Setelah hampir 28 tahun hidup, Aku mulai merasakan kedamaian tentang perjalanan diri ini. Kemarahan, penyesalan, pengandaian, kedengkian... Semuanya satu per satu mulai hilang. Walaupun masih tersisa, setidaknya tidak sebesar dulu. Aku mulai merasakan lega juga, walaupun masih diiringi air mata. Ternyata, aku dicintai dan diinginkan. Aku tidak sendirian, aku tidak dibuang, dan aku tidak ditinggalkan. Perspektifku sebagai orang dewasa membuka banyak mata baru dari berbagai sisi. Mungkin dulu, memang itulah yang terbaik untuk dilakukan. Keputusan yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa, yang saat aku kecil tidak mengerti sama sekali dan merasa terkucilkan. Namun, tanpa keputusan para orang dewasa tersebut... aku tidak akan bisa berdiri sejauh ini. Aku dulu adalah seekor itik buruk rupa, yang perlahan menjelma menjadi seekor angsa yang cantik, indah, dan kuat. Ya, aku mulai menerima jalan hidupku. Dulu, aku masih bertanya-tanya. Merasakan kemarahan dan ketidakadilan pada Tuhan. Namun,...
Brain. Beauty. Behavior.