Skip to main content

Dream is NOT a Dream (I hope).

Hmm, do you ever think about your dreams? I mean.. Not a dream when you sleep and your mind is walking around in Dreamland.

It's about your future.

Many people asked me the same question. "What do you wanna be?"
Maybe when we're a little, randomly we answer it like.... "An astronaut," "A pilot!" or like "A model!", "A Doctor", "A scientist."
But, we're growing up. We have to think deeper than before. We have to think the risks.

The example is me.
I was dreaming to be a person who can make a huge fashion-show, and design all that dresses. I didn't know what is that until someday I knew that's called a designer. But I don't really care what designer I am. A fashion designer, or a web designer, or something with that titles. As long as people say it as a designer, as long as my imagination and my creativity can grow, I wanna be a designer.
 Then I was dreaming to be an architect too. My Mom is the inspiration. Yup, she's an architect and she's a professional. When I was a little, I used to accompany her in her project. I saw stones, sands, bricks, and more stuffs like that. It's cute watching it can change into a building. And her sketches are the best things of it. As an architect, everything is calculated so well. And it's fun to calculateee!

I really truly madly in love with Drawing and Sketching and Designing. That's totally me. I am born for it. My soul is in there. It doesn't complete without any paper, pencil, eraser, or sometimes ruler.

But yeah.... I'm confused with my future. I'm confused with what way that I'll choose. Being an architect. Or a designer.

I always imagine myself.... I build a house with a wonderful views in a wooden terrace, with a wooden table and a soft couch with a hot chocolate milk on it. Then I'll have my own tree-house, with a big yard and have space to run. A wonderful gardens with all those smells from the flowers. Ahhh so beautiful.
And people will know that I am a professional. LOL, amen.

But... I also imagine myself as a designer. Have my own fashion show, doing those projects. New idea every season. The dresses. The gowns. And every model will show it perfectly. AHHH it's beyond cute.

But my biggest dream of all is... I can make a foundation like Oprah did. Give lots of scholarship to those Einstein-ers, or make a hospital, or a school. Or all of them. I love seeing children laugh, and I just love the way Celebrities (some of) did it. I mean.... They've showed us the meaning of life to help others. Sometimes, if you realized it... They've told us to step on the earth even we're up in the sky. It's like... Don't forget to look the ground.

I am fifteen now.
And I'm trying my best to get my dreams. I am run for it. I am fly to take it. And I'm trying my best to get a chance to studying in US, or Germany as an exchanging student. I wanna see the world. I wanna step in those hundred of countries. I wanna see people's smile, I wanna see children laughter.

For right now...
Maybe I am nothing. But in several years later... I will be something.
Amen.

Comments

  1. TWO THUMBS UP!!!! Mbak Tita dukung penuh ya Ndut...jangan dilupakan cita2mu yang setinggi bintang itu...I love you, no matter where I am...always.... :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe Thank You Mbaaaaa :* Hmm, ngga bakal dilupain kookk ({}) I LOVE YOU TOO, WE ARE OHANAAA

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Catatan Kuliah (Kami): 4

4 When the skies are blue, to see you once again... my love Anya's side Sudah dua bulan aku berkuliah. Masih terasa menyenangkan, semua terasa indah, apalagi karena ada Skan setiap hari (kami berada di kelas yang sama hampir di setiap mata kuliah, yay !!!). Duh, jangan bicarakan Skan lagi, deh! Aku pusing hampir setiap detik aku memikirkannya! Nggak bisa, ya, kalau dia pergi sejenak saja dari pikiranku? Duh, susah ya, tidak memikirkan orang yang berada di kelas yang sama hampir setiap harinya? Karena telah menjadi teman sekelas, kami memang lebih banyak berbincang, berdiskusi, berbincang, berdiskusi... yah, sebatas itu saja. Monoton memang. Akupun merasa bersyukur masih bisa bernapas di hadapannya. Omong-omong, aku baru menyadari jika Skan itu sangat pintar. Jenius malah. Entah mengapa aku merasa iri dengan kepintaran Skan. Dibandingkan aku? Cuih, aku hanya buih di lautan. Dia sebagai lautannya, tentu. Kami sering bertukar opini tentang kasus yang diberikan d...

Dear You, 2020

Halo, apa kabar? Mengapa kamu menjauh?  Saya salah apa? Apakah saya membuatmu risih? Apakah kamu membenci saya? Kamu terasa sangat jauh sekarang, tanpa aku bisa raih. Kita memang tidak saling menggenggam, namun aku tahu kita saling merasa. Ingin sekali saya bertanya berbagai hal kepadamu, termasuk pertanyaan-pertanyaan tadi. Saya harap kamu baik-baik saja, hidup dengan bahagia. Apakah mungkin, kamu seperti itu karena merasa kehilangan diri saya? Apakah mungkin, kamu sebenarnya memahami diri saya yang sesungguhnya, namun merasa saya mulai berubah? Apakah mungkin, kamu merasa asing dengan diri saya yang sekarang? Jika memang demikian, saya mulai menyadari sudah betapa jauhnya saya tersesat. Saya pun merasa asing dengan diri sendiri. Rasanya saya sudah melangkah jauh, dan saya takut sudah terlalu terlambat untuk kembali. Kamu menyadari perubahan saya sejak lama, dan kamu merasa asing dengan diri saya. Saya ingin meminta maaf, jika diizinkan. Saya ingin kembali berada di hidup kamu, ji...

Sarkas

Mungkin memang saya yang terlalu baik, saya yang bodoh, saya yang terlalu naif, dan saya yang selalu berpikir optimis. Semua ucapan orang yang memperingatkan agar selalu hati-hati... Saya abaikan. Saya mau tidak mau menerima semua resiko walaupun kini saya tahu rasanya. Dunia itu kejam dan saya seharusnya tahu. Saya seharusnya mendengar setiap rambu yang ditujukan kepada saya. Rasanya? Marah. Sedih. Merasa bodoh. Semua menjadi satu. Saya kini tahu seperti apa diri anda yang sesungguhnya. Anda.... bukan hanya seorang, tapi kumpulan orang yang sejenis. Hah, ternyata, wajah kalian pun bukan hanya dua. Namun terbagi menjadi seratus. Kalian dengan eloknya berganti wajah pada setiap orang. Ternyata, mulut manis kalian tidak semanis yang selama ini saya dengar. Mulut kalian memang manis di depan saya, tapi pahit di belakang saya. Ternyata, kalian bahkan kejam antar sesama kalian. Sangat tidak manusiawi. Lalu, Apakah saya masih pantas menyebut kalian manusia? Kalian senang menyerang ora...

2014. New Things. Angel.

Hellaaaauuuuuu fellas! Finally, bisa inget password blog iniiii! Sedih deh rasanya gara-gara lupa password hal-hal yang pengen gue curhatin jadi tertunda gitu. Padahal... OMG. Udah ketinggalan jauh banget. So. Kudet. Mungkin percakapan kita dimulai dengan kehadiran seorang malaikat kecil yaa.. Allah telah memberikan malaikat kecilnya di antara keluarga gue. Malaikat yang sangat cantik, lucu, pintar, dan benar-benar disayangi semua orang. How could we hate an angel? Namanya adalah... Alexandria Keirra Averdi. Panggilannya adalah Rara. She's actually my niece who was born in Juily 15th 2013. Rara is the most beautiful creature on this planet. Gue yakin Rara akan tumbuh jadi cewek yang sangat cantik lahir dan batin nantinya. Sekarang Rara sudah berusia 9 bulan dan.... banyak banget sikapnya yang menggemaskan. Dia udah bisa dadah-dadah, menggumam nggak jelas gitu, terus seneeeeeng banget ketawa. OMG Rara itu adalah bayi yang paling lucu yang pernah ...

Catatan Kuliah (Kami): 2

2. When life is full of chemistry Skan's Side Hari itu, aku meminta Piyo mencarikan wanita untukku. Dia yang duduk di sebelah kananku hanya mengangguk-angguk sekilas, seakan-akan berucap, " Bro , kalau ada wanita cantik... pasti sudah gue ambil duluan, lah!" Yup, men. Namun tiba-tiba, Piyo mengguncangkan bahuku seraya menunjuk seseorang yang berdiri di depan kelas. Wanita. Tinggi. Berkacamata. Rambut diikat asal. Pakai kemeja putih. Pakai celana jins biru muda. Pakai sepatu boots . "Tipe lo," ucap Piyo singkat. "Gue nggak pernah lihat dia," kataku bertanya-tanya. "Berarti dia jarang ikut acara di kampus juga, Skan. Sama kaya kita. Datang kalau cuma ada yang penting," jawab Piyo acuh tak acuh. Dia memang sama sepertiku. Jarang datang, tinggi, keren, incaran wanita pokoknya. Aku memerhatikannya dengan seksama. Entahlah... dia memang lumayan. Sekilas dia memang memiliki perawakan yang sama denganku. Sedang apa...