Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2014

Well

Setiap manusia, mau itu wanita dan pria diciptakan sebaik-baiknya oleh Tuhan. Sifat dan watak kita tegantung bagaimana cara kita memperlakukan diri sendiri, perlakuan orang pun juga demikian. Yang perlu disayangkan adalah... Ketika kita nggak tahu bagaimana cara menghargai jiwa dan raga sendiri. Kalau diperhatikan, manusia dipasangkan sesuai sifat mereka. Entah itu adalah hubungan antara teman, sahabat, pacar, dan yang lainnya. Banyak dari kita yang saling membenci satu sama lain padahal hal yang kita benci adalah cerminan dari kita sendiri. Walau begitu, kadang kesamaan juga bisa menjadi hal yang dapat menyatukan. Dua-duanya memang beresiko, entah menghancurkan atau menyatukan. Sekarang setelah mengetahui semua kenyataan, ketika semua hal sudah terungkap di depan mata.. kini adalah giliran hati dan otak yang berbicara. Ps: I wrote this back in 2014, found this as draft, I should post it.

Ohana

Yesterday Mom told me this... " De , semua manusia itu setara . Mau yang kaya , miskin , cantik , ganteng , pejabat , pengusaha , bos , semuanya itu sama . Kita masih sama - sama makan nasi , bukan makan besi . Kamu jangan takut buat menghadapi orang , asal kamu ada di jalan yang benar . Perjuangkan kebeneran itu , tapi dengan sopan santun supaya nggak ada yang tersulut emosi. Emosi itu sebenarnya nafsu yang dikuasai setan. Lihat Mba Tita. Dulu waktu SMA masih takut menghadapi orang. Tapi pas udah kerja? Malah orang-orang jadi menghargai dia. Mba Tita sampai bilang gini, 'Ma, Mama itu galaaak banget. Tapi ternyata itu emang buat ngebantu aku buat menghadapi orang.' Mama bersikap kaya gitu supaya kamu siap melihat dunia, karena dunia itu kejam. Nggak selamanya Mama tetap ada di sisi kamu. " Sebenernya, beliau bisa dikatakan sebagai orang yang galak, tegas, dan disiplin. Namun dibalik itu semua beliau mempunyai sisi yang sensitif, s

Sampul Buku dan Lembarannya

Boleh nggak saya memohon satu hal? Cukup sederhana. Kebanyakan dari kalian hanya memandang sampul sebuah buku. Jika sampul itu berupa kulit, kalian akan langsung mengambilnya. Kalau buku itu hanyalah buku usang, entah siapa yang akan mengambilnya. Disini bukan tentang menilai buku dari sampulnya. Tapi tentang siapa yang akan mengambil buku itu. Munafik memang, kalau kita mengaku tidak melihat orang dari penampilan. Tapi entah kenapa saya letih dengan semua itu. Letih dengan tipuan paling sederhana. Saya ingin kalian tetap menatap saya dalam keadaan terburuk, terjelek. Bukan dalam keadaan sebaliknya. Apa terkesan saya sombong? Tidak, bukan itu maksudnya. Saya hanya ingin kalian membuka buku itu setelah melihat sampulnya. Saya bukan buku bersampul kulit. Saya hanya buku biasa. Lembarannya putih, polos, tanpa coretan. Saya butuh kalian yang dapat mengisi lembaran-lembaran ini, bukan hanya menggeletakkan buku ini ke lemari hingga usang.

Keeping Up With the Indras

Tonight I present this for my big sissy, Mba Tita dan Mba Andes. MBAAAAAA... Ade kangen sama Mba! Rumah terasa beda awalnya nggak ada Mba Tita, tapi masih ada Mba Andes. Terus sekarang dua-duanya udah nggak di Benhil. Memang Mas Benny dan Mas Iman juga udah menjadi keluarga kita semua. But I'm feeling so lonely... Dulu di rumah Mba suka gangguin aku. Dari mulai naro kacamata di dalem oven, gara-gara aku teledor naronya. Ngejar-ngejar aku, atau sebaliknya. Main boneka bareng-bareng. Bilang aku centil kalo lagi iseng coba pake make up. Marahin aku kalau nakal, saking nakalnya sampe bikin Mama bingung. Dulu tiap Mba-Mba mau apa, pasti aku yang disuruh beli. Jadi inget waktu masih kecil dulu... Aku nggak pernah inget kejadian ini, tapi aku selalu diceritain sama Mba-Mba waktu aku ditaro di atas lemari, dan akunya diem aja nggak protes, malah cuma ketawa. Begitu ketauan Mama, Mama panik ngeliat aku. Yang kedua adalah waktu badanku masih kecil banget, dan Mba suka gendong aku terus

Rising From the Ground

Sebagian dari doa gue udah terkabul. Yep I'm feeling blessed. Tuhan memang baik sekali, ya... kerikil-kerikil yang menghalangi langkah gue kini udah berhasil hilang satu per satu. Gue udah bisa balik menjadi Nita yang petakilan, nggak tahu malu, cerewet (walaupun masih tergolong pendiam yaa). Gue udah bisa membangun kembali dinding yang sempat roboh, kali ini pondasinya dibuat lebih kuat. Seperti post gue yang tentang Teratai, perlahan gue bisa seperti itu. Gue mulai bisa menunjukkan warna yang ada, memperlihatkan sifat gue yang sebenarnya. Gue bukan lagi bunglon yang gampang berubah warnanya. Gue unik. Kalian unik. Kita semua unik. Dan gue bangga itu. Gue bangga bisa bangkit dari kesedihan. Tuhan memang baik. Dia mendekatkan gue kepada orang-orang yang jauh lebih baik daripada dulu. Orang-orang yang ternyata mempunyai prinsip, pola pikir, dan sifat yang hampir mirip dengan gue. Sekalinya nggak cocok, justru bisa saling berargumentasi. Bagaimana dengan mereka yang suka menilai

Kamu Merah Senja. Aku Biru Langit. Ironis.

Kamu adalah senja yang berwarna merah Aku adalah langit biru Kita berpijak di horizon yang sama Namun kita tak pernah bertemu Kamu berbaring bersama para bintang Cahayamu terang, mengeluarkan warna indahmu sendiri Namun, dimanakah aku berada? Aku duduk menatapmu dari bulan Aku menunggumu agar menjemputku Agar kelak kita berbaring di tempat yang sama Aku adalah segelas air, yang terperangkap bersamamu, setetes minyak Aku mengalir lembut namun apa daya kamu menahanku Kamu hanya setetes Namun pesonamu telah memeperdayakanku Kita dekat walau kita jauh Kita saling mengamati walau tak ada waktu berbagi Kamu, aku, kita, mungkin hanya ungkapan belaka Ironis.

The Code of a Girl

I know my birthday is in December, but I cannot wait to be 17! I think it'll be the same like being 16. Idk. By the way~ Let's start the 'pengkodean' buat Kakak, Ade, Mas, Mba, Om, Tante, Mama, dan Papa :) 1. I love red. 2. Looking for the series of The Mysterious Benedict Society, the best book I've read. 3. Totally in LOVE with Hello Kitty. It'll be more precious if it's from sanrio. 4. Demi Lovato is my muse. 5. I love Frank Sinatra, Audrey Hepburn. 6. Dog is the best animal ever. 7. Maybe charm bracelet will be cute. 8. A pair of DocMart :p 9. Ma, Mba, when will you give me a guitar? And I'll do something... mau berbagi ke mereka yang ngga mampu. Kalau ternyata pas ultah ada yang tercapai kadonya, ya alhamdulillah. Kalau engga, no I'm not maksa. Insya Allah tabungan kekumpul untuk menjalankan niat gue. Gue juga mengharapkan bantuan dari kalian untuk ngerayain ultah dg melakukan kegiatan ini. I hope... bisa potong kue bersama mereka

Renungan Malam #2

Mungkin ini adalah malam yang sendu. Disaat gue udah pulih, udah siap untuk lembaran baru, udah siap membuka kesempatan, malah semuanya hancur berantakan. Mungkin memang ini semua terlalu cepat untuk dilewati, atau mungkin hanya gue yang berlebihan? I know exactly jawabannya adalah yang #2. Seakan-akan selama ini nggak ada yang berarti. Ketika perlahan ada yang menapakkan kaki di depan pintu, tapi tiba-tiba pergi lagi. Ketika sudah mulai bercerita seakan kita adalah kawan lama. What did I do? Apa ada yang salah?

EXART: Retro In Modern.

Yesterday was the best day of my high school life!!!! Nggak nyangka angkatan gue mampu united dan suksesin acara EXART: Retro in Modern. Gue inget ngebuat proposal yang ribetnya minta ampun, dimarahin sponsorship, pulang malem terus. Karena keseringan pulang malem nyokap sampe ngomong, "mulai sekarang jam malem kamu jam 5." Kadang masih suka gue lawan jam malemnya. Sampe puncaknya gue pulang jam 8, dia ngomong, "Dibayar berapa kamu? Pulang sama om siapa?" ANJIIR. Nyelekit.. Maaf yaaa seluruh panitia, bukannya gue nggak mau bantu sampe malem, gue beneran ga bisa sampe lebih dari jam segitu, gue bantunya dari pagi sampe sore aja :( Jumat, 10 Oktober 2014 Ada yang nginep, ada yang dateng pagi banget, ada yang macem-macem. Hari itu benar-benar semuanya jadi gila banget, udah makin telmi, nggak nyambung, sempet ada drama juga. BUT WE PASSED IT. Pensi sebelumnya nggak ada yang sampe seheboh ini. Kita semua sukses disini. Unforgettable banget. Jika tua nanti kita

Twinkle Twinkle Little Stars

When you pointed to the sky Where you lay on the green grass in the summer breeze See the whole unlimited sky that lies above you Wondering how could you go up there Counting how much the stars spark your night The stars might be far But it'll always shine When you lost, find it When you scared, remember it It will never leave you alone The stars will always guide you home Let your dream be a dream That will make you fly through the sky Where it can lands you to the cloud So you'll lie among the stars

Stronger. Wiser. Older.

Hari ini entah mengapa gue terasa begitu capek. Kepala nggak berhenti-hentinya pusing, banyak yang dipikirkan dan banyak yang harus dikerjakan. Mungkin kalian melihat, gue sudah "pulih". Namun kenyataannya, apa yang terlihat belum tentu sesuai dengan apa yang dialami. Kalian mungkin sudah melihat gue yang sekarang bisa tertawa lepas, petakilan sana-sini, lebih menyibukkan diri. Gue ngerasa... gue jadi orang gila sekarang. Bisa di satu sisi gue marah, terus tiba-tiba ketawa, dan tiba-tiba nangis. Gue masih merasa bodoh untuk memperjuangkan sesuatu yang nggak mungkin untuk diraih. Seperti si punuk merindukan bulan. Ibarat langit yang nggak bisa berpijak di tanah. Mustahil. " what doesn't kills you make you stronger . " Gue percaya itu. Ini hanya diibaratkan sebagai kerikil yang menyandung langkah kita. Gue yakin ini hanya proses untuk pendewasaan. Gue yakin Tuhan sudah mempersiapkan yang terbaik untuk gue. Gue yakin suatu saat nanti gue akan mentertawai m