Skip to main content

Intermezzo: crumbling and tearing

The taller the tree the more wind blows, they said.
Work hard until you don't need to introduce yourself, said them too.
I am at the 500th step to reach those.
It's still million stairs away to be climbed, though.

The thing is... they expect too much on me.
The perfection that they seek is haunting me.
Well, nobody's perfect but they still expect me to be.
It's killing me.
Once I make a mistake, they will judge me and talking behind my back.
And I am not strong enough to take that, almost everyday.
I am still a human.
I seek for chances to be better and better.

The ironic thing is, I am a perfection.
A symptom that is already running in my blood.
I can't see the world easily.
I see things in details.
I see people in very tiny details.
I read their mind.
I smell their gesture.

That's why, I am really overwhelmed by the imperfection that I have. The flaws that I don't want people to see it, yet they do.

I am afraid.

I am afraid of being bullied.

I am afraid of getting hurt.

I am afraid of being abandoned.

I am just a scared little girl.

And...

Today...

It seems like the worst day of my life.

It's not just about from the competition that I had earlier, but it comes from my inner circle.

A, B, C, D, etc. The problems come in a day. I repeat... IN A DAY!

God,

I need to protect my inner circle.

I need to keep them safe and sound.

I need to keep my mouth shut so they would not worry me.

I need to take care of the responsibilities.

I. Am. Overwhelmed.

My world is crumbling and tearing apart.
I ain't have a charm thus I only bring disaster to them.

Comments

Popular posts from this blog

Babbling in the Midst of Traffic

It's crazy that now I become active again in this blog. I think, somehow I should try to write down everything, to exercising my mind and to coping my feelings. I realized that I stop writing during 2021 and 2023, and looking back at that time... I was in a hard time. It's like I don't have any idea, inspiration, nor muse to write again. I used to be a writer . I used to won in writing competitions. I even won in writing short stories during FLS2N. So, I feel ashamed when I have this writer's block for years. I also did journaling in the past, but, now I haven't write anything in my notes. My handwriting used to be SO DAMN GOOD, and it looks terrible now. My posts are random here, but, I shall practice everyday. The more I write, the more I feel 'me' again. I think... I am still that writer. For the second part, I want to say something to you. YES, you. I want to say thank you from the bottom of my heart for reading my blog. I've never expect...

Rock Bottom

Aku sadar, aku mempunyai kecenderungan menjadi impulsif. Terutama ketika aku sedang merasakan emosi yang negatif seperti sedih, kecewa, dan marah. Jeleknya, impulsif tersebut menjadi penentu dalam jalan hidupku selanjutnya. Impulsifku membuatku menyesal telah memaksakan diriku melupakan dia, yang aku kira bisa aku lupakan kalau menemukan orang baru. Aku selama ini diam aja, karena aku kira " time will heal ." Ternyata aku salah. Orang baru ini, sebut saja adalah B. Anehnya, B pun juga begitu. Dia memaksakan dirinya untuk menjalani hubungan denganku, untuk melanjutkan hidup dari mantan terakhirnya. Kami berdua memilih menjalani hubungan rebound . Diam yang aku lakukan bertahun-tahun justru melukaiku sendiri. Aku terlalu banyak bersembunyi dari realita hatiku dan kini.... hatiku makin hancur. Bukan hanya karena perasaan cinta yang tetap ada selama 10 tahun ini, tapi juga karena kondisi diriku sendiri. Aku punya 2 anak dari B, dan aku menutup mata akan kejelekan B sejak tahun 2...

Dear You, 2020

Halo, apa kabar? Mengapa kamu menjauh?  Saya salah apa? Apakah saya membuatmu risih? Apakah kamu membenci saya? Kamu terasa sangat jauh sekarang, tanpa aku bisa raih. Kita memang tidak saling menggenggam, namun aku tahu kita saling merasa. Ingin sekali saya bertanya berbagai hal kepadamu, termasuk pertanyaan-pertanyaan tadi. Saya harap kamu baik-baik saja, hidup dengan bahagia. Apakah mungkin, kamu seperti itu karena merasa kehilangan diri saya? Apakah mungkin, kamu sebenarnya memahami diri saya yang sesungguhnya, namun merasa saya mulai berubah? Apakah mungkin, kamu merasa asing dengan diri saya yang sekarang? Jika memang demikian, saya mulai menyadari sudah betapa jauhnya saya tersesat. Saya pun merasa asing dengan diri sendiri. Rasanya saya sudah melangkah jauh, dan saya takut sudah terlalu terlambat untuk kembali. Kamu menyadari perubahan saya sejak lama, dan kamu merasa asing dengan diri saya. Saya ingin meminta maaf, jika diizinkan. Saya ingin kembali berada di hidup kamu, ji...

untitled v2

  Kalo aku harus mengerti orang lain, siapa yang akan mengerti aku? Kalo aku harus merasa kasihan sama orang lain, siapa yang akan kasihan sama aku? Kalo aku harus mengalah untuk orang lain, siapa yang akan mengalah karenaku? Kenapa aku harus bertanggung jawab sama perasaan orang lain? Sementara orang yang dimengerti tidak mau mengerti aku.

Cemas

2025 is no joke. Sudah sedang struggle dengan diri sendiri.... ditambah berita terkait pemerintahan yang bikin eneg. Mulai dari MBG, kasus korupsi, pajak, coretax, laut yang di petak, beras dioplos, bensin dioplos, dan puncaknya tentang tunjangan DPR yang besar. Situasi di Indonesia sedang memanas beberapa hari terakhir ini dengan rentetan demonstrasi di berbagai titik. Dimulai dengan kondisi yang damai, lama-kelamaan menjadi ricuh, dan puncaknya ada driver ojek online yang tutup usia akibat  dilindas barakudanya BRIMOB. You read it right.. dilindas. Dengan sengaja. Dari yang mulai tujuan demonya adalah untuk DPR, karena kejadian itu, rakyat semakin marah dengan aparat. Di tengah situasi yang kacau, hari ini pun, aku bekerja setengah hari. Kantorku berada di Ring-1 Jakarta, antara area Sudirman ataupun Gatot Subroto. Pokoknya aku memang di salah satu tempat itu. Kali ini, tadi siang aku sedang berada di Gatot Subroto, dan aku deg-degan banget begitu lihat pagar kantor mulai ditutu...