Percaya pada mata, bukan pada mulut dengan kalimat yang diucapkan. Mulut bisa berbohong tetapi mata akan selalu mencerminkan kejujuran. Detik ini, Otak gue berpikir keras dengan berbagai macam pemikiran, segala bentuk kemungkinan, perhitungan, dan embel-embel lainnya. Untuk membuat hati menjadi objektif, tidak selalu memendam perasaan dendam, marah, sedih, patah hati, iri, dengki, dan penyakit hati lainnya. Aneh rasanya, ketika berperang dengan diri sendiri. Melawan rasa irrasional agar menjadi rasional, merubah subjektivitas menjadi objektivitas, memaafkan kesalahan terbesar orang-orang, dan berusaha membenci namun sebenarnya mencintai. Halah, ucapan yang hanya diungkapkan anak ingusan. Musuh yang paling besar bukan berasal dari orang lain, tetapi berasal dari sendiri. Orang hebat bukan orang yang berhasil mengalahkan orang lain, tetapi orang yang berhasil memenangkan peperangan egosentris dari diri sendiri. Susah rasanya merubah perasaan ini, padahal otak s
Brain. Beauty. Behavior.