Skip to main content

Dear Me

Dear Me,
What day is it? Oh, I know... It's December 9th 2012!! Hmm, Happy Birthday Dear Me!! It has been 15 years I breath the oxygen, I'm getting older now (Well I think age is just a number :p).

I am so blessed with all the joys that God gives to me. I am lucky to have a lovable family, who loves me more than anything even though I am so naughty and brat (sometimes). I am lucky to have them in my life. Momma, Sisters, Daddy, they're the best.

Then... I am lucky to have a crazy-insane-weird friends who love me. They support me when I'm down, they cheer me when I cry, they give me opinions for me, they're anything. HAHA we're so badass but I'm lucky I have y'all.

Nita Indra Saphira,
That's my name. I was born in Jakarta, December 9 1997. I'm the last child in my family, so I have big sissy of course. They're Mba Tita and Mba Andes.

Selama ini ulang tahun gue selalu dirayakan, selalu berkumpul bersama sanak saudara, keluarga besar berkumpul dirumah gue.

   
Ini gueeee!!! Yang dipangku Eyangti, and I kissed Lathifa's knee!! HAHA, Ngga nyangka gue segini sekarang -_-
Ultah ke 10. Love chocolate, jadi kuenya serba cokelat. Mehehe
Hmm... Ini ultah tahun kemaren kalo ngga 2th yang lalu

Same birthday seperti foto diatas. We had a dinner somewhere...
Ngga terasa yaa, gue sekarang udah tua. Hiks.

Gue inget, waktu masih kelas 2 SD... Gue ngundang beberapa orang temen kelas ke rumah. Tapi yang dateeeengggg, SEKELAS! OH MY GOD. Dan karena dirumah gue banyak anjing, mereka teriak-teriak manggil nama gue dari ujung halaman masuk.

Terus, kalo ngga salah ultah ke 4. Kue gue waktu itu berupa Santa Claus yang creamy bangettt. Emang keliatannya enak, dimakan juga enak. But... I ate beberapa slice dan fix... Gue langsung muntah-muntah.

Dari dulu... Alhamdulillah gue selalu mendapatkan kado yang bener-bener gue idamkan walaupun cuma gue (dan Allah) yang tahu apa itu. Gue merasa bersyukur banget karena Allah selalu mengabulkan permintaan gue setiap tahunnya.

 Gue inget. Waktu gue masih bisa digendong sana-sini, dipangku sana-sini gue seriiiing banget dipangku Mba Tita, Mba Andes, Mba Nanit, Mas Adit, Mas Gonet. Dan sekarang mereka sebel kalo gue minta dipangku. ._.

Desember 2011. Ulang tahun pertama yang gue rayain di atas tempat tidur. Waktu itu gue sakit, badan gue panas berhari-hari. Gue sebeeeeel banget pas ultah gue membusuk di kamar sementara Kakak-kakak ngantor. And I cried begitu Salsa, pulang sekolah langsung nelpon gue. Dia inget sama gue walopun gue lagi sakit :) We talked for hours and it heals me! Wkwk. Pas pulang kantor pun ternyata Mba Andes bawain gue Harvest. AaAaaaAA dan gue pun tiup lilin dikamar.

Eyangti juga pernah bilang kalo gue ultah dia mau hadiahin gue anjing. But..... when? asdfghjkl.

Begitu banyak anugerah yang gue dapatkan selama 15th ini gue hidup di dunia. Thank you God, Engkau telah memberi hamba-Mu ini berbagai cobaan yang menyenangkan maupun yang susah. ._.

Ps: Why oh why... Hampir semua wishes tahun ini berbunyikan... "Semoga suaranya bisa merdu," "Semoga suaranya kenceng," "Semoga tingginya bisa dikurangin." YUCKS. :")

XOXO

Comments

Popular posts from this blog

Give and Take

What happens to teenager this day? What happens to Indonesian culture about polite, manner, and grace? It's so pathethic that now we rarely see it in our life. Let's take the easiest samples: 1. Menyela pembicaraan orang. 2. Make fun, laugh, yawn, stared hatefully toward the elders (it can be your lecturer or even your parent). 3. Being ignorance, arrogant. 4. This may be the simpliest sample of all... keluar / masuk ruangan tanpa ijin, main kabur,padahal sebenarnya bisa ijin dulu. etc. Some of the examples above are actually based on my observation in actual life. But then the question is: Can we live without polite, manner, and grace? Sekarang coba kalau dibalik. Kita jadi orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak sopan. You feel uncomfortable, angry, sad, and insecure, don't you? Is that good? How can we have polite, manner, and grace? Well, I'm kind of person that believe in "Give and Take". Give and take is actually hands that help each oth...

Self Reflection

I haven't wrote anything. But will try to write... again. 4 tahun yang lalu, gue menuliskan tentang masa-masa menjadi maba  (mahasiswa baru) yang baru saja selesai melaksanakan PKKMB. Hari ini, beberapa teman angkatan 2015 sudah melaksanakan wisuda. Gue belum, semoga tahun depan mendapatkan giliran. Aamiin... Btw , entah mengapa pukul segini memang enak untuk menjadi sendu. Bukan sendu dalam konotasi negatif, tetapi cenderung ke arah positif. Tiba-tiba, jadi mengenang apa saja yang terjadi selama 4 tahun belakangan ini. Masa-masa di mana gue melepas seragam putih-abu, dan menggantinya dengan pakaian bebas. Malam ini menjadi sebuah renungan terhadap diri sendiri, atas apa yang telah dicapai, kesalahan, kebahagiaan, pertemanan, dan lain sebagainya. Katanya, kuliah adalah masa terakhir sebelum menghadapi dunia nyata. Katanya, semakin kita dewasa, kita cenderung menjadi realistis... mematikan cita-cita di dalam diri. Mematikan jiwa anak-anak yang ada di dalam hati. ...

That Fangirling Moment When They Talk About F1 (2.0)

I AM RIGHT! I'll present this post to who loves watching F1, to whoever that thinks that no one could break Vettel's record. JUST IN FACT: Max Verstappen is the youngest ever that won a race! Let's take a look back to the Spain GP, of course! I am so proud of my baby-rookie-cutie!! I mean, he's only 18! We are from 1997!! It will be difficult enough to break his record, EVER. (The Spain GP udah lewat lama..... and tomorrow will be the Canada GP, though.) As a huge fan of Sebastian Vettel (don't forget about his younger bro, Fabian) and as a long lost girlfriend of Lewis Hamilton... (sobbing) still and will always be theirs, of course. But I can't resist that I REALLY REALLY excited about Verstappen's achievement. I hope Vettel, Hamilton, Verstappen, or Ricciardo could win the Canada GP! It's enough for Rosberg, I guess. (What an evil mind of mine). As Indonesian, of course I ship Haryanto. I still have that believe. Hamilton came from GP2 once, b...

Intermezzo: Naif atau Bodoh?

Andai dunia itu nggak sesulit yang kita rasakan, ya. Dunia itu nggak baik bukan karena 'dunia' itu sendiri kan? Tapi karena manusianya. Dunia menjadi kejam karena ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang mengenal saya mengatakan jika ada batas tipis antara naif dan bodoh di dalam diri saya. Terlalu lugu untuk melihat ini semua, tetapi sebenarnya bodoh karena tidak mengerti apa-apa. Saya bersyukur, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi saya agar tetap menjadi diri saya yang sekarang. Maksudnya, seperti bunga lotus yang tidak akan pernah kotor walaupun hidup di kolam berlumpur. Mereka, teman-teman saya, tetap menjaga saya seperti itu. Namun, ada kalanya saya harus sendiri. Pertemanan itu nggak harus selalu bersama-sama, cukup sirat hati yang menyatukan ikatan pertemanan. Nah, ketika saya sendiri itu lah saya merasa... bodoh. Maksudnya, saya sering melakukan kecerobohan. Mungkin, apa karena saya terlalu dilindungi mereka? "Dia itu adala...