasa datar, tidak ada hal lagi yang membuatku merasa senang (kecuali kehadiran anakku, Hagia). Tidak ada hal lagi yang bisa menginspirasi aku. Entah sudah sebanyak apa aku membeli peralatan lukis, buku catatan lucu yang banyak, namun tetap semuanya hanya berupa lembaran kosong hingga hari ini. Sampai semalam, aku kembali mencoba membaca seluruh postingan di blog ini, dimulai dari tulisan pertamaku di tahun 2012. Ternyata, ada begitu banyak kenangan manis, sedih, marah, kecewa yang aku tuliskan di dalam sini. Aku tumbuh dan berkembang di dalam blog ini, beberapa cerita kehidupan remajaku ada di dalam sini. Sebagai orang yang mudah melupakan kenangan-kenangan yang ada, membaca tulisanku sendiri membuatku merasa.... kembali hidup. Entah berapa banyak aku jatuh cinta, sakit hati, jatuh cinta, sakit hati, jatuh cinta lagi, dengan pria yang berbeda Orang-orang di dalam hidupku tidak begitu bertambah ba...

Proud Indonesian

Hi! It's been a while since I open this blog. Banyak banget yang harus diceritain selama ini. Dari mulai Mba Andes yang hamil dan bulan Agustus ini diprediksi melahirkan (phew, I'm gonna be Aunt again!), gue yang udah lulus SMA, berkah-berkah yang diperoleh selama bulan Ramadhan, dan cerita tentang teman-teman gue. First I'm gonna write about: RAMADHAN 2015. Why? It's actually my opinion about living in Bendungan Hilir (Benhil). As you know, Benhil is the most popular place to go while Ramadhan. Di pasarnya udah terkenal dengan jajanan-jajanan (ta'jil) untuk berbuka. Orang-orang mulai berlalu lalang sekitar pukul 4 sore, melihat-lihat apa yang dijajakan, dan akhirnya berhenti di satu pedagang. Ini adalah pemandangan normal yang gue lihat selama tujuh belas tahun gue tinggal di sini. Tapi... rasanya gue baru benar-benar melihat 'situasi' bulan ini, ya, pas tahun ini. Kenapa? Pengemis adalah hal tidak asing yang dilihat kalau kalian melihat jajanan di p...

Less the Same but, Stay...

As I said before we are less the same. And destiny is something we can't blame. As we live in two different poles. It seems pretty far for us to get close. As the earth rotates slowly, You're getting closer to me. As we may united, Probably I'll make our own ballad. But... Can't you see that we live differently? Oh, You... Me... How many probabilities that we have? How can we complete and salve? You're a beautiful creature. That make me crazier. I may fall deep in those sad eyes. Too deep as if I'm drowning in magis. Almost a year I'm drowning. But weird.. I'm not even dying. I enjoy it though it hurts. Maybe I'm one of those experts... That will stay though invisible. ***

The Fangirling Moment When They Talk About F1

I'd never talk about this though I should!! So I've watched F1 since in the 9th grade, and I only knew about Sebastian Vettel back then. My chairmate, Salsa, has a HUGE crush on him so I was her victim everytime she was fangirling. Like it or not, I listened to those craps. Then... I was feeling "What's so good with Vettel" and I started to watch F1. At the moment, BOOM, HE IS GOOD. I was starting to be his fan back then. Up until now, I'm still his fans and now I know some of racers which is COOL! Salsa may loves Vettel to death, but I ship Hamilton more than Vettel. Lol. But seriously, Hamilton is really cute! He's a total pro! He was the 1st racer ever that won in such young age (before Vettel broke his record). But... Hamilton is always be my... imaginary brother? Hamilton looks like he's a rapper instead of racer, though. He has this swag that makes him more adorable and cute. Then then then, I've heard about Rio Haryanto joins F1 for Ma...