Skip to main content

Asdfghjkl

Ini adalah kedua kalinya gue menghadapi kasus kaya gini. Alhamdulillah bukan terjadi pada gue, tapi dengan orang-orang sekitar gue, well... my inner circle. Gue, yang pada dasarnya kalau udah merasa peduli dengan seseorang, melihat orang yang gue pedulikan itu mendapat perlakuan tidak bernorma, biasanya akan langsung bergejolak. Mudah tersulut emosi, otaknya langsung berpikir bagaimana caranya untuk menghadapi situasi genting dengan cara pintar. Hmm, rasanya langsung mau konfrontasi si pelaku.

I am sleeping tiger, said the cat.

Gue adalah tipe orang seperti itu. Kalian nggak akan pernah melihat cakar gue kalau kalian nggak mencakar gue duluan, atau mencakar keluarga dan teman gue. Kalian cakar mereka, artinya kalian mencakar gue juga. Bisa dikatakan, I protect them without they even know it.

Detik ini, si kucing perlahan-lahan mulai membangunkan harimau yang tertidur di dalam dirinya. Jangankan dicakar lagi, kalau Anda menyentuh saya sedikiiiit saja, jangan harap akan melihat saya yang sekarang ini.

Berani membela kebenaran, berani bicara karena benar.

Gue selalu diajarkan kalimat itu sejak belia.

Well, karena di sini Anda yang salah... Anda mencakar teman saya, mau tidak mau Anda akan terlibat dengan saya.

Bersyukurlah malam ini kita tidak bertemu. Namun besok, siap-siap dengan diri Anda sendiri. Karena sejujurnya, tidak peduli siapa dan pangkat Anda, jika Anda salah, saya akan terus menghantui Anda. Secara dunia, dan mungkin di akhirat nanti. Hati-hati, jabatan Anda akan jatuh.

Saran saya,
Segera bertaubatlah. Dunia itu memang keras, tapi saya percaya... Anda, saya, kita semua itu dilahirkan menjadi orang baik oleh Tuhan.

((((Astaga,
Tahan dulu, Nita.))))

Comments

Popular posts from this blog

Intermezzo: Naif atau Bodoh?

Andai dunia itu nggak sesulit yang kita rasakan, ya. Dunia itu nggak baik bukan karena 'dunia' itu sendiri kan? Tapi karena manusianya. Dunia menjadi kejam karena ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang mengenal saya mengatakan jika ada batas tipis antara naif dan bodoh di dalam diri saya. Terlalu lugu untuk melihat ini semua, tetapi sebenarnya bodoh karena tidak mengerti apa-apa. Saya bersyukur, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi saya agar tetap menjadi diri saya yang sekarang. Maksudnya, seperti bunga lotus yang tidak akan pernah kotor walaupun hidup di kolam berlumpur. Mereka, teman-teman saya, tetap menjaga saya seperti itu. Namun, ada kalanya saya harus sendiri. Pertemanan itu nggak harus selalu bersama-sama, cukup sirat hati yang menyatukan ikatan pertemanan. Nah, ketika saya sendiri itu lah saya merasa... bodoh. Maksudnya, saya sering melakukan kecerobohan. Mungkin, apa karena saya terlalu dilindungi mereka? "Dia itu adala...

Mom

Entah ini yang ke berapa kalinya gue nulis tentang sosok idaman gue. Sosok yang selalu ada untuk gue, disaat terpuruk ataupun disaat senang.Sosok yang menjadi contoh. Sosok yang gue llihat seperti Julie Andrews dan Audrey Hepburn. She is.. Mama. Mama itu stylist, tapi stylist orang jadul yang nggak out of trend deh. Gayanya kaya Audrey, sama Julie. Anggun. Sifatnya... tegas, dan disiplin. Beliau benci sama orang-orang yang nggak punya sopan santun, berapa pun usianya. Mama dan gue seriiiiiiiing banget berantem. Durhaka banget ya, gue jadi anaknya. Tapi ada saatnya ketika kita jadi sahabat, yang selalu kompak. Kalau menurut beliau sikap gue lagi nyebelin, beliau pasti ngomong, " De, inget kamu dulu ngomong apa ke Mama? Kamu dulu pernah ngomong, 'Ma, jangan tinggalin Ade ya... Kita harus kompak, sama-sama terus. " Kalau udah kaya gitu biasanya gue nangis dan langsung meluk dia. Gue ga inget umur berapa gue ngomong gitu, tapi kata beliau dari sebelum SD gue ngom...

Keramaian yang Bisu

Halo, semuanya! Topik yang akan saya tulis kali ini adalah tentang mental issue . Beberapa tahun terakhir ini, saya memang suka sekali mengulik tentang kesehatan jiwa seseorang, pemicu depresi, stres, dan beberapa hal lainnya yang dapat memengaruhi tingkat kesehatan mental seseorang. Menurut saya, masyarakat Indonesia masih lebih buta dengan kesadaran betapa penting dan krusialnya untuk mempelajari, menerima, dan mungkin bersimpati terhadap orang-orang yang menderita gangguan mental. Masyarakat Indonesia masih bersikap acuh tak acuh, cenderung hanya nyinyir terhadap orang lain, tanpa bercermin tentang dirinya sendiri. Dan tulisan ini, akan berkaitan langsung dengan kehidupan saya. Sebenarnya saya agak bingung bagaimana untuk menceritakannya . As you all know, saya adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Kedua kakak saya pinter banget, sementara adeknya... hanya remahan biskuit yang ditiup angin juga hilang. Ketika saya SD, saya sempat merasakan saat-saat di -bu...

Dear Momma (2.0)

And eventually I'm just a scared little lady. The super sensitive one when people talked about "family bond." I would cry easily on my Momma's lap when we had a deep conversation. She's my hero, my wonderwoman. The one who rescued me in my lowest. The one who protected me whenever I needed her. So, two days ago we had a deep conversation. It was about manner. " Kamu mbok ya jangan ngomong sama Mama kaya gitu.. nanti dosa ," she said when we got started. I was standing beside her while she sat on the sofa. We were talking about the latest movie actually -not the deep conversation, yet-. "Kalo ngomong sama orang tua, apalagi sama Mama, jangan sampe Mama harus mengadah liat kamu... Tatapan mata kita sejajar aja udah salah... " I was like.. . krik. Speechless. " Justru dari dulu k epala Mama lebih rendah daripada kepala Eyangti, lho. Nanti kualat kamu kaya gitu, De... Mama dari dulu mau ingetin kamu tapi lupa terus. Tiap abis shalat, ...