Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

The Passion and Soul of a Dreamer

I think tonight it's the perfect time to talk about... dream, passion, and soul. As a teenage girl, it's normal to be wishy-washy isn't it? When I was just a little girl I ask my mother what will I be Will I be pretty, will I be rich? Here's what she said to me: "Que sera, sera.. whatever will be, will be..." I bet y'all know this song. A song that my mom and I used to sing. Since I was a little, kalo ada yang nanya, "Mau jadi apa?" Jawabannya... "Designer!" A fashion designer, I mean. They, especially my Mom, doubt in me. They doubt of my dream. But somehow, I believe in it. Be a fashion designer is my dream, my passion, and my soul. I wanna failed in it, and I wanna raised from it. These are some Indonesian designer that I adore: 1. Harry Darsono. OMG. Dikenal dari stylenya yang adi busana. 2. Tex Saverio. Known as the Alexander McQueen-nya Indonesia. 3. Rafi Ridwan. He proves that every human has talent behind our im

Acuh di Kegelapan

Hitam legam tanpa sebersit cahaya. Meninggalkan kesunyian yang menulikan telinga. Gelap di tengah kebutaan. Sorak-sorai dalam bisu kalbu. Hidup dengan menjelma. Hidup sebenarnya telah mati. Kosong, seakan-akan tak berjiwa. Ku telah mencoba.. Berteriakku namun mereka acuh. Berlariku tetapi mereka hanya memandang. Tawaku hanya sebersit bayu. Apalah daya raga ini? Hanyalah sebatas cacian belaka. Sampah yang mengotori dunia. Sebongkah batu di pojok jalan. Kepedulian? Persetan, hanya kata semu yang diucap mereka. Diam, bajingan. Apa guna mulutmu tatkala menilai diriku? Pergilah, tinggali aku dalam kesunyian ini. Biarkan hati ini mencari cinta. Biarkan otak ini berpikir dengan logika.

Dear Devina

I present this post to my friend Devina Marthalistianingrum, again. I can't believe that I finally meet someone who actually think like the way I think. Cheesy? Jangan mikir terlalu basi dulu. We're too passionate to chase our dreams. Gue nggak tau apa mereka bilang gini juga ke lo, Dev, but they say these to me: " Nggak mungkin." "Jalanin aja dulu yang ada, jangan mimpi ketinggian." We'll show them, Dev. One day, we'll be like Dian Sastro, Maudy Ayunda, Chelsea Islan, Cinta Laura- beautiful, talented, yet smart. A girl should be having a good education shouldn't be? Our goal is to be like Audrey Hepburn and Selena Gomez, which is being UNICEF Ambassador. I know we can do it, Dev. I can't bear it anymore, I'm too in love with kids and I want to save them by love and a proper education. Last but not least, We have to pursue it together. Whatever it takes, no one and nothing can stop us. Allah is with us (anak NF banget, lol).

Who Run the World (Girls)

Somehow, I think of Audrey Hepburn. Seneeeeng banget ngeliat dia, anggun, cantik, dan down to earth banget. She knows how to be a lady, seriously. From the way she smile, talk, act, everything's so flawless. Audrey Hepburn taught us to be like that. From the way I think... a woman should be: 1. Respect her self We shouldn't laugh yang out of control. Itu nggak sopan banget, and we'll lost our grace. Bukan harus menjadi jaim juga, tetapi tau batasannya. Baju jangan pakai yang aneh-aneh, kucing nggak akan makan kalau nggak dikasih ikan. Tingkat asusila terhadap wanita bisa diminimalisir dengan cara ini. Have your pride, be grace. 2. Having an intellectual Intelektual bukan hanya semata-mata kecerdasan. Nggak harus selalu juara satu, dan menjadi juara umum. Orang cerdas belum tentu memiliki intelektual. Intelektual juga berhubungan dengan terpelajar, maksudnya tahu tentang tata-krama, etika, dan norma. Dear girls, dumb is never cute. 3. Let your inner beauty comes o

Everything's Back in Return, actually

I've been there before. That's why I'm stronger than you, that's why I know how to deal it. " Roda itu berputar, kadang di atas dan kadang di bawah." I used to be in the bottom and slowly I raised. Now, I'm on top. Si itik buruk rupa udah menjelma menjadi seekor angsa putih. So ironic, you're the one who knocked me down dan sekarang malah Anda yang dijatuhkan orang lain. Hukum alam memang berlaku untuk kita semua. I'm feeling sorry for your life. Hanya bisa mengingatkan, kita itu hidup timbal-balik. Kalau Anda ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, jangan semena-mena terhadap orang. Hargai diri sendiri dengan cara seperti itu, dan orang pun akan ikut menghargai anda. Suatu hari nanti, anda akan bangkit juga. Seperti saya. Anda akan ikut menjadi seekor angsa putih. Kelak anda akan menjadi kuat, lebih dewasa dari sebelumnya. Sabarlah, semua ada waktunya. Pesan saya, tolong ingat dimana anda berpijak. Kita berpijak di bumi, bernapas deng

Finally Hit 17

Jakarta, 9th December 2014, Finally I hit 17. Feeling blessed for every second. Thank you Mom, Dad, sissies, y'all made me to be like this. Thanks for accept me for the way I am, for every yelled if I break the rules.

Alhamdulillah

Lately I'm becoming poetic. Nggak ngerti kenapa apa-apa rasanya enak diungkapin pake tulisan. My life's getting happier, surrounded by people who'll love and take care of me. I'm feeling blessed. Now, I'm wearing hijab, dan rasanya jauh lebih nyaman dan aman. Mungkin memang harus merelakan mimpi untuk ikutan GoGirl! Look / Asia's Next Top Model, tetapi berhijab bisa lebih membuat gue jadi baik dan salehah ke depannya. Aamiin. Gue bingung. Diantara temen-temen, tingkat ketaatan gue dalam ibadah masih kurang dari mereka. Baju-baju juga yaaa bukan model hotpants sih, tapi yang modelnya pas gitu. Baca Al-Qur'an juga nggak lancar. Tapi.... alhamdulillah mungkin ini emang jalan Allah untuk merubah gue. Awalnya gue bingung bagaimana cara untuk beradaptasi dengan berhijab. Gue bingung baju-baju yang bakal dipake, kain kerudungnya, model pakenya, sampe dapet angle foto yang bagus. Memang menurut penelitian manusia adalah spesies yang paling mudah beradaptasi, tap

Tangisan Langit

Langit sedang menangis. Menumpahkan segala gundahnya. Kelabu, benci, dendam, apalah perasaan itu semua berkecamuk menjadi satu. Bertemu di sebuah titik, hingga pada akhirnya tumpah. Membasahi tanah, membasahi jiwa dan raga ini. Menusuk dingin hati yang hangat. Hai kau, bicaralah. Punyakah engkau sebuah mulut untuk berucap? Hai kau, lihatlah. Apalah arti mata itu jikalau bukan untuk melihat. Hai kau, dengarlah. Telingamu dapat mendengar hati ini. Dengarlah aku, lihatlah aku, perhatikan aku. Jeritan sunyi di dalam kalbu. Meraung-raung haus ingin didengar. Hanya langit yang mampu mendengar. Ia turut menangis bersamaku. Menemani di tengah kesunyian. Merangkulku dengan rintikannya. Membelaiku dengan semilir anginnya. Hai langit, kisah kita adalah sama.

Sambutlah Kami

Kebetulan, itu hanya kiasan. Ibaratkan buku cerita, semua ada waktunya hingga kita bertemu. Takdir sudah tersusun rapih di dalamnya. Terbagi menjadi banyak bab. Terima kasih, Aku tak lagi merindukan si bulan. Memang perlahan namun pasti, kau akhirnya menjemputku. Tak ada lagi keraguan, yang ada hanya kepastian. Kenyamanan telah memeluk raga ini. Wahai dunia, inilah kami. Tak ada lagi kata "aku", "kamu", dan "dia." Kami telah terpilin, menyatu, tak dapat dipisahkan. Dan kami dapat bergandeng, menjaga satu sama lain. Biarkan kami berdiri, menantang hembusan lembut sang angin. Biarkan kami berlari, mengejar kau, sang mimpi. Biarkan kami terbang tinggi, bersama para burung, mencari dunia kami sendiri. Di pijakan ini kami berteriak. Sambutlah kedatangan kami.

Satu Dunia, Satu Tapak, Dua Rasa

Dalam gelap, seketika mata menjadi buta. Alunan musik nan lembut telinga telah tuli. Di sebuah pengungkapan, mulut seolah terjahit bisu. Dan di dalam perasaan ini, hati seketika bergejolak. Diam. Tak bergeming. Merelakan angin mencium raganya. Hanya mengamati dan menjaga. Tak berani unjuk diri untuk membela hati yang merana. Andaikan kelak bumi dan langit berjumpa, Bertemu di bentangan dunia, Apa kita dapat berhadapan di setapak yang sama? Memandang satu sama lain. Dari dekat. Menikmati waktu yang sedikit. Menghargai setiap tatapan. Peluklah hangat setiap kenangan. Kecuplah lembut setiap perjuangan. Biarkan terjadi euforia. Sorak-sorai yang menggema di seluruh pelosok. Ketika akhirnya dunia kita dipertemukan.

Bukan Penyelamat, tapi Menjerumuskan

Who do you think am I? Who am I supposed to be? Does it matter for you? Once upon a time, you came with the face of happiness. I used to think that you are my savior, my warrior. Now I know I was wrong. I was stupid, naive, too innocent to believe in that. It's called as love. Yeah I was wrong to keep it deep inside. I should've threw it away. Far far away accross the universe. I shouldn't keep you. No, I'm not crying over you. No, I'm not gonna beg for you. Yes, I'm gonna let you go. Yes, I'm setting you free. Who are you supposed to be now, dear stranger?

Ibarat

Kamu ibaratkan sebuah angin. Datang berhembus pelan, meniup helaian rambutku, mencium kedua pipiku, memeluk tubuhku. Namun secepat angin datang, secepat itu juga kemesraan itu pergi. Ya, angin itu adalah kamu. Kamu adalah bayangan semu dari sebuah cermin. Pantulannya terlihat, berbayang, namun tak memberikan sebuah kenyataan. Menyebarkan kebahagiaan, memberi banyak senyuman. Merangkul setiap jiwa agar merasakan kasih sayang. Meneduhkan setiap hati yang dihujani kalbu. Menghapus dera derita yang dirasakan. Kamu adalah bayangan di sebuah padang pasir. Kamu ibaratkan fatamorgana, yang memberikan sebuah harapan indah. Seakan-akan memberikan kebahagiaan. Namun yang didapat hanya sebatas kekecewaan. Kamu adalah sebuah buku. Buku tua penuh lembaran yang terisi banyak tulisan. Penuh torehan, penuh pengalaman. Buku itu seharusnya menjadi sebuah panduan untukmu. Namun kau mengabaikannya. Torehan itu tak dijadikan sebuah pelajaran. Kamu hanya sebatas buku usang yang tak mau me

Perhaps and Little Faith

I thought I was ready I thought I won't felt lonely I thought I was mature enough But it was just a thought. Perhaps, If only I could fly Facing the wind... If only I could scream Through a silent hill... If only I could run From the darkness to the light... Is it posible? I have lots of dreams I imagine a lot That sometimes make people laugh Just a day, I hope someone will understand me Who'll stand by me at my lowest point Someone who will never leave me Who won't make me like... I'm nothing but a scared little girl Who won't make me... Sad in the loneliness Maybe you were right I'm just a little girl Too naive and too innocent I'm just a spot Too small to be seen But I know that I'm right When I know you're nothing to me I know I'm right That someone will do that to me Someone who'll wait for me Someone who'll come to me I keep that faith, Until the day is coming

What you should believe and to do

"Tunggu sampai yakin." "Belum siap." "Masih ragu." Apa gunanya kalimat itu semua? Kalimat itu hanya mengajarkan kita untuk menunda sesuatu, secara tidak langsung. Jika dari awal tidak percaya diri, mengurunkan niat, takut salah mengambil keputusan, bagaimana caranya untuk menapak di masa yang akan datang? Kita tegar setelah kita terluka. Kita bahagia setelah kita bersedih. Kita tertawa setelah kita menangis. Kita bangkit setelah jatuh. Semua manusia, akan mengalami itu. Kita hanya perlu mempersiapkan diri, agar berani berjalan menantang angin, melewati semua cobaan. Semua nggak akan terjalankan jika kita hanya berkata, "saya belum yakin." Jalani prosesnya. Di dalam proses itu baru lah secara perlahan membentuk sebuah keyakinan. Yang kelak berakhir indah.

Dua adalah Satu

Ketika dua suara bersatu Terdengar alunan indah melodi Membentuk nada yang harmoni Perlahan merakit sebuah lagu nan merdu Ketika dua kutub bertemu, Utara dan selatan Keduanya merekat satu sama lain Di medan yang terasa kuat Seolah-olah takut kehilangan Tak ingin dipisahkan Ketika dua pemimpi berdampingan Hal eksak menjadi khayalan Imajinasi dan mimpi berkeliaran Khusus diantara semesta mereka Ketika dua hati saling memandang Semua hal terasa sangat manis Benci adalah cinta, marah adalah sayang, sedih adalah senyuman Seperti itu lah rasanya Haruskah kita semua mengakui, Kalau pada akhirnya dua adalah satu?

Well

Setiap manusia, mau itu wanita dan pria diciptakan sebaik-baiknya oleh Tuhan. Sifat dan watak kita tegantung bagaimana cara kita memperlakukan diri sendiri, perlakuan orang pun juga demikian. Yang perlu disayangkan adalah... Ketika kita nggak tahu bagaimana cara menghargai jiwa dan raga sendiri. Kalau diperhatikan, manusia dipasangkan sesuai sifat mereka. Entah itu adalah hubungan antara teman, sahabat, pacar, dan yang lainnya. Banyak dari kita yang saling membenci satu sama lain padahal hal yang kita benci adalah cerminan dari kita sendiri. Walau begitu, kadang kesamaan juga bisa menjadi hal yang dapat menyatukan. Dua-duanya memang beresiko, entah menghancurkan atau menyatukan. Sekarang setelah mengetahui semua kenyataan, ketika semua hal sudah terungkap di depan mata.. kini adalah giliran hati dan otak yang berbicara. Ps: I wrote this back in 2014, found this as draft, I should post it.

Ohana

Yesterday Mom told me this... " De , semua manusia itu setara . Mau yang kaya , miskin , cantik , ganteng , pejabat , pengusaha , bos , semuanya itu sama . Kita masih sama - sama makan nasi , bukan makan besi . Kamu jangan takut buat menghadapi orang , asal kamu ada di jalan yang benar . Perjuangkan kebeneran itu , tapi dengan sopan santun supaya nggak ada yang tersulut emosi. Emosi itu sebenarnya nafsu yang dikuasai setan. Lihat Mba Tita. Dulu waktu SMA masih takut menghadapi orang. Tapi pas udah kerja? Malah orang-orang jadi menghargai dia. Mba Tita sampai bilang gini, 'Ma, Mama itu galaaak banget. Tapi ternyata itu emang buat ngebantu aku buat menghadapi orang.' Mama bersikap kaya gitu supaya kamu siap melihat dunia, karena dunia itu kejam. Nggak selamanya Mama tetap ada di sisi kamu. " Sebenernya, beliau bisa dikatakan sebagai orang yang galak, tegas, dan disiplin. Namun dibalik itu semua beliau mempunyai sisi yang sensitif, s

Sampul Buku dan Lembarannya

Boleh nggak saya memohon satu hal? Cukup sederhana. Kebanyakan dari kalian hanya memandang sampul sebuah buku. Jika sampul itu berupa kulit, kalian akan langsung mengambilnya. Kalau buku itu hanyalah buku usang, entah siapa yang akan mengambilnya. Disini bukan tentang menilai buku dari sampulnya. Tapi tentang siapa yang akan mengambil buku itu. Munafik memang, kalau kita mengaku tidak melihat orang dari penampilan. Tapi entah kenapa saya letih dengan semua itu. Letih dengan tipuan paling sederhana. Saya ingin kalian tetap menatap saya dalam keadaan terburuk, terjelek. Bukan dalam keadaan sebaliknya. Apa terkesan saya sombong? Tidak, bukan itu maksudnya. Saya hanya ingin kalian membuka buku itu setelah melihat sampulnya. Saya bukan buku bersampul kulit. Saya hanya buku biasa. Lembarannya putih, polos, tanpa coretan. Saya butuh kalian yang dapat mengisi lembaran-lembaran ini, bukan hanya menggeletakkan buku ini ke lemari hingga usang.

Keeping Up With the Indras

Tonight I present this for my big sissy, Mba Tita dan Mba Andes. MBAAAAAA... Ade kangen sama Mba! Rumah terasa beda awalnya nggak ada Mba Tita, tapi masih ada Mba Andes. Terus sekarang dua-duanya udah nggak di Benhil. Memang Mas Benny dan Mas Iman juga udah menjadi keluarga kita semua. But I'm feeling so lonely... Dulu di rumah Mba suka gangguin aku. Dari mulai naro kacamata di dalem oven, gara-gara aku teledor naronya. Ngejar-ngejar aku, atau sebaliknya. Main boneka bareng-bareng. Bilang aku centil kalo lagi iseng coba pake make up. Marahin aku kalau nakal, saking nakalnya sampe bikin Mama bingung. Dulu tiap Mba-Mba mau apa, pasti aku yang disuruh beli. Jadi inget waktu masih kecil dulu... Aku nggak pernah inget kejadian ini, tapi aku selalu diceritain sama Mba-Mba waktu aku ditaro di atas lemari, dan akunya diem aja nggak protes, malah cuma ketawa. Begitu ketauan Mama, Mama panik ngeliat aku. Yang kedua adalah waktu badanku masih kecil banget, dan Mba suka gendong aku terus

Rising From the Ground

Sebagian dari doa gue udah terkabul. Yep I'm feeling blessed. Tuhan memang baik sekali, ya... kerikil-kerikil yang menghalangi langkah gue kini udah berhasil hilang satu per satu. Gue udah bisa balik menjadi Nita yang petakilan, nggak tahu malu, cerewet (walaupun masih tergolong pendiam yaa). Gue udah bisa membangun kembali dinding yang sempat roboh, kali ini pondasinya dibuat lebih kuat. Seperti post gue yang tentang Teratai, perlahan gue bisa seperti itu. Gue mulai bisa menunjukkan warna yang ada, memperlihatkan sifat gue yang sebenarnya. Gue bukan lagi bunglon yang gampang berubah warnanya. Gue unik. Kalian unik. Kita semua unik. Dan gue bangga itu. Gue bangga bisa bangkit dari kesedihan. Tuhan memang baik. Dia mendekatkan gue kepada orang-orang yang jauh lebih baik daripada dulu. Orang-orang yang ternyata mempunyai prinsip, pola pikir, dan sifat yang hampir mirip dengan gue. Sekalinya nggak cocok, justru bisa saling berargumentasi. Bagaimana dengan mereka yang suka menilai

Kamu Merah Senja. Aku Biru Langit. Ironis.

Kamu adalah senja yang berwarna merah Aku adalah langit biru Kita berpijak di horizon yang sama Namun kita tak pernah bertemu Kamu berbaring bersama para bintang Cahayamu terang, mengeluarkan warna indahmu sendiri Namun, dimanakah aku berada? Aku duduk menatapmu dari bulan Aku menunggumu agar menjemputku Agar kelak kita berbaring di tempat yang sama Aku adalah segelas air, yang terperangkap bersamamu, setetes minyak Aku mengalir lembut namun apa daya kamu menahanku Kamu hanya setetes Namun pesonamu telah memeperdayakanku Kita dekat walau kita jauh Kita saling mengamati walau tak ada waktu berbagi Kamu, aku, kita, mungkin hanya ungkapan belaka Ironis.

The Code of a Girl

I know my birthday is in December, but I cannot wait to be 17! I think it'll be the same like being 16. Idk. By the way~ Let's start the 'pengkodean' buat Kakak, Ade, Mas, Mba, Om, Tante, Mama, dan Papa :) 1. I love red. 2. Looking for the series of The Mysterious Benedict Society, the best book I've read. 3. Totally in LOVE with Hello Kitty. It'll be more precious if it's from sanrio. 4. Demi Lovato is my muse. 5. I love Frank Sinatra, Audrey Hepburn. 6. Dog is the best animal ever. 7. Maybe charm bracelet will be cute. 8. A pair of DocMart :p 9. Ma, Mba, when will you give me a guitar? And I'll do something... mau berbagi ke mereka yang ngga mampu. Kalau ternyata pas ultah ada yang tercapai kadonya, ya alhamdulillah. Kalau engga, no I'm not maksa. Insya Allah tabungan kekumpul untuk menjalankan niat gue. Gue juga mengharapkan bantuan dari kalian untuk ngerayain ultah dg melakukan kegiatan ini. I hope... bisa potong kue bersama mereka

Renungan Malam #2

Mungkin ini adalah malam yang sendu. Disaat gue udah pulih, udah siap untuk lembaran baru, udah siap membuka kesempatan, malah semuanya hancur berantakan. Mungkin memang ini semua terlalu cepat untuk dilewati, atau mungkin hanya gue yang berlebihan? I know exactly jawabannya adalah yang #2. Seakan-akan selama ini nggak ada yang berarti. Ketika perlahan ada yang menapakkan kaki di depan pintu, tapi tiba-tiba pergi lagi. Ketika sudah mulai bercerita seakan kita adalah kawan lama. What did I do? Apa ada yang salah?

EXART: Retro In Modern.

Yesterday was the best day of my high school life!!!! Nggak nyangka angkatan gue mampu united dan suksesin acara EXART: Retro in Modern. Gue inget ngebuat proposal yang ribetnya minta ampun, dimarahin sponsorship, pulang malem terus. Karena keseringan pulang malem nyokap sampe ngomong, "mulai sekarang jam malem kamu jam 5." Kadang masih suka gue lawan jam malemnya. Sampe puncaknya gue pulang jam 8, dia ngomong, "Dibayar berapa kamu? Pulang sama om siapa?" ANJIIR. Nyelekit.. Maaf yaaa seluruh panitia, bukannya gue nggak mau bantu sampe malem, gue beneran ga bisa sampe lebih dari jam segitu, gue bantunya dari pagi sampe sore aja :( Jumat, 10 Oktober 2014 Ada yang nginep, ada yang dateng pagi banget, ada yang macem-macem. Hari itu benar-benar semuanya jadi gila banget, udah makin telmi, nggak nyambung, sempet ada drama juga. BUT WE PASSED IT. Pensi sebelumnya nggak ada yang sampe seheboh ini. Kita semua sukses disini. Unforgettable banget. Jika tua nanti kita

Twinkle Twinkle Little Stars

When you pointed to the sky Where you lay on the green grass in the summer breeze See the whole unlimited sky that lies above you Wondering how could you go up there Counting how much the stars spark your night The stars might be far But it'll always shine When you lost, find it When you scared, remember it It will never leave you alone The stars will always guide you home Let your dream be a dream That will make you fly through the sky Where it can lands you to the cloud So you'll lie among the stars

Stronger. Wiser. Older.

Hari ini entah mengapa gue terasa begitu capek. Kepala nggak berhenti-hentinya pusing, banyak yang dipikirkan dan banyak yang harus dikerjakan. Mungkin kalian melihat, gue sudah "pulih". Namun kenyataannya, apa yang terlihat belum tentu sesuai dengan apa yang dialami. Kalian mungkin sudah melihat gue yang sekarang bisa tertawa lepas, petakilan sana-sini, lebih menyibukkan diri. Gue ngerasa... gue jadi orang gila sekarang. Bisa di satu sisi gue marah, terus tiba-tiba ketawa, dan tiba-tiba nangis. Gue masih merasa bodoh untuk memperjuangkan sesuatu yang nggak mungkin untuk diraih. Seperti si punuk merindukan bulan. Ibarat langit yang nggak bisa berpijak di tanah. Mustahil. " what doesn't kills you make you stronger . " Gue percaya itu. Ini hanya diibaratkan sebagai kerikil yang menyandung langkah kita. Gue yakin ini hanya proses untuk pendewasaan. Gue yakin Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untuk gue. Gue yakin suatu saat nanti gue akan mentertawai m

M-E-R-E-K-A

Gue merasa jauh lebih dewasa sekarang. Lebih bisa untuk menerima segala macam kritikan dan saran. Lebih bisa untuk menenangkan diri dalam keadaan terpuruk. Lebih bisa membangun dinding terhadap orang-orang yang seharusnya diberi jarak untuk menjauhi kehidupan privasi. One thing for sure, I don't think what they said, as long as it's fake. Gue nggak peduliin mereka yang bilang A, B, sampai Z. Toh, sekarang gue dikelilingi oleh orang-orang yang memang selalu ada buat gue. Rela jadi tong sampah cerita gue, masih mau ngatain "bego" kalau gue salah ambil langkah, berani ngomong "anjing" di depan muka gue, meluk gue disaat rasanya semua orang meninggalkan gue, tertawa bareng, jalan loncat-loncat like we're 10, nyanyi di lorong sekolah kenceng-kenceng, selalu bilang "Nit, lupain aja daripada kebawa pikiran," dan selalu bilang kalau ada apa-apa. Mereka selalu menenangkan gue. Gue sayang mereka. Nggak pake koma, cuma titik. Mungkin suatu hari nanti k

Mt. Salak

Hi. Malam ini sunyi, hanya ditemani suara jangkrik, dan derasnya air kali yang mengalir. No. Rumah gue nggak kebanjiran. No. Gue nggak sejorok itu main di kali Jakarta. Tapi sekarang gue ada di Gunung Salak. Jadi Eyang punya tanah yang lumayan di sini.. kali ini gue menginap di penginapan keluarga, yang kalau ke halaman langsung berhadapan ke kali (lupa namanya apa)-_- yang masih bersiiih, jerniiih, bisa mandi disitu. Rasanya bangga melihat Eyang gue bekerja keraa hingga sekarang anak-cucu-cicitnya bisa menikmati hasil jerih payahnya. Bukan sekedar menikmati, tapi juga ikut menjaga. Gue, sebagai remaja kota, lahir dan tumbuh di Jakarta, yang hampir setiap hari selalu bermacet ria di jalanan, kali ini benar-benar bisa menikmati hidup. Semua penat dari kehidupan sekolah, bisa dilupakan bareng keluarga. Senang rasanya bisa melupakan kehidupan gue, walau cuma sesaat. Rumah disini dindingnya masih batu bata, jadi merah gitu. Di satu kamar, dibuat ranjang atas dan ranjang bawah. Bukan

Dear Gendis

A little bit late, sih. But... HAPPY BELATED BIRTHDAY, ENCI TER-SA-YANG! Lo udah tua sekarang, udah legal, keep that innoncence ya.. Jaga diri baik-baik, tetap yang terbaik, jangan malas ngerjain tugas sama PR. Kejar cita-cita lo yang tinggi itu ya, Ndis. Inget deh, awal kita saling kenal gimana. Masuk di kelas yang sama, dan lo duduk persis di belakang gue. Awalnya gue duluan yang sksd ke lo pas pesatren kilat, padahal kita nggak pernah dekat. Gue minta lo follow gue di twitter, terus lo minjemin hp deh biar gue ngetik username gue. Karena bingung mau sama siapa lagi, gue nempelin lo selama pesantren kilat. Begitu pesantren kilat selesai, kita kaya nggak pernah kenal lagi. Terus awal kita bisa dekat waktu lo lagi dibantuin Tasha biar jadian sama R. HAHA gue sensor, ya! Inget banget jadian lo itu tanggal bagus banget. 12-12-12. HAHAHA, sebenarnya gue bisa inget karena tanggal itu premierenya film 5Cm sih, Ndis. Gue inget nemenin lo sampe lo dijemput atau bantuin lo

Count Our Blessing

Menjadi seorang penulis itu memang aneh. Dikala bahagia, nggak ada satu inspirasi yang bisa dijadikan dasar untuk menulis. Waktu galau, marah, bete, inspirasi yang muncul langsung banyaaaak banget. Nggak terasa, pertama kali gue menulis blog ini kira-kira dua tahun yang lalu. Waktu gue masih menjadi seorang junior yang sangat polos di bangku SMA. Hari demi hari pun berlalu hingga berganti tahun. Sekarang, gue udah menjadi siswi senior di SMA ini. Iya, SMA yang dulunya gue hina-hina karena nggak niat sama sekali untuk masuk di sekolah ini. Gue mencoba belajar untuk bersyukur dengan apa yang gue punya sekarang. Masih banyak anak Indonesia yang masih belum bisa bersekolah dengan layak, apa layak gue mengeluh bersekolah? Tahun-tahun ini mungkin sangat berat untuk kita semua, the seniors, ya? Kita tinggal selangkah lagi untuk melepas seragam yang udah kita pakai selama bertahun-tahun. Dari mulai putih-merah, putih-biru, hingga sekarang... putih-abu. Mayoritas, sudah berumur 17th. U

Teratai Merindukan Warna

Gue adalah tipe introvert. Cenderung jadi si pendiam yang memiliki banyak teman. Entah kenapa gue seperti ini. Pendiam di kalangan orang asing, namun si gila oleh sahabat. I'm a freak. Gue suka gambar dari kecil, bukan manga , tetapi lebih ke doodle, sketch, dan desain baju. Mimpi gue tinggi, dan kebanyakan orang bilang "Nggak mungkin, Nit." Gue suka baca buku dan bisa sampai nangis gara-gara baca novel sedih, kaya My Sister's Keeper  contohnya. Ada ya, cewek yang bisa melahap buku-buku? Dari mulai seri empat musim Ilana Tan yang masih tergolong tipis, sampai Angels and Demons  yang tebalnya enak banget buat dijadiin ganjelan pintu. Gue juga sukaaa banget sama yang namanya menulis. Mau nulis cerpen, novel, karya ilmiah, sampai blog kaya gini. Mama selalu bilang, " De, Mama punya feeling kalau kamu emang dilahirkan untuk menjadi penulis ." Aamiin... (Ma, it's not my purpose sih.. Tapi yaa aamiin...) Banyak orang yang benci menulis dan membaca, tapi gu

Renungan Malam

I've failed a lot. I've fell, many. Tonight everything seems so blue. Oh God, can I just be happy for once? I'm counting my blessing... but something's wrong. What happen with me? It feels like my heart is falling apart into million pieces. How many times I've failed in love? Well, it's the second. I think. Perhaps. The first is the one that I've wrote long time ago, the one that haunted my junior high school. The second is... right now? LOL. I don't even know why I write this. This is soooooooo cheesy and soooo boring to write. No, I won't write about my sadness. No, I won't write about him. No, I won't be that girl. What I wanna say is... about LOVE. Have you heard about that word? One simple word, that easy to say, hard to do, and has lots of meanings. Love isn't just a feeling between a woman and a man. Actually, we are surrounded by love. Though it's between a human and his/her pet, a bond between p

Mom

Entah ini yang ke berapa kalinya gue nulis tentang sosok idaman gue. Sosok yang selalu ada untuk gue, disaat terpuruk ataupun disaat senang.Sosok yang menjadi contoh. Sosok yang gue llihat seperti Julie Andrews dan Audrey Hepburn. She is.. Mama. Mama itu stylist, tapi stylist orang jadul yang nggak out of trend deh. Gayanya kaya Audrey, sama Julie. Anggun. Sifatnya... tegas, dan disiplin. Beliau benci sama orang-orang yang nggak punya sopan santun, berapa pun usianya. Mama dan gue seriiiiiiiing banget berantem. Durhaka banget ya, gue jadi anaknya. Tapi ada saatnya ketika kita jadi sahabat, yang selalu kompak. Kalau menurut beliau sikap gue lagi nyebelin, beliau pasti ngomong, " De, inget kamu dulu ngomong apa ke Mama? Kamu dulu pernah ngomong, 'Ma, jangan tinggalin Ade ya... Kita harus kompak, sama-sama terus. " Kalau udah kaya gitu biasanya gue nangis dan langsung meluk dia. Gue ga inget umur berapa gue ngomong gitu, tapi kata beliau dari sebelum SD gue ngom

Dari hati, mata, otak, dan telinga

Ada saatnya, ketika hati tidak seirama dengan mata. Ketika hati tidak bisa melihat kenyataan yang telah terjadi. Ketika ingin menutup mata, namun tidak bisa. Kenyataannya jauh lebih menyakitkan daripada yang diharapkan. Ada saatnya, ketika hati tdak seirama dengan otak. Segala macam logika dan pikiran rasional terkalahkan oleh perasaan yang tidak logis. Ketika hati memaksa untuk menjadi egois. Ada saatnya, ketika hati tidak seirama dengan telinga. Hall-hal yang diharapkan untuk diucapkan, tak kunjung terdengar. Justru hal menyakitkan yang selalu terdengar. Apa jadinya jika hati, mata, otak, dan telinga tidak seirama pada waktu yang bersamaan? Bagaimana caranya aga semua ini seirama? Bagaimana caranya untuk menghilangkan keegoisan ini dan bisa menghadapi kenyataan? *** Lately, I feel like.. I hate my senior year. I thought senior year will be filled with lots of fun (selain pr), but actually.... IT HAS LOTS OF HIGH SCHOOL DRAMA. WHY IS... SMA PENUH DRAMANYA, SIH? Ba

Pergi Jauh

Pergi jauh. Menghilang dari kehidupan ini. Bertemu mereka yang baru, meninggalkan mereka yang mengenalku. Aku bingung. Buat apa kakiku masih berpijak disini? Di dunia yang sangat asing di dalam benakku. Aku terpencil. Aku tersesat. Aku tak tahu siapa-siapa. Biru adalah warna. Yang melukiskan keindahan langit. Yang membuat ombak terasa begitu menenangkan. Namun biru telah menjadi hari yang kelabu. UNTUK APA SAYA DISINI? Diriku berteriak Aku adalah sampah. Aku adalah seonggok daging yang tak terlihat. Diri ini telah menangis. Diri ini telah jatuh. Diri ini terlalu lelah. Aku ingin berteriak, melepaskan semua penat. Aku ingin berlari sebagaimana angin telah meniupku. Aku ingin terbang seperti burung. Hanya sekali.. Aku ingin pergi jauh. Memulai hidup dari awal.

Sixteen going on Seventeen. Legal Day.

Who knows The Sound Of Music? The best movie ever that starring Jullie Andrews. Btw, there's one song that really into me right now which called 'Sixteen Going On Seventeen'. You are sixteen going on seventeen Nanana (ga inget) I am seventeen going on eighteen And I'll take care of you I am sixteen going on seventeen I know I'm naive Fellows I meet May tell me I'm sweet And I'll willingly believe Gue nggak inget liriknya, tapi lirik ini yangnyentuhhh. Romantic yet catchy, a trully seventeen year old-ish. Me, as a sixteen year old girl, feels exactly the same as the song. Well as we know, I'm turning 17 on December!!! Yippie! I know it's still 5 months away but I CANNOT WAIT FOR IT. I've prepared some plans for my seventeen! I think, being seventeen isn't about releasing your childhood with a big party. Being seventeen means that you're already an adult. You're legal now and you hold lots of

Dear Imaginary Mrs. Bieber

Hi, fellas! Lately, I'm so busy and I didn't have much time to write this blog. There are soooooo many things that I want to tell you. First, I am going to say THANKS a lot to my dear friend, Devina. She's the one that inspired me to write again! Maybe I'll present this to her... Devina Marthalistianigrum. A girl with so much abbility! She's so smart and so kind. I love her like one of my besties. She's Mrs. Bieber (in a dream) and she looooves to sing all of his song! Well I have my own fanbase, which is Demi Lovato. But I'm not a lunatic like her, lolll! She used to pinched EVERYONE who's mocking on Justin! Hahahahaha that's her signature. Once she yelled when the others were gossping him. Devina as a smart girl, she used soooo many stabilo (entah apa bahasa inggrisnya, lol) to mark lots of school subject. As a creative girl, maybe we're the perfect match! Pikiran kita selalu sehati untuk bagian ini! Devina wa

2014. New Things. Angel.

Hellaaaauuuuuu fellas! Finally, bisa inget password blog iniiii! Sedih deh rasanya gara-gara lupa password hal-hal yang pengen gue curhatin jadi tertunda gitu. Padahal... OMG. Udah ketinggalan jauh banget. So. Kudet. Mungkin percakapan kita dimulai dengan kehadiran seorang malaikat kecil yaa.. Allah telah memberikan malaikat kecilnya di antara keluarga gue. Malaikat yang sangat cantik, lucu, pintar, dan benar-benar disayangi semua orang. How could we hate an angel? Namanya adalah... Alexandria Keirra Averdi. Panggilannya adalah Rara. She's actually my niece who was born in Juily 15th 2013. Rara is the most beautiful creature on this planet. Gue yakin Rara akan tumbuh jadi cewek yang sangat cantik lahir dan batin nantinya. Sekarang Rara sudah berusia 9 bulan dan.... banyak banget sikapnya yang menggemaskan. Dia udah bisa dadah-dadah, menggumam nggak jelas gitu, terus seneeeeeng banget ketawa. OMG Rara itu adalah bayi yang paling lucu yang pernah

The Perfect Runaway

Romeo take me somewhere we can be alone I'll be waiting all we have to do is run You'll be the prince and I'll be the princess It's a love story baby just say yes... -Taylor Swift, Love Story So here we go... Once upon a time there was a Prince with a Princess. Actually it's a modern world.. They were so bored with their daily activities, so they decided to make a vacation. It's not a usual vacation but an unusual one. They ran away from the castle through the hills, the mountains, the rivers, and finally... they arrived at the most beautiful place in the village. The beach. It's not the best in the world but they loved it. The Princess brought a lots of foods because she didn't want both of them dead. She brought chocolate cake, some chips, and croissant. Plus, she brought a very delicious salty chicken soup. Once they walked in that beach, everything felt so amazing. They felt the wind hid them slowly, they walked in the