Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2016

Last Thought in November

Percaya pada mata, bukan pada mulut dengan kalimat yang diucapkan. Mulut bisa berbohong tetapi mata akan selalu mencerminkan kejujuran. Detik ini, Otak gue berpikir keras dengan berbagai macam pemikiran, segala bentuk kemungkinan, perhitungan, dan embel-embel lainnya. Untuk membuat hati menjadi objektif, tidak selalu memendam perasaan dendam, marah, sedih, patah hati, iri, dengki, dan penyakit hati lainnya. Aneh rasanya, ketika berperang dengan diri sendiri. Melawan rasa irrasional agar menjadi rasional, merubah subjektivitas menjadi objektivitas, memaafkan kesalahan terbesar orang-orang, dan berusaha membenci namun sebenarnya mencintai. Halah, ucapan yang hanya diungkapkan anak ingusan. Musuh yang paling besar bukan berasal dari orang lain, tetapi berasal dari sendiri. Orang hebat bukan orang yang berhasil mengalahkan orang lain, tetapi orang yang berhasil memenangkan peperangan egosentris dari diri sendiri. Susah rasanya merubah perasaan ini, padahal otak s

Anak Pingitan dan Jakarta

Anak gadis harus sampai rumah sebelum matahari terbenam . Itu ungkapan kuno yang selalu gue dengar sejak dulu. Peraturan yang terdengar sederhana namun sebenarnya susah untuk dijalankan. Apalagi kalau yang diatur adalah tipe orang aktif yang tidak bisa diam. Peraturan yang terdengar kuno, tapi masih banyak orang tua yang menerapkan aturan itu teruntuk anak-anaknya, termasuk gue. Sebagai anak perempuan terakhir dari tiga bersaudari di dalam keluarga, bukan hal yang aneh jika mendengar pernyataan, " Pantes saja dijaga banget, orang anak bungsu. " Ya, sebenarnya, bukan hanya gue yang dijaga banget , karena kedua kakak gue pun demikian. Kami semua ibaratkan putri yang setiap harinya selalu dipingit, benar-benar dijaga dan dipilihkan segala bentuk aktivitas yang sesuai dengan kemampuan diri kami. Bedanya gue dengan kedua kakak gue, gue adalah putri pingitan yang ngeyel dan sering melanggar aturan rumah, yaitu, jam malam. Seperti yang sudah gue sebutkan, batas waktu gue berkeli

Ordinary Girlish Things

I have this kind of enthusiasm whenever December is coming. Well, what can I say? The facf, December is the last month of the year, the closing month, that full of discounts (girls are girls), family gathering, winter (not in Indonesia but, I love snow!), preparing for NYE, and... my birthday. Lol. It's so egocentric, I know, hehehehe. I'm trying to be as stable as possible, to keep healthy inside and outside, to keep my emotion happy as long as it can be. As a young woman, I must admit that I am naive. Just like my favorite song from The Sound of Music called, Sixteen Going On Seventeen. (I mentioned about this song on my old posts) When I was sixteen, I used to sing this song everytime I had a chance! But as I grow up (not that grow up, it's only for 2 years, lol), this song keeps repeating in my mind over and over and over and over and over again. But I guess, I realized it just now, the song represents my Eighteen going on Nineteen so well, ra

Supermoon Nov 14th 2016

Bulan purnama, Bukan fenomena unik. Bisa terjadi beberapa kali dalam setahun. (Taken from 18th floor of my sister's residence) Bulan purnama, Menampilkan kesempurnaan hasil ciptaan-Nya. Bercahaya paling terang di angkasa malam. Bulat dan terasa dekat dari bumi. Seperti lagu... "Ambilkan bulan," Aku memang ingin meraihnya. Menggenggamnya erat-erat. Malam ini, Bulan kembali menghampiriku. Langit mendung pun tak digubrisnya. Dibalik awan hitam dia bersinar. Kuning... Menyejukkan. Seperti yang kubilang, Menatap langit adalah kesukaanku. Menghitung bintang adalah kebiasaanku. Meratapi bulan adalah keseharianku, pada hari-hari tertentu. Bulan, bintang, dan langit malam adalah temanku. Mereka menemaniku di dalam kesunyianku.

18 going on 19 thoughts

I am the wanderlust. One of a kind that stunned you. They opened up my eyes. The strangers that become my friends. To see every human being that I'd never met before. I am the hero of my self. I am the warrior of the fragile. I am my own's enemy. I ain't no more the love seeker, Nor the peace seeker. Because deep down, I already owned the love and peace that I needed. I am happy... And I'm blessed. Then, I have your eyes. But she has yours. I ain't dream a dream that dream of someone else. The reality hits me. And I'm glad. So, here I am... The wanderlust. Get mixed with the dust. God really granted my wish. Slowly, He leads me to the right path... To think forward... To forget them who abandoned, hated, and betrayed me... To let it go... To let it be... And to keep the dreams of the future. I believe, One day I could make it. The

Carpe Diem

I was depressed. As if the world, my world, was ruined and crumbled. Alone, I was standing in the crowd. I have lost. People said that I was too nice to everyone and eventually I was the one who being hurt. How foolish and naive I was. I should stop thinking to please everyone, because not every people accept and like you for the way you are. World is mean, people is cruel, reality hurts. I was hoping to go far far far far away, escaping the world just for a while. Then, God granted my wish. I was gone for a few days. But first, I was a little dramtic by turning off every social medias that I have, including Instagram, Twitter, Line, etc. If you notice this then you couldn't find my name because I replaced it with "-". The only social media that I used back then was Whatsapp (I am now realized that I shouldn't use my social medias too much because they could hurt you like hell. Social medias only upset you, seriously) I left my

Huft?

So Mom was right. "You shouldn't have too much activities," she said. "Why?!" I was curious about that. Now I know why. I am not as strong as the others. I'm easily exhausted though I'm the kind of woman who loves travelling and meeting new places and people so much. My health will drop immediately once I'm stressed out and having too much laugh (YES, my asthma sucks). Well today is not an exception. My nose was bleeding for these two days, I had asthma two days ago, and now I'm feeling like I'm gonna lose my voice and my body hurts like hell. All I can do for now is bed resting. Even I can not touch my guitar, my keyboard, my sketch book, nor read any novels.

Ironisnya antara Damai dan Anarkis

Biasanya, pagi hari di Jakarta akan terasa macet, penuh polusi, dan kerumunan orang yang memenuhi antrian transportasi publik. Namun hari ini Jakarta terlihat berbeda dari biasanya. Jalanan yang biasanya macet berubah menjadi sepi, selayaknya jalanan kota Jakarta saat bulan Ramadhan. Memang terasa enak, mudah dan cepat untuk bepergian kemanapun, tapi suasana ricuh yang biasanya saya keluhkan kini menjadi sesuatu yang saya rindukan. Hari ini, 4 November 2016, telah diadakan aksi demonstrasi terkait dengan dugaan gubernur DKI Jakarta yang melecehkan agama Islam. Tidak ada yang salah dengan demonstrasi, bukankah aksi tersebut adalah salah satu bentuk kemerdekaan negeri ini? Saya tidak menyalahkan siapapun dan saya berusaha tidak berpihak pada satu sisi, karena berpikir secara netral tanpa menyinggung salah satu sisi bukanlah hal yang mudah, dan bukannya saya tidak peduli (saya adalah bagian dari kota Jakarta, negara Indonesia), namun memang rasanya sulit untuk tidak bersikap kri