Skip to main content

Teruntuk Mereka


Untuk Bagas dan Sofyan,

***
Aku memang hanya anak kota.
Dibesarkan di antara gedung tak bermuara.
Dikelilingi hiruk pikuk yang membuat sengsara.
Jarang sepi dan dipenuhi suara.


Sulit tatap rembulan di malam.
Hingga sinar jingga matahari terbenam.
Bersua dengan bintang pun tak bisa hingga tenggelam.


Anak gedung, itu kata mereka.
Benar, karena hanya dikelilingi pualam dan kaca.
Katanya, sulit untuk merasa peka.
Dengan kondisi sekitar nun membuat buta.


Aku memang anak kota,
Terlalu dimanja dan ditunjang hidupnya.
Mudah bepergian dan berkelana.
Dan terkadang egois dan pelupa.
Bahwa sebenarnya kita hanyalah manusia.
Seonggok daging bernyawa,
Bukankah itu adalah kita?


Ironis bagaimana hidup itu punya kelas.
Disaat yang satu bekerja, yang lainnya tidur pulas.
Disaat yang satu berdagang, yang lainnya berada di kelas.
Disaat yang satu ingin belajar, yang lainnya merasa malas.


Anak kota mungkin memang penuh dosa.
Hidup menikmati dunia mengangkasa.
Seakan-akan memiliki antariksa.
Acuh padahal sebangsa.
Berucap dengan bisa,
Hingga membuat orang berbusa.
Intinya... menjadi berkuasa.
***


Semoga nanti kita bersua lagi, ya. Kakak mau bantu kamu, kakak mau jadi kakak kamu. Belajar, supaya hidupmu bisa bahagia. Bermimpilah, jangan takut untuk terbangun.

Comments

Popular posts from this blog

Pancasila, Nasionalisme, dan Eyangkung

Mungkin Eyangkung (Eyang Kakung, Kakek dalam bahasa Jawa) benci disebut-sebut sebagai pahlawan. Tapi, memang kenyataannya begitu. Tidak akan ada Indonesia tanpa Eyangkung dan para pahlawan yang lain. Eyangkung saya bernama Eyang Toegijo Kartosandjojo, beliau lahir di Solo pada 17 Agustus 1919. Eyangkung bersekolah di Neutrale H. I. S Solo dan beliau berprestasi di sekolahnya. Karena prestasi itulah beliau dibebaskan dari les persiapab masuk M. U. L. O. dan pada akhirnya beliau berhasil masuk tanpa melalui tes ujian masuk. Sebagai cucu kesekian, saya sangat bangga mempunyai sosok Eyangkung. Karena beliau, saya selalu bersumpah akan membawa nama baik keluarga. Saya nggak mau menjelekkan nama baik keluarga besar, saya nggak mau dibilang, "cucu pahlawan kok seperti itu?" (Walaupun saya ini memang tergolong bandel sih, cuma bandelnya masih sebatas wajar). Walaupun beliau wafat setahun sebelum saya lahir, banyak cerita yang sudah saya dengar maupun foto-foto beliau yang saya l...

Welcome 20!

Now I am finally 20. Well my birthday was on last month actually, but I haven't got a time to write about my post birthday here. So... How it feels to be 20? Honestly, it is nothing. Ironically, you feel old yet you are still young. I think now I know my inner peace, how to keep myself sane and steady. It is crazy to remember that last year, when I was 19, I did so many amazing journeys. I made friends and I keep friends. And day by day I know that I already have a love that I always wanted. Surrounded by them who stay in my side, and by the new people who I adore.

dududu

If we were real, Would you feel any bless? Would you give us the chance? Would you stay when I ask? If we were real, Could I feel jealous of the other girl? Could I smile everytime you call? Could I ask you to feel the way I feel? Because if we were real, I would always keep you safe. I would keep you by my side. I would miss to hug you tight. I would make you smile and laugh. Because if we were real, It is like a dream come true. To have someone as strong as I am by my side. To have someone smarter than I am. To have someone braver than I am. Because if we were real, It is like having two alphas become one. United as a double power. United as a one true pairing. United as a one heart.

Art (part n)

The night is becoming my enemy right now. It is collided between what I feel deep in the heart and what I think deep in the mind. I do live in world that is no fairytale exist. Pathethic. Human lives by expecting on someone else, thus they expect too high. When she / he can not be something or someone they wished to be, they get mad. You will be nagged every single hours, hearing those non stop harsh words. Are we wrong for being here? To live in this same world and to breathe the same air? Deep in the mind, I hate to live in this world. I hate to grow up. I hate to have a lot of responsibilities. I just want to be kids again. To play all day long until you run out of air, and just ignore the adults words without getting worry. But in the other side, Lately for the past 6 months, I have found a new inspiration. Of someone that I don't brave to say out loud. Of someone that easily slips to become the new art. He is the most beautiful art, a thing that easily distract me from hi...

Hello, Goodbye

And finally I am here, Punya (secuil) waktu untuk update blog lagi. Sekarang sudah bulan Mei, hampir masuk ke bulan Ramadhan, gue persiapan UTS tanggal 14, dan banyak banget yang sudah terjadi selama tahun 2018 ini. Secara personal, ini perkembangan-perkembangan yang ada: 1. Beberapa waktu yang lalu, gue didiagnosis penyakit, dan jadi harus rutin minum obat. Gue dilarang makan cokelat dan hanya boleh mengonsumsi kedelai dalam jumlah sedikit. (THIS IS SO BAD. I LOVE CHOCOLATE VERY VERY VERY MUCH!!! Dan sampai sekarang masih BM cokelat DairyMilk Oreo, Pocky yang Cookies & Cream, dan cake cokelat esktra krim. Nulis apa yang gue bm aja udah ngebayangin makanannya, gokil). 2. As I said before, balas dendam yang terbaik adalah mengalahkan dirimu sendiri. Jadi Nita di tahun 2017 harus bisa dikalahkan oleh Nita di tahun 2018, dan alhamdulillah... sudah ada beberapa achievement lagi yang diperoleh, dan masih ada 2 goals besar sampai akhir Desember nanti. 3. Sekarang gue sudah semester...