Skip to main content

LGBT dan Pelangi

Mengapa kalian gencar menentang LGBT? Isu tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual ini memang tengah marak di kehidupan masyarakat. LGBT memang menentang ajaran di dalam agama Islam (saya yakin sebenarnya di semua agama menentang ini) dan juga menentang norma yang berlaku di masyarakat.

Ibarat memantulkan bola ke dinding dan bola tersebut malah kembali menyerang kita, bukannya semakin kita gencar untuk memberantas LGBT, mereka juga akan semakin gencar menunjukkan aksi mereka, ya? LGBT memang seharusnya dilarang, harus sebisa mungkin disingkirkan dari kehidupan anak muda di Indonesia, apalagi yang masih berusia belasan tahun (karena emosi yang masih bergejolak, dan labil), tetapi bukan dengan cara kekerasan. LGBT sama seperti kita, manusia, makan nasi, minum air, dan punya perasaan. Ini sama saja kita melakukan diskriminasi, bullying.

Ironisnya, kita semua hanya mampu menentang tanpa mengetahui seluk-beluk masalah orientasi seksual ini. Apa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi LGBT?

Saya, sebagai orang yang straight, sebenarnya takut dengan berbagai isu di Indonesia. Bagaimana tidak? Setiap hari, pasti ada berita tentang pemerkosaan, pencabulan, penyelundupan, dan pembunuhan. Masalah keluarga, sikap orang tua ke anak, kurangnya kasih sayang, hanya beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang menjadi LGBT. Saya bersyukur karena telah dididik secara benar, dengan luapan kasih sayang di dalam keluarga saya.

"Logikanya sederhana, LGBT tidak tumbuh dari sejak manusia dilahirkan, tetapi ada faktor penyebab. Artinya LGBT adalah penyimpangan dan bisa diluruskan. Hal itu sama dengan fakta mengapa seseorang mencuri. Mungkin karena ditelantarkan orang tua, orang tua telah tiada dan bisa jadi karena dorongan untuk memiliki sesuatu sementara tidak memiliki uang untuk membeli. Tetapi, apapun sebabnya, perilaku mencuri tidak lantas menjadi baik hanya karena pelakunya memelas dan minta maaf.

Dengan demikian LGBT mestinya ditolong untuk bebas dari orientasi seksual yang menyimpang. Meskipun LGBT tidak melanggar HAM katakan demikian, tetapi itu akan merugikan mereka secara individu dan pada jangka waktu tertentu akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan umat manusia sendiri." - http://m.hidayatullah.com/artikel/mimbar/read/2016/02/10/89118/saatnya-menolong-pelaku-lgbt.html (Silahkan buka link ini untuk selengkapnya)

Kalau kita ingin membuka mata, sebenarnya banyak transexsual yang masih ingin kembali ke jati dirinya yang sesungguhnya, karena ingat akan Allah. Di sisi lain... Ayo buka mata, prestasi LGBT pun bisa cemerlang, dan kita pun mengakui prestasi mereka. Elton John, Ellen DeGeneres, Cara Delevinge, Neil Patrick Harris, hanyalah beberapa contoh LGBT yang keberadaannya diakui di dunia.

Terus... kalau kita berhadapan langsung dengan mereka, lantas apa kita langsung mengecam mereka semua? Sama seperti kita mengecam LGBT di Indonesia?

Saya berani bertaruh, jika Elton John mengadakan konser di sini, yang ada masyarakat Indonesia pasti akan berbondong-bondong melihat beliau. Siapa sih yang tidak setuju jika SIR ELTON JOHN adalah seorang legenda? Jika Cara Delevinge berlibur ke Indonesia, pasti masyarakat Indonesia malah mengejar-ngejar Cara untuk berfoto bersama, atau seenggaknya hanya bisa mendapatkan tanda tangannya. Katanya menentang LGBT?

Saya yakin jika ada anggota keluarga kita yang LGBT, kita pasti tidak akan bersikap kasar. Justru kita saling menghormati dan toleransi, kan? Ditambah rasa simpati dan empati terhadap mereka, berharap dan berusaha mencoba agar mereka bisa kembali menjadi orang yang straight.

Jangan menutup mata terhadap isu ini. Telah banyak masyarakat di dunia yang bunuh diri karena tidak kuat di-bully terhadap orientasi seksual mereka. Menjadi LGBT juga tidak terlintas di benak mereka sebelumnya. Kalau mereka berakhir bunuh diri karena perbuatan atau omongan kita, lantas siapa yang menjadi monster-nya di sini?

LGBT tidak salah, mereka juga manusia, sama seperti kita. Jadi stop berpikir untuk memberantas kaum LGBT di Indonesia dengan aksi-aksi yang ekstrem, justru ayo bantu mereka agar ingat kepada Tuhan YME. Ayo, kuatkan rasa religius di dalam diri mereka. Stop melakukan bullying dan diskriminasi. Stop menjadi bangsa yang gampang tersulut.

Jangan pandang masalah LGBT ini sebagai sudut pandang orang ketiga, bayangkan juga bagaimana rasanya jika kita ada di posisi mereka.

Comments

Popular posts from this blog

Catching Up!

It's 2022 now. This blog somehow becomes the witness of my growth. I started this blog back in 2012, thus.. I'm already on blogger for 10 years. This blog lasts longer than my relationship, ever! 10 years have passed.. I was 15 yo, and now I'll be turning 25 this December. what do I do now? Am I the same old Nita? Am I better? Do I become stranger to some people? The answer is.... My life gets boring, if you ask. I'm living a typical adult life; working, working, working, working, and working. Oh, almost forget. I also become a mother of one, a daughter named Hagia. So, it's like balancing life among working, be a mother, socializing, and most of the time.. resting. I become more quite than I was in college or freshgrad days. I become anti-social. I enjoy being alone instead of get trap around people. I enjoy drinking my matcha-latte, while reading book.. or just simply scrolling through my Instagram or TikTok. I enjoy to have exercise once in awhile. I enjoy my bus...

Life Update from a 26 yo Woman

Sudah beberapa tahun terakhir ini aku tidak bisa menulis ataupun melukis apapun. Hidupku terasa datar, tidak ada hal lagi yang membuatku merasa senang (kecuali kehadiran anakku, Hagia). Tidak ada hal lagi yang bisa menginspirasi aku. Entah sudah sebanyak apa aku membeli peralatan lukis, buku catatan lucu yang banyak, namun tetap semuanya hanya berupa lembaran kosong hingga hari ini. Sampai semalam, aku kembali mencoba membaca seluruh postingan di blog ini, dimulai dari tulisan pertamaku di tahun 2012. Ternyata, ada begitu banyak kenangan manis, sedih, marah, kecewa yang aku tuliskan di dalam sini. Aku tumbuh dan berkembang di dalam blog ini, beberapa cerita kehidupan remajaku ada di dalam sini. Sebagai orang yang mudah melupakan kenangan-kenangan yang ada, membaca tulisanku sendiri membuatku merasa.... kembali hidup. Entah berapa banyak aku jatuh cinta, sakit hati, jatuh cinta, sakit hati, jatuh cinta lagi, dengan pria yang berbeda Orang-orang di dalam hidupku tidak begitu bertambah ba...

Proud Indonesian

Hi! It's been a while since I open this blog. Banyak banget yang harus diceritain selama ini. Dari mulai Mba Andes yang hamil dan bulan Agustus ini diprediksi melahirkan (phew, I'm gonna be Aunt again!), gue yang udah lulus SMA, berkah-berkah yang diperoleh selama bulan Ramadhan, dan cerita tentang teman-teman gue. First I'm gonna write about: RAMADHAN 2015. Why? It's actually my opinion about living in Bendungan Hilir (Benhil). As you know, Benhil is the most popular place to go while Ramadhan. Di pasarnya udah terkenal dengan jajanan-jajanan (ta'jil) untuk berbuka. Orang-orang mulai berlalu lalang sekitar pukul 4 sore, melihat-lihat apa yang dijajakan, dan akhirnya berhenti di satu pedagang. Ini adalah pemandangan normal yang gue lihat selama tujuh belas tahun gue tinggal di sini. Tapi... rasanya gue baru benar-benar melihat 'situasi' bulan ini, ya, pas tahun ini. Kenapa? Pengemis adalah hal tidak asing yang dilihat kalau kalian melihat jajanan di p...

Less the Same but, Stay...

As I said before we are less the same. And destiny is something we can't blame. As we live in two different poles. It seems pretty far for us to get close. As the earth rotates slowly, You're getting closer to me. As we may united, Probably I'll make our own ballad. But... Can't you see that we live differently? Oh, You... Me... How many probabilities that we have? How can we complete and salve? You're a beautiful creature. That make me crazier. I may fall deep in those sad eyes. Too deep as if I'm drowning in magis. Almost a year I'm drowning. But weird.. I'm not even dying. I enjoy it though it hurts. Maybe I'm one of those experts... That will stay though invisible. ***

The Fangirling Moment When They Talk About F1

I'd never talk about this though I should!! So I've watched F1 since in the 9th grade, and I only knew about Sebastian Vettel back then. My chairmate, Salsa, has a HUGE crush on him so I was her victim everytime she was fangirling. Like it or not, I listened to those craps. Then... I was feeling "What's so good with Vettel" and I started to watch F1. At the moment, BOOM, HE IS GOOD. I was starting to be his fan back then. Up until now, I'm still his fans and now I know some of racers which is COOL! Salsa may loves Vettel to death, but I ship Hamilton more than Vettel. Lol. But seriously, Hamilton is really cute! He's a total pro! He was the 1st racer ever that won in such young age (before Vettel broke his record). But... Hamilton is always be my... imaginary brother? Hamilton looks like he's a rapper instead of racer, though. He has this swag that makes him more adorable and cute. Then then then, I've heard about Rio Haryanto joins F1 for Ma...