Skip to main content

ARGH.

Yes, I'm a senior now. Mungkin kalian udah bosen gue curhat tentang masa-masa SMA gue. But, maybe this will be the last...

Gue dari awal setengah-setengah masuk ke SMA yang sekarang ini. Kenapa? Ini bukan SMA tujuan gue! I'm feeling like.... Terjebak di pulau terpencil dengan banyak orang asing. Pernah nggak, kalian merasa sendirian di tengah keramaian? Nah, itu yang gue rasain begitu pertama kali masuk SMA ini. Daerah gue bukan disini, omongan gue nggak nyambung, tempat hangout juga beda, kalau dulu si A kenal sama si B sekarang malah nggak ada yang kenal sama sekali.

Sedih? Banget.

Gue yang dari zaman SD sampai SMP sering mengikuti lomba-lomba, sering mewakili sekolah kesana-kemari, jadi pasif di SMA. Untuk adek-adek kelas, jangan dicontoh ya. Gue emang payah karena terlalu mengikuti ego gue. Gue merasa, kemampuan gue seperti menurun perlahan.. Kaya.. Um.. Gimana ya, beda deh pokoknya.

Btw,
Tadinya gue bermimpi untuk daftar jadi anak cheerleader, dan bergabung OSIS. Cuma........ jadi kandas begitu masuk SMA gue yang sekarang. Keingingan untuk ikut OSIS jadi hilang sama sekali, walaupun sempat mengikuti tes, ya. (Alhamdulillah gue sakit waktu itu).

Sejak masuk SMA ini impian gue pun cuma ada 2, itu juga untuk memotivasi gue sekolah, dan untuk merasakan kesenangan zaman sekolah.
1. JADI PANITIA PENSI. Yes, I did it. Succeed.
2. JADI PANITIA BTS. Yes, I did it. Walaupun di sini hanya di bagian tim kreatif (yeah people admits that I'm creative, so here I am! :p)

Pas gue udah meraih semuanya... I'm feeling... lost.... again. I'm a stranger.... again. I'm an alien... again.

Gue memang mempunyai banyak teman di sini, cuma sekarang gue seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Kebingungan. There's a love-hate relationship, I believe it. Karena gue merasakan itu ke sekolah gue, love-hate.

Sekarang, mungkin seluruh angkatan 2015 lagi merasakan kegalauan tingkat maksimal. Bukan karena pacar. Bukan karena cewek / cowok. Bukan karena diomongin orang (Please deh, SMA udah mau selesai kalau masih baper sama apa yang di-gossip-in orang, it's so last year). Tapi.... Galau karena masa depan. Lulus dari SMA, itu baru langkah pertama kita di dalam kehidupan. ARGGGHHH. Right now, this second, I'm in the middle of panic attack. From the scale of 1 to 10, this is 10.

Ganbatte!

Comments

Popular posts from this blog

Give and Take

What happens to teenager this day? What happens to Indonesian culture about polite, manner, and grace? It's so pathethic that now we rarely see it in our life. Let's take the easiest samples: 1. Menyela pembicaraan orang. 2. Make fun, laugh, yawn, stared hatefully toward the elders (it can be your lecturer or even your parent). 3. Being ignorance, arrogant. 4. This may be the simpliest sample of all... keluar / masuk ruangan tanpa ijin, main kabur,padahal sebenarnya bisa ijin dulu. etc. Some of the examples above are actually based on my observation in actual life. But then the question is: Can we live without polite, manner, and grace? Sekarang coba kalau dibalik. Kita jadi orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak sopan. You feel uncomfortable, angry, sad, and insecure, don't you? Is that good? How can we have polite, manner, and grace? Well, I'm kind of person that believe in "Give and Take". Give and take is actually hands that help each oth...

Self Reflection

I haven't wrote anything. But will try to write... again. 4 tahun yang lalu, gue menuliskan tentang masa-masa menjadi maba  (mahasiswa baru) yang baru saja selesai melaksanakan PKKMB. Hari ini, beberapa teman angkatan 2015 sudah melaksanakan wisuda. Gue belum, semoga tahun depan mendapatkan giliran. Aamiin... Btw , entah mengapa pukul segini memang enak untuk menjadi sendu. Bukan sendu dalam konotasi negatif, tetapi cenderung ke arah positif. Tiba-tiba, jadi mengenang apa saja yang terjadi selama 4 tahun belakangan ini. Masa-masa di mana gue melepas seragam putih-abu, dan menggantinya dengan pakaian bebas. Malam ini menjadi sebuah renungan terhadap diri sendiri, atas apa yang telah dicapai, kesalahan, kebahagiaan, pertemanan, dan lain sebagainya. Katanya, kuliah adalah masa terakhir sebelum menghadapi dunia nyata. Katanya, semakin kita dewasa, kita cenderung menjadi realistis... mematikan cita-cita di dalam diri. Mematikan jiwa anak-anak yang ada di dalam hati. ...

Applications and Deadline.

Requirements for applicants High School student 10th grade (SMA kelas 1) For departure in 2014: Born between 01 August 1996 and 01 August 1998. Permission by parents and school Indonesian Citizens (for YES program participants: not a US passport holder, was not born in the US, one parent is not American citizen) Physically, mentally and spiritually healthy (for YES program participants we provide opportunities for disabled students) Participating and passing the serial stages of selection carried out by Bina Antarbudaya How to Apply Contact your nearest chapter to inform yourself where and when to buy the PIN for application. Open the online application system website. Activate your PIN and choose a username and password. Fill the application in between 14 days. Print out the selection pass card. Print out the Parental Permission, and fill it out. Print out the Acceleration Agreement (for Acceleration class students only). Bring all the printed and completed docum...

That Fangirling Moment When They Talk About F1 (2.0)

I AM RIGHT! I'll present this post to who loves watching F1, to whoever that thinks that no one could break Vettel's record. JUST IN FACT: Max Verstappen is the youngest ever that won a race! Let's take a look back to the Spain GP, of course! I am so proud of my baby-rookie-cutie!! I mean, he's only 18! We are from 1997!! It will be difficult enough to break his record, EVER. (The Spain GP udah lewat lama..... and tomorrow will be the Canada GP, though.) As a huge fan of Sebastian Vettel (don't forget about his younger bro, Fabian) and as a long lost girlfriend of Lewis Hamilton... (sobbing) still and will always be theirs, of course. But I can't resist that I REALLY REALLY excited about Verstappen's achievement. I hope Vettel, Hamilton, Verstappen, or Ricciardo could win the Canada GP! It's enough for Rosberg, I guess. (What an evil mind of mine). As Indonesian, of course I ship Haryanto. I still have that believe. Hamilton came from GP2 once, b...

Sakit dan Menyerah?

Rasanya seperti tamparan keras yang sakitnya bukan hanya terasa di kulit namun sudah menyebar ke dalam jiwa. Sakit... Rasanya membekas seperti hiruk-pikuk kota Jakarta yang tak kunjung pergi. Semakin lama semakin sakit... Ah, apalah si bodoh ini yang hanya mampu merintih kesakitan? Orang pun hanya berlalu-lalang tanpa peduli suara rintihan yang berharap akan sebuah pertolongan. Segala upaya telah dilakukan dan seiring dengan upaya tersebut banyak pengorbanan yang telah dilalui. Ya, pada akhirnya pengorbanan itu yang membuat si bodoh ini kesakitan. Ingin berhenti! Ah, apalah maknanya jika berhenti di tengah jalan? Bukannya manusia diciptakan dengan berbagai macam rintangan untuk dilalui? Entahlah... Apakah sudah letih? Yakin ingin menyerah? Tidak, saya tidak mau menyerah. Saya masih ingin berusaha, namun pada titik ini saya berharap akan adanya uluran tangan. Hanya untuk mengatakan, "semuanya akan baik-baik saja." Tidak lebih.