Skip to main content

Merah Senja, Biru Langit (2.0)

Jika dianalogikan, kamu adalah merah senja dan aku adalah biru langit.
Kita saling menatap, berputar dalam siklus yang tetap.
Walaupun kita berada di horizon yang sama, kamu... aku... kita... terbatas oleh waktu.
Kamu tiba di saat sinar mentari padam, dan aku tak mungkin tiba di dalam malam.

Oh, merah senja...
Apa kamu berharap bisa berjumpa denganku?
Layaknya aku bermimpi tentangmu?
Kita memang selalu berjumpa saat langit menjadi nila.
Tapi kita tak pernah bersapa.
Singkatnya waktu menghalangi kita untuk bertemu.
Tak bisa bercengkrama, berkenalan pun tak mampu.

Aku adalah si biru langit...
Yang selalu menanti kamu, merah senja, di horizon.

Comments

Popular posts from this blog

Renungan di Minggu Kelabu

Saya takut untuk menghadapinya, tapi saya tidak bisa berlari untuk kabur. Bukan tidak bisa sebenarnya, tetapi tidak boleh. Selama bertahun-tahun saya terus berlari tanpa tujuan, mencari kedamaian, namun seiring saya berlari semakin kedamaian itu berlari menjauhi saya. Saya seharusnya bersyukur karena hidup saya dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dan sayang terhadap saya. Namun, mengapa saya masih merindukan rasa sayang jauh di lubuk hati? Selama ini saya yakin jika tempaan ini diibaratkan batu kasar yang sedang dipoles agar menjadi berlian yang indah nantinya. Sakit!!! Sering sekali saya merintih kesakitan akibat polesan itu, dan beberapa kali saya berusaha kabur agar tidak dipoles. Pantas saja, berlian itu tak kunjung terlihat. Iya, saya yakin nantinya saya akan menjadi berlian... Suatu hari nanti. Entah kapan. Dia mengatakan saya tidak seharusnya terus berlari seperti sekarang. Saya harus bertahan di tengah rintihan akibat polesan, apapun yang terjadi. Dia mengatakan saya ha...

Penikmat Hujan

Langit Jakarta kian hari semakin menunjukkan kesedihannya. Matahari jarang menampakkan wujudnya dan angin berhembus lembut hingga terkadang rasanya seperti menusuk tulang. Gumpalan awan kelabu hilir mudik dengan percaya diri, tanpa mempedulikan para manusia yang mulai berlarian untuk melindungi diri. Hiruk-pikuk kota ini semakin riuh dengan rintikkan hujan yang hampir setiap sore menghujani daerah ini. Kapan terakhir kali saya (bahkan anda) mengajak hujan bermain? Sudah lama sepertinya... Kita semua dulu bermain hujan sebelum menyadari kalau dunia itu penuh kepura-puraan, tertawa lebar tanpa perlu takut penilaian orang lain, berlari dengan kaus kutang tanpa perlu merasa khawatir, mencuri-curi untuk makan permen sebanyak-banyaknya, hingga menangis karena terjatuh akibat kerikil kecil. Oh, dunia terasa indah ketika kita masih lugu. Tidak ada kebencian, tidak ada caci-maki, tidak mengenal perasaan aneh terhadap lawan jenis, yang ada hanya... Persahabatan dan kasih sayang. Saya rindu ...

Give and Take

What happens to teenager this day? What happens to Indonesian culture about polite, manner, and grace? It's so pathethic that now we rarely see it in our life. Let's take the easiest samples: 1. Menyela pembicaraan orang. 2. Make fun, laugh, yawn, stared hatefully toward the elders (it can be your lecturer or even your parent). 3. Being ignorance, arrogant. 4. This may be the simpliest sample of all... keluar / masuk ruangan tanpa ijin, main kabur,padahal sebenarnya bisa ijin dulu. etc. Some of the examples above are actually based on my observation in actual life. But then the question is: Can we live without polite, manner, and grace? Sekarang coba kalau dibalik. Kita jadi orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak sopan. You feel uncomfortable, angry, sad, and insecure, don't you? Is that good? How can we have polite, manner, and grace? Well, I'm kind of person that believe in "Give and Take". Give and take is actually hands that help each oth...

My Life Among Homicide and Drama Series

So let's talk about Bones, Castle, CSI, and NCIS. I was raised with th ese tv shows. Dari jaman SD sampai sekarang these are my guilty pleasure. Well, never get tired of them. Each stories have unique plots and twists, also with love story in it. These are some things that I learn from the shows: 1. NEVER TRUST ANYBODY BUT YOURSELF, and the evidences of course. In every stories, there must be the moles in it. 2. Your office partner can be your... lover. Ha, so cheesy, I know. It only happens in the tv shows. Caskett (Castle and Beckett, from Castle, is absolutely my favorite couple among all.) 3. Use cash instead of credit card so you can't be tracked. 4. Learn martial art so you can self defense in case of some terrible moments. 5. May sound weird but.... these shows make me paranoid about using lipstick. Kebayangnya jadi keracunan kalo pake lipstick karena bahan kimia di dalamnya, wth. 6. In the shows... being a police, or a forensic team, or the investigator are qui...

The Way of an Adolescence Thinks about Love

I honestly don't know what is exactly happening right now. I don't know what I feel. I don't know what I see. I don't know what I hear. Saying "love" is not as easy as it seems. Love is a strong word. A word with a lot of meanings. And one thing that bother me is... it makes me confused with love. Is it really love? Or is it just another crush? (well let's play David Archuleta's Crush). Or... is it a kind of obsession? I see him as if I see my self, as if I stand in front of a mirror. Perfectly reflected, but have different angles. Same but different. A perfect sentence to describe us. As if he's living on North and I'm living on South. We may unite as if we're magnet, but we live seperated too far far away. We see the whole world differently, we live upside down. Is it a reason why do I feel that it's impossible for us to meet? I don't know whether he sees it too or not. I remember that time when we were just sat next to each...