Kamu adalah senja yang berwarna merah
Aku adalah langit biru
Kita berpijak di horizon yang sama
Namun kita tak pernah bertemu
Kamu berbaring bersama para bintang
Cahayamu terang, mengeluarkan warna indahmu sendiri
Namun, dimanakah aku berada?
Aku duduk menatapmu dari bulan
Aku menunggumu agar menjemputku
Agar kelak kita berbaring di tempat yang sama
Aku adalah segelas air, yang terperangkap bersamamu, setetes minyak
Aku mengalir lembut namun apa daya kamu menahanku
Kamu hanya setetes
Namun pesonamu telah memeperdayakanku
Kita dekat walau kita jauh
Kita saling mengamati walau tak ada waktu berbagi
Kamu, aku, kita, mungkin hanya ungkapan belaka
Ironis.
Comments
Post a Comment