Yesterday Mom told me this...
"De, semua manusia itu setara. Mau yang kaya, miskin, cantik, ganteng, pejabat, pengusaha, bos, semuanya itu sama. Kita masih sama-sama makan nasi, bukan makan besi.
Kamu jangan takut buat menghadapi orang, asal kamu ada di jalan yang benar. Perjuangkan kebeneran itu, tapi dengan sopan santun supaya nggak ada yang tersulut emosi. Emosi itu sebenarnya nafsu yang dikuasai setan.
Lihat Mba Tita. Dulu waktu SMA masih takut menghadapi orang. Tapi pas udah kerja? Malah orang-orang jadi menghargai dia. Mba Tita sampai bilang gini, 'Ma, Mama itu galaaak banget. Tapi ternyata itu emang buat ngebantu aku buat menghadapi orang.' Mama bersikap kaya gitu supaya kamu siap melihat dunia, karena dunia itu kejam. Nggak selamanya Mama tetap ada di sisi kamu."
Sebenernya, beliau bisa dikatakan sebagai orang yang galak, tegas, dan disiplin. Namun dibalik itu semua beliau mempunyai sisi yang sensitif, sisi yang masih memperlihatkan kasih sayang yang begitu besar.
Once, Mba Tita pernah bilang...
"De, kamu suka bingung nggak kalau menghadapi Mama?"
Gue diem sampe akhirnya mengangguk.
"Mba Tita, Mba Andes, juga kaya gitu. Kita nggak pernah tahu apa yang sedang dirasakan Mama, jadi harus pinter-pinteran kita ngebaca situasinya. Cari tahu apa yang bikin Mama senang, sedih, ataupun marah.
Tapi ada sisi positifnya juga buat kita. Lihat sekarang. Aku jadi berani. Mba Andes langsung bisa ngebaca watak orang kalau ketemu. Itu malah jadi suatu anugerah buat kita, De.
Oh ya, kamu juga harus bisa menjadi dewasa. Walaupun sebenarnya kamu itu benar dan Mama yang salah, kamu emang harus menjelaskan baik-baik. Tapi akhirnya juga kita harus selalu inget untuk mengalah terhadap orang tua, itu arti sebuah kedewasaan."
Sebenernya gue lebih suka untuk ngobrol banyak hal ke kakak-kakak gue, karena kalau misalnya gue ngobrol ke Mama, terus Mama nggak ngerti, guenya saking gemesnya bisa sampe nangis sendiri. Kalau udah kaya gitu, kakak-kakak selalu dateng buat jadi medium antara gue dan Mama. Apa mungkin karena perbedaan usia jadinya lebih nyambung ngomong ke Mba tita-Mba Andes?
Terus kalau misalkan masalahnya udah lewat... pasti Mba tita - Mba Andes ngeledekin gue, "De, ngapain pake nangis tadi?"
Ohana means family and family means nobody get left behind, or forgotten.
Comments
Post a Comment