Skip to main content

Sexual Harassment


Baru saja saya membaca berita tentang pelecehan seksual yang terjadi di transportasi publik. Karena akhir-akhir ini saya lagi sensitif banget, baca berita itu sampe bikin mata berkaca-kaca, ngebayangin kalo saya yang lagi di posisi si mba itu. Jadi inti artikelnya, kondisi kereta lagi penuh dan si pelaku memanfaatkannya dengan menyentuh bagian intim seorang wanita, dan menempelkan badannya ke wanita tersebut. Momen itu terlihat oleh si mba yang buru-buru merekam kejadian. Sadar kamera, si pelaku berhenti melakukan aksinya dan menatap si mba dengan dendam. Si mba buru-buru turun di Stasiun Citayam, namun diikuti oleh si pelaku. Merasa takut si mba berlari dan kembali naik ke kereta dan naik sampai ke Stasiun Bogor. Si mba trauma sampai menangis dan akhirnya dapat duduk. Walaupun si mba bukan yang dilecehkan, tetapi si mba merasa ketakutan ketika berusaha menyuarakan kebenarannya. (Ini linknya: https://today.line.me/ID/article/790ee901e105298855437600c177b91a06f9c2fc43173f779b3243884d58a36b?openExternalBrowser=1)

Untung saja Tuhan masih menyelematkan si mba. Bagaimana kalau tidak? Bisa jadi si mba dilecehkan dan mungkin akan dibunuh, kan?

Berita tentang pelecehan seksual memang banyak sekali. Belum lagi berita pelecehan seksual yang berujung kematian beberapa bulan yang lalu, kasus yang viral pada masanya. Kalau tidak salah korban masih duduk di bangku SMP, dan korban yang kedua diperkosa oleh pacarnya sendiri.
Pelecehan seksual terjadi di mana-mana, baik oleh orang asing ataupun orang yang kita kenal. Para pria berdalih jika cara berpakaian wanita yang salah. Para wanita berdalih jika pria itu penuh nafsu.


Lalu, siapa yang pantas disalahkan?

Saya rasa kesalahan di sini terjadi di dua pihak. Tidak ada yang tidak bersalah.
Wanita, kita memang bebas untuk mengenakan pakaian apapun yang kita mau. Tetapi tolong dilihat di mana dan kapan pakaian itu akan dikenakan. Masa nggak malu naik motor tapi pakai hotpants? Mungkin kalian yang senang berpakaian seksi harus berpikir dua kali untuk mengumbar kulit. Pria yang melihat anda memang nafsu, ingin menyentuh, mengedepankan egonya daripada pikirannya. Pria itu mungkin bisa menahannya di depan anda, namun malah tak bisa mengendalikannya dan malah melampiaskan nafsunya ke wanita lain, yang tidak ada kaitannya dengan pakaian yang anda kenakan. Atau ketika anda dengan bangganya turun mobil memakai little black dress dan masuk ke dalam kafe tujuan anda, pernahkan terlintas di pikiran jika, mungkin anda secara tidak langsung telah mengetes iman seorang satpam? Siapa yang tahu apa yang bisa dilakukan satpam itu, kan? Mungkin kepada anda.... atau wanita lain.

Pria, kalian memang dilahirkan sebagai makhluk visual, gampang tergoda dengan fitur tubuh yang tidak kalian miliki. Tapi, bukankah anda mempunyai otak untuk berpikir dan agama untuk pegangan hidup? Kalian adalah manusia, bukan binatang. Apa bedanya pelaku pelecehan seksual dengan anjing jantan yang ngebet nikah dan mencari anjing betina di musim nikah? Anjing jantan hanya mau menjalankan nafsunya. Kecuali, jika kalian memang mengakui kalau kalian adalah anjing. Kalau anda beriman, agama apapun anda, tidak akan tergoda untuk melecehkan seorang wanita. Apa kalian tidak pernah membayangkan, bagaimana jika saudara perempuan atau ibu anda sendiri yang dilecehkan? Kalian, pria, perlu mengingat jika kedudukan wanita itu tinggi. Mengandung bayi 9 bulan dengan berat kurang lebih 3 kilo itu nggak mudah, lho.


Walaupun pelecehan seksual memang membuat semua korbannya trauma, namun pelecehan seksual dapat membuat kami, wanita, menjadi lebih trauma daripada korban pelecehan pria. Apa yang bisa kami lakukan jika kami hamil dari hasil pelecehan yang kalian lakukan? Dilema, antara ingin menggugurkan karena jijik atau ingin dipertahankan namun ayahnya tidak jelas. Merasa tubuh sudah kotor dan pada akhirnya hanya ingin bunuh diri.

Pelecehan seksual yang kita dengar hanya selalu seputar pelecehan fisik, namun sebenarnya bisa juga terjadi secara lisan. Bukan rahasia umum jika wanita suka diusili oleh orang tidak bertanggung jawab.

"Cantik, kenalan dong!"

"Hei, senyum dong."

Adalah 2 di antara banyak kalimat yang sering diucapkan kalian, pria, yang tidak bertanggung jawab.

Wanita, kita adalah makhluk yang elegan. Bercandaan jorok (saya rasa kalian sudah tahu seperti apa maksudnya, tanpa harus saya jelaskan) bukanlah bercandaan yang pantas kita timpali atau ditertawakan. Itu hanya menunjukkan kelas yang rendah, murahan, dan sama sekali tidak menghargai dirinya sendiri sebagai wanita. Janganlah menjadi batu jika kita dilahirkan sebagai permata.

Pria, saya mengerti topik pembicaraan dan bercandaan kalian memang terkadang tidak jauh dari bercandaan jorok. Tetapi saya yakin, seorang pria sejati tidak akan berbicara atau bercanda seperti itu di depan seorang wanita, karena jika dilakukan sama saja kalian melecehkan wanita itu.

Pelecehan seksual, tidak dapat dilihat hanya dari satu sisi. Pria dan wanita, keduanya sama-sama bertanggung jawab untuk menjaga, menghargai, beriman, dan memakai akal pikirannya. Pria dan wanita sama-sama salah di dalam pelecehan seksual, tidak ada yang benar.

Love,
N.

(Photo source: Google)

Comments

Popular posts from this blog

Lesson of Life

One day, Gue pulang sekolah naik Kopaja 19 menuju Bendungan Hilir. I was sitting at the back seat.. Paling belakang, yang deket pintu belakang, a.k.a deketan sama Keneknya (cie.. cie.. cie..). Hmm, but that's not the story I want to tell you... In the middle of Keheningan yang canggung, dikelilingi lautan mobil yang berhenti total, klakson mobil dimana-mana ditambah dengan polusi kendaraan bermotor, berhiaskan pemandangan FX, suddenly... "SMA, dek?" sang Kenek membuka topik pembicaraan. Gue: *ngangguk, sambil sedikit tersenyum* Kenek: "SMA mana, dek?" Gue: "24" Kenek: "Ohh, di Senayan itu, kan? Mau kuliah dimana?" Gue: *Astagfirullah, selalu dikira kelas XII atau udah kuliah. Asdfghjkl* *sabar* *elus dada* "Masih kelas X, hehe." Kenek: *tampang kaget dan sedikit bersalah* "Ohh, belajar yang pinter ya, Dek. Anak saya baru lulus tahun kemarin dari UI." Gue: "Oh ya?" Kenek: "Iya, alhamdul...

Pancasila, Nasionalisme, dan Eyangkung

Mungkin Eyangkung (Eyang Kakung, Kakek dalam bahasa Jawa) benci disebut-sebut sebagai pahlawan. Tapi, memang kenyataannya begitu. Tidak akan ada Indonesia tanpa Eyangkung dan para pahlawan yang lain. Eyangkung saya bernama Eyang Toegijo Kartosandjojo, beliau lahir di Solo pada 17 Agustus 1919. Eyangkung bersekolah di Neutrale H. I. S Solo dan beliau berprestasi di sekolahnya. Karena prestasi itulah beliau dibebaskan dari les persiapab masuk M. U. L. O. dan pada akhirnya beliau berhasil masuk tanpa melalui tes ujian masuk. Sebagai cucu kesekian, saya sangat bangga mempunyai sosok Eyangkung. Karena beliau, saya selalu bersumpah akan membawa nama baik keluarga. Saya nggak mau menjelekkan nama baik keluarga besar, saya nggak mau dibilang, "cucu pahlawan kok seperti itu?" (Walaupun saya ini memang tergolong bandel sih, cuma bandelnya masih sebatas wajar). Walaupun beliau wafat setahun sebelum saya lahir, banyak cerita yang sudah saya dengar maupun foto-foto beliau yang saya l...

Deadly Alive

There is nothing worse than being lived without soul; trying to breathe but there is no oxygen; feeling sad but do not have any heart; nor lost the most precious inspiration. Deadly alive. It is how I live right now. Making myself to keep busy inside and outside that becomes a habbit right now. To forget the personal problems for awhile. Well, actually trying my best to avoid the emptiness and perhaps... it is more like to run away from anyone and anything. Do not want to be involved in a subjective cycle, because making a high expectation is like commiting a suicide. Being objective means there is no personal feeling attached. Everything is fair and clear. Yup, I am deadly alive.

AFS Frequently Asked.

Where and when can I apply? Every student who is in 10th grade during the application period can apply for the departure in the following year. You apply by using our online application system. What and how much should I write about me in the application? You will provide the most accurate information about yourself. The information you write will be used in the selection process in chapter and national levels. I am not living in Java and the next chapter is far. Do I have to pay the travel costs to the selection location myself? During the chapter selection stages, domestic travel expenses will be your responsibility. Departure in March or August – advantages and disadvantages? Departure time depends on when the academic year starts in the hosting country. Both departure time will give you chance to experience a whole academic year from the beginning to the end, and hopefully will give you a “full” experience as a high school student abroad. What happens at th...

Dear Momma

Dear Momma, If there is any world beside this, if I ever get lost, I hope you will be there for me. You are the one who taught me to stand high in my lowest, to always blessed in every condition, to always patient in this tough world, and to smile behind this fragile body. You are the most strict, discipline, grace, and charming lady I know and I'm so glad that you take care of me as your daughter. Yes, you are my Momma and I am proud to be your daughter. I used to lie sometimes when I was in high school, and since I am now a college student.. I think it's not right and wise enough to hide something from you. You deserve to know anything, you have right. Then, I learn to told you everything. My friends, my love story, my enemies, my college life, my school life, my grades, my problems, and tell you that once I skipped class. For the 18 years of wasting, now I realize that you are my bestest friend in the whole wide world. Then I know you are the one who colored up my dark wo...