Skip to main content

Posts

Midnight Babbling 3.0

Beberapa hari terakhir, aku hampir setiap hari bertemu ayah kandungku. Rasanya menyenangkan sekali, akhirnya bisa mengenal sosok beliau secara langsung. Kami banyak berbincang tentang berbagai hal. Salah satunya, beliau bertanya, "apa kamu pernah ikut teater?" "Belum pernah. Tapi kalau bantu teman untuk tugas kuliah lumayan sering," jawabku. "Tapi belum pernah main di atas panggung berarti?" tanya beliau. "Belum, pa," jawabku lagi. "Sejak punya Gia, rasanya mimpiku banyak yang berubah. Targetku banyak yang nggak bisa terwujud. Aku kira, di saat Gia lebih besar, aku bisa kembali mencari apa yang aku mau. Tapi... aku punya Odie lagi. Apapun yang aku rencanakan di saat Gia mulai gede, nggak bisa aku lakukan lagi... karena aku masih punya bayi. Dulu, aku mau jadi abnon. Tapi ternyata aku hamil Gia. Di saat Gia sudah lahir, mukaku penuh jerawat karena hormon. Nggak mungkin aku daftar kontes apapun. Di saat aku mulai kembali cantik, badanku mulai ...
Recent posts

Serendipity 1.0

 I was so mesmerized by how universe crosses our path. It started on 2015 until 2025, and to many more years (I sincerly hope). After so many encounters, we chose different path. However, universe somehow drawing us back together again for a short meeting. Sometimes in an arranged one, another one unexpectedly. Serendipity, they said. 2015. I saw him in a mall on one weekend. I walked right through in front of him. He wore his red jacket -the same one when I sat beside him in pre-class-. His family walked near him. I locked gaze with his father, meanwhile he did not notice me, so I just walked away. On Monday, I asked him directly, "did you go to KK?" (KK = the mall's name) "How did you know?" "I saw you. You were with your family. I walked right in front of you." "Oh, yeah?! I didn't see you." Then, move forward to 2024. I was invited to a friend's wedding and I promised her, "yes, I will come." Another friend of mine sudde...

Self Note

If it’s not clear, it’s not aligned. Confusion is the curse of those who ignore their gut. Silence it once, and you’ll doubt yourself forever. Clarity is peace. Mixed signals? That’s your exit cue.

Midnight Babbling 2.0

Setelah baca ulang tulisan-tulisanku dulu, aku menyadari betapa aku udah berkembang sekarang. My early posts were my rage era. Lol. Mayoritas tulisannya kalo ga ngamuk, marah, baper, merasa hidup itu sangat unfair. Semoga sekarang aku bisa punya kontrol emosional yang bagus, lebih bijaksana setiap harinya. Sekarang sudah dini hari, dan di saat inilah aku kembali kontemplatif. Banyak introspeksi diri, membandingkan diriku di tahun 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, 2023, 2024, dan 2025. Aku kini udah bisa lebih berdamai dengan diriku sendiri, kisah hidupku, takdirku. Sesulit-sulitnya hidup, life is worth living . Kini, aku percaya, aku hidup karena punya tujuan. Entah tujuannya apa, tapi Allah masih mempercayakan aku untuk bisa lalui segala cobaan hidup, dan menganggap aku masih berguna. Motto hidupku menjadi, "aku bisa. Gausah khawatir, I'll get through this. I can do it . Selama aku hidup, aku pasti bisa melalui segala cobaan." Hal itupun s...

Midnight Babbling

Ada buku yang lagi aku baca berulang, judulnya The Little Prince. Buku tipis, kelihatannya seperti buku anak-anak, tapi isinya untuk kaum remaja menuju dewasa sepertiku. Di buku ini, ada bahasan tentang mencintai dan memelihara sebuah hubungan, perpisahan, petualangan. Lengkap. Life is hard, but, life is worth living. I am the love that I give, not the love I recieve. Sekarang udah bisa berdamai dengan diri sendiri, ternyata kapasitas kasih yang aku punya itu besar. Mencintai, mempedulikan, peka, akulah orang itu. Anak-anak nyaman bersamaku, kucing liar nyaman berada di kakiku, aku bisa mendengar kisah supir taksi di dalam perjalanan, aku bisa membuat siapapun nyaman dengan kehadiranku. Aku berhenti mencari kenyamanan pada orang-orang lain, karena ternyata nyaman itu adalah diriku sendiri. Udah nggak mau pusing mikirin hal ini-itu. Makanya, belajar mengkotak-kotakan emosi sendiri itu penting banget. Karena yang paling menyakitkan emang ini: Bedanya, aku sambil tidur pelukan sama Hagia ...

Acknowledging It

The things that we can control : Our actions, our thoughts, our reactions, our choices. Kontrol itu termasuk bagaimana kita menyalurkan energi di dalam diri supaya nggak terbuang sia-sia gitu aja. Speaking of it,  tumbuh besar di lingkungan yang 'keras', didikan disiplin, teratur, berusaha menjadi contoh di manapun berada; membuat aku sebagai individu yang penuh pertimbangan sekarang. Aku bisa ceroboh, ekspresif, ramai... namun, juga sebenarnya menjadi overthink dan dipendam sendiri. Dulu, cenderung menjadi people pleaser . I chose to laugh although deep down I want to scream. I often said "yes" instead of "no." I walked away and hide when I felt overwhelmed and unwanted. Butuh latihan selama bertahun-tahun untuk aku menjadi nyaman dengan diriku sendiri, menerima semua emosi yang aku rasakan, bukannya dibiarkan dan dipendam gitu aja (karena ternyata nggak sehat, bikin makin nggak waras). Kalau ada senang, pasti ada sedih. Kalau ada cinta, pasti ada benci. Ka...

I Was Enchanted

Seminggu yang lalu, aku mengikuti acara karaokenya Taylor Swift. Semua lagu-lagunya dari berbagai era dimainkan selama acara. Aku menghabiskan hari Sabtu malamku dengan rasa senang, galau, sepertinya semua emosiku bercampur jadi satu. Bagaimana tidak? Aku tumbuh bersama lagu-lagunya Taylor Swift. Jatuh cinta, patah hati, pertemanan, pengkhianatan teman, sukacita, dukacita, rasa syukur akan memiliki orang tua... Taylor Swift bisa menuliskan itu semua di lagu-lagunya. As emotional as I said, ada satu lagu yang ketika dimainkan buat aku hampir menangis saat acara berlangsung. Bukan karena sedih, tapi luapan seluruh perasaanku akan makna lagu itu. Aku jadi terngiang masa-masaku sejak sekolah hingga kuliah, perasaan yang dirasakan saat itu. Lagu yang menemaniku sejak masa rilisnya saat aku SMP, dan selalu aku dengarkan ketika aku jatuh hati. Judulnya, Enchanted. "And it was enchanting to meet you All I can say is, I was enchanted to meet you" Debaran hati, perasaan senang, kikuk.....