Kebetulan, itu hanya kiasan.
Ibaratkan buku cerita, semua ada waktunya hingga kita bertemu.
Takdir sudah tersusun rapih di dalamnya.
Terbagi menjadi banyak bab.
Terima kasih,
Aku tak lagi merindukan si bulan.
Memang perlahan namun pasti, kau akhirnya menjemputku.
Tak ada lagi keraguan, yang ada hanya kepastian.
Kenyamanan telah memeluk raga ini.
Wahai dunia, inilah kami.
Tak ada lagi kata "aku", "kamu", dan "dia."
Kami telah terpilin, menyatu, tak dapat dipisahkan.
Dan kami dapat bergandeng, menjaga satu sama lain.
Biarkan kami berdiri, menantang hembusan lembut sang angin.
Biarkan kami berlari, mengejar kau, sang mimpi.
Biarkan kami terbang tinggi, bersama para burung, mencari dunia kami sendiri.
Di pijakan ini kami berteriak.
Sambutlah kedatangan kami.
Comments
Post a Comment