Setelah hampir 28 tahun hidup, Aku mulai merasakan kedamaian tentang perjalanan diri ini. Kemarahan, penyesalan, pengandaian, kedengkian... Semuanya satu per satu mulai hilang. Walaupun masih tersisa, setidaknya tidak sebesar dulu. Aku mulai merasakan lega juga, walaupun masih diiringi air mata. Ternyata, aku dicintai dan diinginkan. Aku tidak sendirian, aku tidak dibuang, dan aku tidak ditinggalkan. Perspektifku sebagai orang dewasa membuka banyak mata baru dari berbagai sisi. Mungkin dulu, memang itulah yang terbaik untuk dilakukan. Keputusan yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa, yang saat aku kecil tidak mengerti sama sekali dan merasa terkucilkan. Namun, tanpa keputusan para orang dewasa tersebut... aku tidak akan bisa berdiri sejauh ini. Aku dulu adalah seekor itik buruk rupa, yang perlahan menjelma menjadi seekor angsa yang cantik, indah, dan kuat. Ya, aku mulai menerima jalan hidupku. Dulu, aku masih bertanya-tanya. Merasakan kemarahan dan ketidakadilan pada Tuhan. Namun,...
I may could not directly say it to you out loud or even in a whisper. But I am afraid I won't have much time left for this. We were more but now we are less. We are now strangers like we used to. You did not have to do anything, You did nothing. But indirectly, you taught me how to love. The biggest love that I ever felt. The purest love although I didn't want to make you as mine. The unconditional love, that made me want to give you my kidney, if I have to. I just love you. You made me the woman I am today. The one who finally made peace with her past, knows her life goals, dreams, and to realized how huge my worth is. Once, I felt unwanted and unheard, not just by you, but also by everyone else. So, I thought it was better for me to go without saying words. People didn't ask me anything, so did you. So, I thought my decision was right. I regret it, it was my biggest mistake to hold all of my feelings within. I ran from my own life, and now I know I can't turn back tim...