Skip to main content

GIVE. and. TAKE.

GIVE and TAKE.
Kata-kata yang terus saya ingat sejak kecil. Yup. Mama memang sering banget mengatakan ini.

Saya memang sempat bingung dengan makna kata ini. Tapi, seiring berjalannya waktu, seiring dengan saya yang tumbuh dan berkembang... I think I get it.

Menurut saya...

Makna Give and Take adalah...

Kita diciptakan sebagai manusia itu tidak sempurna. Setiap individu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Dan kita itu adalah makhluk sosial, selalu ingin bergaul dan bermasyarakat, zoon politicon kata Aristoteles. Manusia itu diciptakan untuk saling melengkapi kekurangannya.

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana cara kita semua saling melengkapi kekurangan masing-masing?

Jawabannya adalah, GIVE.

Coba deh, kita jangan selalu melihat ke atas. Coba lihat orang-orang yang mempunyai kekurangan dari kita. Baik kekurangan fisik, materi, apalah itu. Dengan begitu, kita pasti jadi lebih bersyukur sama apa yang kita punya. Karena itu pula, kita dengan tulus pasti akan membantu orang lain.

Lalu apa arti tulus itu?

Menurut saya, tulus adalah ketika kamu membantu orang lain tanpa mengharapkan adanya imbalan dari orang tersebut. Kamu hanya perlu percaya jika Tuhan sudah memberikan balasan-Nya untukmu walaupun bukan detik itu juga atau berasal dari orang yang sama.

Banyak orang menyalah artikan ketulusan dengan kata-kata, "Gue sudah tulus, kok"; "Gue sudah bantuin lo, terus ini balasan lo ke gue?"; "Gue tulus mencintai lo tapi kenapa lo nggak bisa mencintai gue?"

Masih banyak umbul-umbul kacangan yang bisa diungkapkan untuk memperoleh suatu pernyataan yang intinya, "saya sudah tulus."

Oh, ketulusan itu tidak bisa dengan mudah diungkapkan dengan kata-kata seperti itu. Ketulusan itu mahal dan derajatnya akan berubah menjadi sebuah harapan kosong jika kita mengungkapkannya. Harapan untuk mendapatkan imbalan, tentunya.

Ketulusan itu ada di dalam diam.

Biarlah orang lain memandangmu bermacam-macam, toh yang tahu adalah dirimu sendiri dengan Tuhan.

Jadi...
Ya, GIVE itu adalah ketika kita memberikan sesuatu untuk orang lain dengan tulus dan meyakini kalau Tuhan akan membalas-Nya dengan TAKE yang akan kita peroleh nanti. Imbalan akan datang sendiri pada waktu yang tidak terduga dan dari orang yang tidak terduga pula.

GIVE and TAKE adalah siklus yang tidak pernah berhenti, bagi mereka yang melaksanakannya di dalam kehidupan. Bahkan, saya yakin jika kita hidup harus dengan GIVE, GIVE, dan GIVE. Belum pernah saya dengar orang jatuh miskin atau merasa kesepian karena memberi.

Saya merekomendasikan sebuah film yang berjudul Pay It Forward, yang diperankan oleh Billy Joel Osment ketika masih kecil. Film ini mengajarkan kita untuk menyebarkan kebaikan, yang pada dasarnya adalah GIVE and TAKE.

Sincerly,
Penikmat langit malam yang ditemani hujan pada dini hari, dengan secangkir kopi susu panas.

(Ternyata saya pernah mau menulis tentang Give and Take, masih tersimpan sebagai draft pada 7 Desember 2012. Setelah dirombak, this is it! Finally posted in 2016)

Comments

Popular posts from this blog

Sarkas

Mungkin memang saya yang terlalu baik, saya yang bodoh, saya yang terlalu naif, dan saya yang selalu berpikir optimis. Semua ucapan orang yang memperingatkan agar selalu hati-hati... Saya abaikan. Saya mau tidak mau menerima semua resiko walaupun kini saya tahu rasanya. Dunia itu kejam dan saya seharusnya tahu. Saya seharusnya mendengar setiap rambu yang ditujukan kepada saya. Rasanya? Marah. Sedih. Merasa bodoh. Semua menjadi satu. Saya kini tahu seperti apa diri anda yang sesungguhnya. Anda.... bukan hanya seorang, tapi kumpulan orang yang sejenis. Hah, ternyata, wajah kalian pun bukan hanya dua. Namun terbagi menjadi seratus. Kalian dengan eloknya berganti wajah pada setiap orang. Ternyata, mulut manis kalian tidak semanis yang selama ini saya dengar. Mulut kalian memang manis di depan saya, tapi pahit di belakang saya. Ternyata, kalian bahkan kejam antar sesama kalian. Sangat tidak manusiawi. Lalu, Apakah saya masih pantas menyebut kalian manusia? Kalian senang menyerang ora...

Circle of Life

I was born & raised with Disney's stories, so I grew up into a dreamy young lady. This night, this old song made by the BEST musician IS REALLY HYPNOTIZED me. *** Circle of Life (OST. The Lion King) From the day we arrive on the planet And, blinking, step into the sun There's more to see than can ever be seen More to do than can ever be done There's far too much to take in here More to find than can ever be found But the sun rolling high Through the sapphire sky Keeps great and small on the endless round It's the circle of life And it moves us all Through despair and hope Through faith and love Till we find our place On the path unwinding In the circle The circle of life It's the circle of life And it moves us all Through despair and hope Through faith and love Till we find our place On the path unwinding In the circle The circle of life

Self Reflection

I haven't wrote anything. But will try to write... again. 4 tahun yang lalu, gue menuliskan tentang masa-masa menjadi maba  (mahasiswa baru) yang baru saja selesai melaksanakan PKKMB. Hari ini, beberapa teman angkatan 2015 sudah melaksanakan wisuda. Gue belum, semoga tahun depan mendapatkan giliran. Aamiin... Btw , entah mengapa pukul segini memang enak untuk menjadi sendu. Bukan sendu dalam konotasi negatif, tetapi cenderung ke arah positif. Tiba-tiba, jadi mengenang apa saja yang terjadi selama 4 tahun belakangan ini. Masa-masa di mana gue melepas seragam putih-abu, dan menggantinya dengan pakaian bebas. Malam ini menjadi sebuah renungan terhadap diri sendiri, atas apa yang telah dicapai, kesalahan, kebahagiaan, pertemanan, dan lain sebagainya. Katanya, kuliah adalah masa terakhir sebelum menghadapi dunia nyata. Katanya, semakin kita dewasa, kita cenderung menjadi realistis... mematikan cita-cita di dalam diri. Mematikan jiwa anak-anak yang ada di dalam hati. ...

Catching Up!

It's 2022 now. This blog somehow becomes the witness of my growth. I started this blog back in 2012, thus.. I'm already on blogger for 10 years. This blog lasts longer than my relationship, ever! 10 years have passed.. I was 15 yo, and now I'll be turning 25 this December. what do I do now? Am I the same old Nita? Am I better? Do I become stranger to some people? The answer is.... My life gets boring, if you ask. I'm living a typical adult life; working, working, working, working, and working. Oh, almost forget. I also become a mother of one, a daughter named Hagia. So, it's like balancing life among working, be a mother, socializing, and most of the time.. resting. I become more quite than I was in college or freshgrad days. I become anti-social. I enjoy being alone instead of get trap around people. I enjoy drinking my matcha-latte, while reading book.. or just simply scrolling through my Instagram or TikTok. I enjoy to have exercise once in awhile. I enjoy my bus...

Angin Malam [1]

Her side... Kepada angin malam aku ingin bersenandung. Tentang dia yang selalu membuatku terusik. Kapanpun, di manapun, hanya dia yang menghantuiku. Bayangannya selalu muncul tiba-tiba, tidak diundang, dan hanya menyisakan rindu. Terkadang memang pikiranku teralihkan darinya, namun pada akhirnya hanya dia yang berada di otakku. Maksudku, hatiku. Astaga. Dia membuatku meracau tak karuan. Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta? Perasaan aneh yang membuat dada menggebu-gebu, rasanya seperti jantung ingin keluar dari dalam tubuh. Walaupun belum tentu berbalas, rasanya aku tak takut untuk jatuh cinta. Ini hakku untuk merasakan ini, bukan? Tidak ada yang bisa merenggutnya dariku, bahkan penolakan darinya. Penolakan. Terdengar sakit, bukan? Namun, rasanya aku benar-benar sinting. Aku tidak peduli dengan apa yang dia rasakan terhadapku. Apakah itu egois? Aku tak peduli apakah aku harus memiliki cintanya. Aku tak peduli peringatan orang-orang untuk segera mencari pria lain. Aku...