Skip to main content

Do NOT Complain

Kali ini topik pembicaraannya dialami oleh gue dan nyokap. Di suatu Rabu sore, gue lagi tidur-tiduran mau bobo manis dengan nyokap yang lagi dandan cantik didepan cermin.

Gue: "Ma..., UAS nanti katanya sekolah lagi usahain supaya Ac-nya nyala lagi, loh."

Nyokap: "Halah lebay kamu."

Gue: "Lahh, kan pengap Ma... Mending kalo ada kipas di dalem kelas, nah ini?"

Nyokap: "Kan bisa buka jendela-jendelanya. Allah udah ngasi Ac alam untuk kita yang lebih sehat daripada Ac."

Gue: "Yaaa...., kan tetep aja, Maaa..."

Nyokap: "Kamu lebay banget sih. Kamu itu termasuk beruntung, bisa sekolah ditempat yang bagus, di meja-kursi. Coba bandingin sama anak-anak yang belajar di bawah jembatan? Generasi kamu itu terlalu di manja, jadi cuma masalah Ac aja jadi diperbesar. Anak-anak yang kurang beruntung dari kamu, mereka tetep semangat belajar. Padahal mereka lebih ngerasain penderitaannya. Panas-panas, gelap. Mama yakin mereka yang belajar dalam kondisi lebih buruk dari kalian itu ilmunya lebih pinter dari kalian yang protes cuma gara-gara Ac mati."

Hmm, gue kicep.

Mama is right. Selama ini kita selalu merasa kurang puas atas berkah yang diberikan-Nya untuk kita semua. Kita selalu mau A disaat kita punya B. Kita selalu mau dapat enak tanpa usaha, daripada susah-susah terlebih dahulu. Kita semua ingin yang instan.

Gue sore ini jadi lebih bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan-Nya untuk gue. Okaay, wajarlah kalo kita complain sama Ac yang mati ini. Tapi..... What about them yang belajar ditengah-tengah kesusahan dan kegelapan kolong jembatan?

Dear God, thank you for caring me. Thank you because You gave me all Your gifts.

Comments

Popular posts from this blog

Give and Take

What happens to teenager this day? What happens to Indonesian culture about polite, manner, and grace? It's so pathethic that now we rarely see it in our life. Let's take the easiest samples: 1. Menyela pembicaraan orang. 2. Make fun, laugh, yawn, stared hatefully toward the elders (it can be your lecturer or even your parent). 3. Being ignorance, arrogant. 4. This may be the simpliest sample of all... keluar / masuk ruangan tanpa ijin, main kabur,padahal sebenarnya bisa ijin dulu. etc. Some of the examples above are actually based on my observation in actual life. But then the question is: Can we live without polite, manner, and grace? Sekarang coba kalau dibalik. Kita jadi orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak sopan. You feel uncomfortable, angry, sad, and insecure, don't you? Is that good? How can we have polite, manner, and grace? Well, I'm kind of person that believe in "Give and Take". Give and take is actually hands that help each oth...

Self Reflection

I haven't wrote anything. But will try to write... again. 4 tahun yang lalu, gue menuliskan tentang masa-masa menjadi maba  (mahasiswa baru) yang baru saja selesai melaksanakan PKKMB. Hari ini, beberapa teman angkatan 2015 sudah melaksanakan wisuda. Gue belum, semoga tahun depan mendapatkan giliran. Aamiin... Btw , entah mengapa pukul segini memang enak untuk menjadi sendu. Bukan sendu dalam konotasi negatif, tetapi cenderung ke arah positif. Tiba-tiba, jadi mengenang apa saja yang terjadi selama 4 tahun belakangan ini. Masa-masa di mana gue melepas seragam putih-abu, dan menggantinya dengan pakaian bebas. Malam ini menjadi sebuah renungan terhadap diri sendiri, atas apa yang telah dicapai, kesalahan, kebahagiaan, pertemanan, dan lain sebagainya. Katanya, kuliah adalah masa terakhir sebelum menghadapi dunia nyata. Katanya, semakin kita dewasa, kita cenderung menjadi realistis... mematikan cita-cita di dalam diri. Mematikan jiwa anak-anak yang ada di dalam hati. ...

That Fangirling Moment When They Talk About F1 (2.0)

I AM RIGHT! I'll present this post to who loves watching F1, to whoever that thinks that no one could break Vettel's record. JUST IN FACT: Max Verstappen is the youngest ever that won a race! Let's take a look back to the Spain GP, of course! I am so proud of my baby-rookie-cutie!! I mean, he's only 18! We are from 1997!! It will be difficult enough to break his record, EVER. (The Spain GP udah lewat lama..... and tomorrow will be the Canada GP, though.) As a huge fan of Sebastian Vettel (don't forget about his younger bro, Fabian) and as a long lost girlfriend of Lewis Hamilton... (sobbing) still and will always be theirs, of course. But I can't resist that I REALLY REALLY excited about Verstappen's achievement. I hope Vettel, Hamilton, Verstappen, or Ricciardo could win the Canada GP! It's enough for Rosberg, I guess. (What an evil mind of mine). As Indonesian, of course I ship Haryanto. I still have that believe. Hamilton came from GP2 once, b...

Intermezzo: Naif atau Bodoh?

Andai dunia itu nggak sesulit yang kita rasakan, ya. Dunia itu nggak baik bukan karena 'dunia' itu sendiri kan? Tapi karena manusianya. Dunia menjadi kejam karena ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang mengenal saya mengatakan jika ada batas tipis antara naif dan bodoh di dalam diri saya. Terlalu lugu untuk melihat ini semua, tetapi sebenarnya bodoh karena tidak mengerti apa-apa. Saya bersyukur, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi saya agar tetap menjadi diri saya yang sekarang. Maksudnya, seperti bunga lotus yang tidak akan pernah kotor walaupun hidup di kolam berlumpur. Mereka, teman-teman saya, tetap menjaga saya seperti itu. Namun, ada kalanya saya harus sendiri. Pertemanan itu nggak harus selalu bersama-sama, cukup sirat hati yang menyatukan ikatan pertemanan. Nah, ketika saya sendiri itu lah saya merasa... bodoh. Maksudnya, saya sering melakukan kecerobohan. Mungkin, apa karena saya terlalu dilindungi mereka? "Dia itu adala...