Skip to main content

Untukmu, dari Aku.

Mars - Venus
Sama seperti mitologi Romawi kamu dan aku bagaikan Mars dan Venus. Kisah cinta kita diabadikan selayaknya dua dewa-dewi ini. Kamu, dewa perang disatukan dengan aku, dewi kecantikan.

Utara - Selatan
Sama seperti magnet, kita mempunyai dua kutub yang berbeda. Dulu, aku berharap bahwa kita mempunyai kutub yang sama. Namun perlahan aku mulai menyadari bahwa kita tidak akan pernah bersatu jika kutub kita sama, justru dua kutub yang berbeda inilah yang merekatkan kita. Erat, dan sulit untuk terpisahkan.

Bonnie - Clyde
Terkadang kita mampu menjelma seperti mereka, partner in crime. Memang terdengar jahat oleh orang lain tetapi dua kekuatan besar yang disatukan adalah hal paling magis yang pernah kurasakan. Aku tidak ingin kita berdua berakhir seperti mereka, tetapi aku mendambakan kesetiaan mereka.

Romeo - Juliet
Aku selalu bertanya-tanya apakah kita akan berakhir seperti mereka berdua? Apakah orang-orang akan menghalangi kebahagiaan kita? Apakah kita akan lebih percaya ucapan mereka, daripada memercayai ucapan kita satu sama lain? Apakah kita akan menyerah begitu saja?

John Lennon - Yoko Ono
Isunya, kehadiran Yoko Ono memecah the Beatles. Tapi... kisah cinta dua seniman kontroversial inilah yang aku impikan. Kesetiaan mereka, dukungan terhadap satu sama lain, hubungan yang naik-turun, apakah kita akan mengalaminya?

Brad Pitt - Angelina Jolie
Keduanya bertemu saat Brad Pitt sudah menikah dengan Jennifer Aniston. Keduanya jatuh cinta saat memainkan film Mr. and Mrs. Smith. Saat itu, Angelina Jolie dikatakan sebagai perusak hubungan rumah tangga. Tapi... bukankah mendapatkan cinta sejati adalah hal terindah yang dialami oleh setiap individu? Lihat mereka sekarang. Hidup berbahagia setelah melalui masa-masa kelam.

Langit merah - Langit biru
Kita memang berada di tempat yang sama, tetapi jam tayang kita berbeda. Selalu bersentuhan saat langit berubah menjadi nila, tetapi secepat langit itu berubah secepat itu pula kita berpisah. Aku dapat melihatmu, begitu juga dengan kamu. Kita selalu bertatapan dari jauh, dengan aku yang berharap agar kelak kita dapat bercengkrama, dan aku yang bertanya "Apakah kau ingin mengenalku selayaknya aku ingin mengenalmu?"

Kamu adalah pertanyaan terbesarku, pertanyaan yang paling takut kuhadapi, pertanyaan yang sebisa mungkin aku tak mencari jawabannya. Kamu adalah sosok gelap yang tidak terbayangkan olehku sebelumnya. Kamu berada di tempat yang tidak seharusnya kamu kunjungi. Aku mempunyai tujuan, aku mempunyai mimpi, dan aku mempunyai target. Tapi... pikiranku selalu melayang hingga akhirnya hinggap di dirimu.  Apa yang telah kuperbuat sehingga kita bertemu?

Bila kuhitung, probabilitas kita untuk bersama tak mencapai 1 bahkan mungkin 0.5 pun tak tergapai. Dunia kita terlalu berbeda, serupa tetapi terlalu berlawanan. Aku hanya hidup di dalam cermin, mengikuti setiap pantulanmu.

Bila hitunganku salah, maka dunia kita dapat dipertemukan. Dan ketika dunia kita dipertemukan, kita tidak akan terkalahkan. Keanehanmu melebur dengan keanehanku. Kelebihanmu menutupi kekuranganku, dan kelebihanku menutup kekuranganmu. Kita seperti Venus - Mars, Utara - Selatan, Bonnie - Clyde, Romeo - Juliet, John Lennon - Yoko Ono, Brad Pitt - Angelina Jolie, dan Langit merah - langit biru, tetapi bedanya kita akan menulis kisah kita sendiri...

Comments

Popular posts from this blog

Dear Momma (2.0)

And eventually I'm just a scared little lady. The super sensitive one when people talked about "family bond." I would cry easily on my Momma's lap when we had a deep conversation. She's my hero, my wonderwoman. The one who rescued me in my lowest. The one who protected me whenever I needed her. So, two days ago we had a deep conversation. It was about manner. " Kamu mbok ya jangan ngomong sama Mama kaya gitu.. nanti dosa ," she said when we got started. I was standing beside her while she sat on the sofa. We were talking about the latest movie actually -not the deep conversation, yet-. "Kalo ngomong sama orang tua, apalagi sama Mama, jangan sampe Mama harus mengadah liat kamu... Tatapan mata kita sejajar aja udah salah... " I was like.. . krik. Speechless. " Justru dari dulu k epala Mama lebih rendah daripada kepala Eyangti, lho. Nanti kualat kamu kaya gitu, De... Mama dari dulu mau ingetin kamu tapi lupa terus. Tiap abis shalat, ...

Intermezzo: Naif atau Bodoh?

Andai dunia itu nggak sesulit yang kita rasakan, ya. Dunia itu nggak baik bukan karena 'dunia' itu sendiri kan? Tapi karena manusianya. Dunia menjadi kejam karena ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang mengenal saya mengatakan jika ada batas tipis antara naif dan bodoh di dalam diri saya. Terlalu lugu untuk melihat ini semua, tetapi sebenarnya bodoh karena tidak mengerti apa-apa. Saya bersyukur, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi saya agar tetap menjadi diri saya yang sekarang. Maksudnya, seperti bunga lotus yang tidak akan pernah kotor walaupun hidup di kolam berlumpur. Mereka, teman-teman saya, tetap menjaga saya seperti itu. Namun, ada kalanya saya harus sendiri. Pertemanan itu nggak harus selalu bersama-sama, cukup sirat hati yang menyatukan ikatan pertemanan. Nah, ketika saya sendiri itu lah saya merasa... bodoh. Maksudnya, saya sering melakukan kecerobohan. Mungkin, apa karena saya terlalu dilindungi mereka? "Dia itu adala...

Mom

Entah ini yang ke berapa kalinya gue nulis tentang sosok idaman gue. Sosok yang selalu ada untuk gue, disaat terpuruk ataupun disaat senang.Sosok yang menjadi contoh. Sosok yang gue llihat seperti Julie Andrews dan Audrey Hepburn. She is.. Mama. Mama itu stylist, tapi stylist orang jadul yang nggak out of trend deh. Gayanya kaya Audrey, sama Julie. Anggun. Sifatnya... tegas, dan disiplin. Beliau benci sama orang-orang yang nggak punya sopan santun, berapa pun usianya. Mama dan gue seriiiiiiiing banget berantem. Durhaka banget ya, gue jadi anaknya. Tapi ada saatnya ketika kita jadi sahabat, yang selalu kompak. Kalau menurut beliau sikap gue lagi nyebelin, beliau pasti ngomong, " De, inget kamu dulu ngomong apa ke Mama? Kamu dulu pernah ngomong, 'Ma, jangan tinggalin Ade ya... Kita harus kompak, sama-sama terus. " Kalau udah kaya gitu biasanya gue nangis dan langsung meluk dia. Gue ga inget umur berapa gue ngomong gitu, tapi kata beliau dari sebelum SD gue ngom...

A Little Post of Feeling Blessed

Hi, I'm officially a college student now. HURRAY. I'm so busy these days. Also, my sister, Mba Andes just gave birth to a beautiful beautiful beautiful baby, Deandra Eiliya Isuhirman, I have niece again! The more I breathe, the more I look around, the more I realize that I'm so blessed. The more I keep my mind wide open, the more I know that I'm surrounded by beloved people. I'm feeling that I've grown up, I can be anything that I wanna be. I feel so relieved, happy, and cheerful. I'm becoming a whole new Nita, a whole new better person than I used to be. I'm so blessed.

Dear You, 2020

Halo, apa kabar? Mengapa kamu menjauh?  Saya salah apa? Apakah saya membuatmu risih? Apakah kamu membenci saya? Kamu terasa sangat jauh sekarang, tanpa aku bisa raih. Kita memang tidak saling menggenggam, namun aku tahu kita saling merasa. Ingin sekali saya bertanya berbagai hal kepadamu, termasuk pertanyaan-pertanyaan tadi. Saya harap kamu baik-baik saja, hidup dengan bahagia. Apakah mungkin, kamu seperti itu karena merasa kehilangan diri saya? Apakah mungkin, kamu sebenarnya memahami diri saya yang sesungguhnya, namun merasa saya mulai berubah? Apakah mungkin, kamu merasa asing dengan diri saya yang sekarang? Jika memang demikian, saya mulai menyadari sudah betapa jauhnya saya tersesat. Saya pun merasa asing dengan diri sendiri. Rasanya saya sudah melangkah jauh, dan saya takut sudah terlalu terlambat untuk kembali. Kamu menyadari perubahan saya sejak lama, dan kamu merasa asing dengan diri saya. Saya ingin meminta maaf, jika diizinkan. Saya ingin kembali berada di hidup kamu, ji...