Skip to main content

Lust but Not Lost in Love

Di awal tahun ini, rasanya menyenangkan untuk membahas tentang cinta. Duh, bosan juga sih sebenarnya membahas hal yang sangat cheesy gini. Sebenarnya alurnya sama aja. Jatuh cinta, menjadi budak cinta, lalu sakit hati. Semua prosesnya akan selalu menjadi seperti itu. Terkecuali bagi Cleopatra yang alurnya berhenti di budak cinta karena rela bunuh diri untuk Marc Anthony, mungkin. Juga bagi Romeo dan Juliet yang meninggal karena termakan isu.


Cinta.

Satu kata yang rasanya aneh dan sulit untuk diungkapkan. Bisa menjadi kembang api di detik pertama, namun bisa juga menjadi gempa bumi di detik berikutnya. Bisa menyebabkan debaran jantung yang tidak terduga, namun bisa juga rasanya seperti dicabik-cabik. Bisa menjadikan diri selayaknya terbang ke angkasa, namun bisa juga tiba-tiba terhempas ke tanah.


Jatuh cinta itu datangnya tidak terduga, tanpa diminta, terjadi begitu saja, tanpa perlu alasan, dan mempunyai banyak resiko. Serius deh, ini bukan tulisan yang mengandung makna eksak dan telah diteliti loh, ya. Ini murni berdasarkan hasil pikiran penulis yang... sedang terbang, entah ke mana akan mendarat. Terdengar klise, namun itulah yang terjadi.

Rasanya menyenangkan.
Seperti berenang di tumpukan awan.
Berguling-guling menikmati keindahan senja.

Cinta... itu nggak butuh pengakuan, bukan? Maksudnya, sah saja jika kedua orang mencintai dalan diam. Hanya dimaknai kedua belah pihak, ditunjukkan melalui sikap, bukan dibicarakan dan dinyatakan. Cukup rasanya bagi kedua belah pihak untuk saling mengetahui jika keduanya saling memiliki, melengkapi, dan melindungi. Jika saatnya tiba, pengakuan cinta akan langsung ditunjukkan oleh sebuah cincin untuk mengikat tali suci.


Fakta, alur pertama proses jatuh cinta itu memang yang terindah. Fakta, alur terakhir akan terasa sangat menyakitkan. Mungkin cinta ini akan gagal atau berhasil, kelak. Toh, siapa yang tahu? Yang dapat dilakukan sekarang adalah berusaha menikmati (sewajarnya) setiap proses.

Penantian yang (sempat hilang) kini terbayarkan dengan indah, manis, dan membuat mabuk kepayang. Berusaha sabar menghadapi jarak yang memisahkan, menyesuaikan diri dengan perbedaan datangnya matahari dan  sapanya bulan, seraya berdoa agar kelak dipersatukan. Jika ingin menjadi kenyataan, tentu ada sebersit asa yang selalu diucapkan setiap malam sebelum tidur.

Memang, cinta itu tidak bisa dicari dengan sengaja. Nggak pantas untuk ditunggu hingga datang dengan sendiri, tanpa ada usaha. Beberapa kali berkenala, mencari, dan berusaha menetap. Tapi... semuanya gagal. Ya, itulah kesalahan yang diperbuat manusia tentang cinta. Biarkan datang sendiri, perlahan, dan nikmati prosesnya.

Jika diperbolehkan, bisakah cinta itu tetap berada di proses nomor 1? Jatuh cinta setiap hari, tanpa henti, hingga ajal yang menjemput. Seperti kisah langgengnya hubungan Kakek-Nenek yang dipertemukan tanpa adanya teknologi modern.


Cinta digambarkan dengan dua ekor angsa yang saling memadu kasih. Katanya, angsa adalah hewan setia yang hanya bisa hidup dengan satu pasangan hingga akhir hayatnya. Angsa akan cepat mati jika pasangannya mati terlebih dahulu.

Menurut kepercayaan masyarakat Jepang, jodoh juga dianalogikan sebagai benang merah yang terhubung. Mungkin benang itu akan kusut di beberapa awal tahun, namun perlahan menjadi sambungan yang tidak terpisahkan. Perlahan menyadari jika orang yang dikasihi selama ini ternyata hanya berdiri di sebelahnya.

Dan menurut agama Islam, tulang rusuk seorang wanita adalah bagian dari tulang rusuk seorang pria yang menjadi pasangannya. Keduanya adalah jodoh dan pasti akan dipertemukan.

Banyak "katanya-katanya" lagi tentang cinta. Serius, pembahasan tentang ini tidak akan ada berhentinya.

Katanya yang terakhir, konon bagi beberapa orang pacar pertama bukam berarti cinta pertama, dan cinta pertama tidak ada yang pernah berhasil.

Cuih, bahasa planet mana ini yang diketik?


*ps: malam ini asaku bercerita betapa inginnya "katanya-katanya" itu menjadi sebuah kenyataan

Sampai jumpa (mungkin) di J, atau (mungkin) di P.

Comments

Popular posts from this blog

The Vortex

A year ago Or Tonight Or Tomorrow. You are still the art... To me. Knowing, Meeting, Caring, Loving, Sensing, are like a gift from God for me to feel. It ain't about what you did in return. It ain't about how long that I am here. It ain't about what you think and what I think, or what someone thinks. It is purely because you already absorb every energy that I have. You are the vortex of the most beautiful art. You regain energy from every eyes that adore you. You slowly stole it. And now it is just me in here... as dead as the corpse. Wanting to feel again, but too afraid to be absorbed... again. Lol, this is just me... babling about you.

My Journey With Dogs

Kali ini gue akan menulis tentang persahabatan antara manusia dengan binatang. Terkadang (sering kali malah), binatang itu lebih berkemanusiaan daripada manusia itu sendiri. Keluarga gue adalah pecinta binatang. Dari jaman Eyang, Om, Tante, Mama, hingga gue... kami semua pecinta binatang. Segala jenis binatang pernah kami pelihara seperti, burung hantu, angsa, burung warna-warni (nggak tau namanya apa), kucing, monyet, hamster, dan paling sering... anjing. Ya, gue adalah keluarga muslim yang memelihara anjing. Tulisan ini hanya akan gue fokuskan pada pro dan kontra muslim memelihara anjing. Bisa dikatakan, anjing adalah bagian dari kehidupan gue sejak kecil. Dulu gue punya anjing namanya Pedro, campuran chow-chow dan anjing kampung. Nggak ingat sifatnya seperti apa, tapi Mama selalu cerita kalau Pedro adalah anjing terpintar dan tersetia yang pernah kami miliki. Di salah satu ceritanya, dulu gue pernah menunggangi Pedro selayaknya dia adalah kuda. Seja...

Dear You, 2020

Halo, apa kabar? Mengapa kamu menjauh?  Saya salah apa? Apakah saya membuatmu risih? Apakah kamu membenci saya? Kamu terasa sangat jauh sekarang, tanpa aku bisa raih. Kita memang tidak saling menggenggam, namun aku tahu kita saling merasa. Ingin sekali saya bertanya berbagai hal kepadamu, termasuk pertanyaan-pertanyaan tadi. Saya harap kamu baik-baik saja, hidup dengan bahagia. Apakah mungkin, kamu seperti itu karena merasa kehilangan diri saya? Apakah mungkin, kamu sebenarnya memahami diri saya yang sesungguhnya, namun merasa saya mulai berubah? Apakah mungkin, kamu merasa asing dengan diri saya yang sekarang? Jika memang demikian, saya mulai menyadari sudah betapa jauhnya saya tersesat. Saya pun merasa asing dengan diri sendiri. Rasanya saya sudah melangkah jauh, dan saya takut sudah terlalu terlambat untuk kembali. Kamu menyadari perubahan saya sejak lama, dan kamu merasa asing dengan diri saya. Saya ingin meminta maaf, jika diizinkan. Saya ingin kembali berada di hidup kamu, ji...

(Sedikit) Curhat

Alhamdulillah, 2017 is soon to be over! Rasanya bersyukur dan senang banget ternyata mayoritas Resolusi 2017 yang ditulis di akhir tahun 2016 kemarin sudah jadi kenyataan. Kehidupan perkuliahan itu sulit, serius. Apapun jurusan kamu, semua ada ups and downs nya. Gue yang sudah hampir menjadi mahasiswa angkatan tua, ngerasain banget jenuh-jenuhnya. Kasarnya, kalau bisa nikah sama pengusaha kaya raya mending langsung nikah, deh. Tapi... hidup itu nggak sepenuhnya kaya drama Korea. Let it flow, nikmati saja arusnya. Gue yang sekarang di semester 5, semakin mendengar desas-desus tentang diri gue sendiri di kampus. "Cuma modal muka", "dia nggak pinter, cuma dia deketin dosen biar nilai bagus", "gue gasuka sama Nita", dan tetek-bengek lainnya. Normal, namanya hidup itu penuh pro dan kontra. Sebenarnya gue sudah mendengar ini sejak gue di semester 1, sih, tapi makin ke sini semakin kelihatan siapa saja orang-orangnya. Bahkan, beberapa orang sudah membuat gue k...

True Colors

Lagu ini udah ada sejak gue kecil. Gue lupa siapa penyanyi aslinya, tapi yang jelas lagu ini udah di cover banyak orang. Sejak kecil gue seriiiiing banget dengerin lagu ini dimana-mana. Dan gue suka sama lagu ini. Sejak gue masih belom bisa A - B - C, Bahasa Indonesia aja masih ngaco apalagi ngerti Bahasa Inggris, gue suka lagu ini. Lagu ini tuh sesuatu. Dan gue pun akhirnya udah download lagu ini, tapi versi yang dinyanyiin Glee Cast. Terus finally juga udah tau maksud dari lagu ini. Here's the Lyric... You with the sad eyes Don't be discouraged Oh, I realize It's hard to take courage In a world full of people You can lose sight of it all And the darkness inside you Can make you feel so small But I see your true colors Shining through I see your true colors And that's why I love you So don't be afraid to let them show Your true colors True colors Are beautiful like a rainbow Show me a smile then Don't be unhappy Can't remember when I last saw...