Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Sambutlah Kami

Kebetulan, itu hanya kiasan. Ibaratkan buku cerita, semua ada waktunya hingga kita bertemu. Takdir sudah tersusun rapih di dalamnya. Terbagi menjadi banyak bab. Terima kasih, Aku tak lagi merindukan si bulan. Memang perlahan namun pasti, kau akhirnya menjemputku. Tak ada lagi keraguan, yang ada hanya kepastian. Kenyamanan telah memeluk raga ini. Wahai dunia, inilah kami. Tak ada lagi kata "aku", "kamu", dan "dia." Kami telah terpilin, menyatu, tak dapat dipisahkan. Dan kami dapat bergandeng, menjaga satu sama lain. Biarkan kami berdiri, menantang hembusan lembut sang angin. Biarkan kami berlari, mengejar kau, sang mimpi. Biarkan kami terbang tinggi, bersama para burung, mencari dunia kami sendiri. Di pijakan ini kami berteriak. Sambutlah kedatangan kami.

Satu Dunia, Satu Tapak, Dua Rasa

Dalam gelap, seketika mata menjadi buta. Alunan musik nan lembut telinga telah tuli. Di sebuah pengungkapan, mulut seolah terjahit bisu. Dan di dalam perasaan ini, hati seketika bergejolak. Diam. Tak bergeming. Merelakan angin mencium raganya. Hanya mengamati dan menjaga. Tak berani unjuk diri untuk membela hati yang merana. Andaikan kelak bumi dan langit berjumpa, Bertemu di bentangan dunia, Apa kita dapat berhadapan di setapak yang sama? Memandang satu sama lain. Dari dekat. Menikmati waktu yang sedikit. Menghargai setiap tatapan. Peluklah hangat setiap kenangan. Kecuplah lembut setiap perjuangan. Biarkan terjadi euforia. Sorak-sorai yang menggema di seluruh pelosok. Ketika akhirnya dunia kita dipertemukan.

Bukan Penyelamat, tapi Menjerumuskan

Who do you think am I? Who am I supposed to be? Does it matter for you? Once upon a time, you came with the face of happiness. I used to think that you are my savior, my warrior. Now I know I was wrong. I was stupid, naive, too innocent to believe in that. It's called as love. Yeah I was wrong to keep it deep inside. I should've threw it away. Far far away accross the universe. I shouldn't keep you. No, I'm not crying over you. No, I'm not gonna beg for you. Yes, I'm gonna let you go. Yes, I'm setting you free. Who are you supposed to be now, dear stranger?

Ibarat

Kamu ibaratkan sebuah angin. Datang berhembus pelan, meniup helaian rambutku, mencium kedua pipiku, memeluk tubuhku. Namun secepat angin datang, secepat itu juga kemesraan itu pergi. Ya, angin itu adalah kamu. Kamu adalah bayangan semu dari sebuah cermin. Pantulannya terlihat, berbayang, namun tak memberikan sebuah kenyataan. Menyebarkan kebahagiaan, memberi banyak senyuman. Merangkul setiap jiwa agar merasakan kasih sayang. Meneduhkan setiap hati yang dihujani kalbu. Menghapus dera derita yang dirasakan. Kamu adalah bayangan di sebuah padang pasir. Kamu ibaratkan fatamorgana, yang memberikan sebuah harapan indah. Seakan-akan memberikan kebahagiaan. Namun yang didapat hanya sebatas kekecewaan. Kamu adalah sebuah buku. Buku tua penuh lembaran yang terisi banyak tulisan. Penuh torehan, penuh pengalaman. Buku itu seharusnya menjadi sebuah panduan untukmu. Namun kau mengabaikannya. Torehan itu tak dijadikan sebuah pelajaran. Kamu hanya sebatas buku usang yang tak mau me

Perhaps and Little Faith

I thought I was ready I thought I won't felt lonely I thought I was mature enough But it was just a thought. Perhaps, If only I could fly Facing the wind... If only I could scream Through a silent hill... If only I could run From the darkness to the light... Is it posible? I have lots of dreams I imagine a lot That sometimes make people laugh Just a day, I hope someone will understand me Who'll stand by me at my lowest point Someone who will never leave me Who won't make me like... I'm nothing but a scared little girl Who won't make me... Sad in the loneliness Maybe you were right I'm just a little girl Too naive and too innocent I'm just a spot Too small to be seen But I know that I'm right When I know you're nothing to me I know I'm right That someone will do that to me Someone who'll wait for me Someone who'll come to me I keep that faith, Until the day is coming

What you should believe and to do

"Tunggu sampai yakin." "Belum siap." "Masih ragu." Apa gunanya kalimat itu semua? Kalimat itu hanya mengajarkan kita untuk menunda sesuatu, secara tidak langsung. Jika dari awal tidak percaya diri, mengurunkan niat, takut salah mengambil keputusan, bagaimana caranya untuk menapak di masa yang akan datang? Kita tegar setelah kita terluka. Kita bahagia setelah kita bersedih. Kita tertawa setelah kita menangis. Kita bangkit setelah jatuh. Semua manusia, akan mengalami itu. Kita hanya perlu mempersiapkan diri, agar berani berjalan menantang angin, melewati semua cobaan. Semua nggak akan terjalankan jika kita hanya berkata, "saya belum yakin." Jalani prosesnya. Di dalam proses itu baru lah secara perlahan membentuk sebuah keyakinan. Yang kelak berakhir indah.

Dua adalah Satu

Ketika dua suara bersatu Terdengar alunan indah melodi Membentuk nada yang harmoni Perlahan merakit sebuah lagu nan merdu Ketika dua kutub bertemu, Utara dan selatan Keduanya merekat satu sama lain Di medan yang terasa kuat Seolah-olah takut kehilangan Tak ingin dipisahkan Ketika dua pemimpi berdampingan Hal eksak menjadi khayalan Imajinasi dan mimpi berkeliaran Khusus diantara semesta mereka Ketika dua hati saling memandang Semua hal terasa sangat manis Benci adalah cinta, marah adalah sayang, sedih adalah senyuman Seperti itu lah rasanya Haruskah kita semua mengakui, Kalau pada akhirnya dua adalah satu?