Skip to main content

Ohana

Yesterday Mom told me this...

"De, semua manusia itu setara. Mau yang kaya, miskin, cantik, ganteng, pejabat, pengusaha, bos, semuanya itu sama. Kita masih sama-sama makan nasi, bukan makan besi.

Kamu jangan takut buat menghadapi orang, asal kamu ada di jalan yang benar. Perjuangkan kebeneran itu, tapi dengan sopan santun supaya nggak ada yang tersulut emosi. Emosi itu sebenarnya nafsu yang dikuasai setan.

Lihat Mba Tita. Dulu waktu SMA masih takut menghadapi orang. Tapi pas udah kerja? Malah orang-orang jadi menghargai dia. Mba Tita sampai bilang gini, 'Ma, Mama itu galaaak banget. Tapi ternyata itu emang buat ngebantu aku buat menghadapi orang.' Mama bersikap kaya gitu supaya kamu siap melihat dunia, karena dunia itu kejam. Nggak selamanya Mama tetap ada di sisi kamu."

Sebenernya, beliau bisa dikatakan sebagai orang yang galak, tegas, dan disiplin. Namun dibalik itu semua beliau mempunyai sisi yang sensitif, sisi yang masih memperlihatkan kasih sayang yang begitu besar.

Once, Mba Tita pernah bilang...
"De, kamu suka bingung nggak kalau menghadapi Mama?"

Gue diem sampe akhirnya mengangguk.

"Mba Tita, Mba Andes, juga kaya gitu. Kita nggak pernah tahu apa yang sedang dirasakan Mama, jadi harus pinter-pinteran kita ngebaca situasinya. Cari tahu apa yang bikin Mama senang, sedih, ataupun marah.

Tapi ada sisi positifnya juga buat kita. Lihat sekarang. Aku jadi berani. Mba Andes langsung bisa ngebaca watak orang kalau ketemu. Itu malah jadi suatu anugerah buat kita, De.

Oh ya, kamu juga harus bisa menjadi dewasa. Walaupun sebenarnya kamu itu benar dan Mama yang salah, kamu emang harus menjelaskan baik-baik. Tapi akhirnya juga kita harus selalu inget untuk mengalah terhadap orang tua, itu arti sebuah kedewasaan."

Sebenernya gue lebih suka untuk ngobrol banyak hal ke kakak-kakak gue, karena kalau misalnya gue ngobrol ke Mama, terus Mama nggak ngerti, guenya saking gemesnya bisa sampe nangis sendiri. Kalau udah kaya gitu, kakak-kakak selalu dateng buat jadi medium antara gue dan Mama. Apa mungkin karena perbedaan usia jadinya lebih nyambung ngomong ke Mba tita-Mba Andes?

Terus kalau misalkan masalahnya udah lewat... pasti Mba tita - Mba Andes ngeledekin gue, "De, ngapain pake nangis tadi?"

Ohana means family and family means nobody get left behind, or forgotten.

Comments

Popular posts from this blog

Circle of Life

I was born & raised with Disney's stories, so I grew up into a dreamy young lady. This night, this old song made by the BEST musician IS REALLY HYPNOTIZED me. *** Circle of Life (OST. The Lion King) From the day we arrive on the planet And, blinking, step into the sun There's more to see than can ever be seen More to do than can ever be done There's far too much to take in here More to find than can ever be found But the sun rolling high Through the sapphire sky Keeps great and small on the endless round It's the circle of life And it moves us all Through despair and hope Through faith and love Till we find our place On the path unwinding In the circle The circle of life It's the circle of life And it moves us all Through despair and hope Through faith and love Till we find our place On the path unwinding In the circle The circle of life

Angin Malam [1]

Her side... Kepada angin malam aku ingin bersenandung. Tentang dia yang selalu membuatku terusik. Kapanpun, di manapun, hanya dia yang menghantuiku. Bayangannya selalu muncul tiba-tiba, tidak diundang, dan hanya menyisakan rindu. Terkadang memang pikiranku teralihkan darinya, namun pada akhirnya hanya dia yang berada di otakku. Maksudku, hatiku. Astaga. Dia membuatku meracau tak karuan. Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta? Perasaan aneh yang membuat dada menggebu-gebu, rasanya seperti jantung ingin keluar dari dalam tubuh. Walaupun belum tentu berbalas, rasanya aku tak takut untuk jatuh cinta. Ini hakku untuk merasakan ini, bukan? Tidak ada yang bisa merenggutnya dariku, bahkan penolakan darinya. Penolakan. Terdengar sakit, bukan? Namun, rasanya aku benar-benar sinting. Aku tidak peduli dengan apa yang dia rasakan terhadapku. Apakah itu egois? Aku tak peduli apakah aku harus memiliki cintanya. Aku tak peduli peringatan orang-orang untuk segera mencari pria lain. Aku...

Sarkas

Mungkin memang saya yang terlalu baik, saya yang bodoh, saya yang terlalu naif, dan saya yang selalu berpikir optimis. Semua ucapan orang yang memperingatkan agar selalu hati-hati... Saya abaikan. Saya mau tidak mau menerima semua resiko walaupun kini saya tahu rasanya. Dunia itu kejam dan saya seharusnya tahu. Saya seharusnya mendengar setiap rambu yang ditujukan kepada saya. Rasanya? Marah. Sedih. Merasa bodoh. Semua menjadi satu. Saya kini tahu seperti apa diri anda yang sesungguhnya. Anda.... bukan hanya seorang, tapi kumpulan orang yang sejenis. Hah, ternyata, wajah kalian pun bukan hanya dua. Namun terbagi menjadi seratus. Kalian dengan eloknya berganti wajah pada setiap orang. Ternyata, mulut manis kalian tidak semanis yang selama ini saya dengar. Mulut kalian memang manis di depan saya, tapi pahit di belakang saya. Ternyata, kalian bahkan kejam antar sesama kalian. Sangat tidak manusiawi. Lalu, Apakah saya masih pantas menyebut kalian manusia? Kalian senang menyerang ora...