Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

(Sedikit) Curhat (part II: SMP lyfe)

Sudah hampir 10 tahun berlalu sejak pertama kali gue masuk ke jenjang SMP. Nggak terasa, sekarang rasanya usia gue tergolong tua. Kata orang-orang, masa indah itu terjadi di SMA. Namun bagi gue, justru masa SMP adalah masa terindah yang pernah gue alami. Persahabatan, bandel, cinta monyet ala-ala, semuanya terjadi saat gue mengenakan pakaian putih-biru. Bahkan, sahabat gue memang semuanya berada di SMP ini. So here we go. SMP Negeri 11 Jakarta adalah tempat gue menimba ilmu. Sekolah ini terletak di Jalan Kerinci, Kebayoran Baru. Bersebrangan dengan SMP Negeri 19 Jakarta, dan bersebalahan dengan SMP Negeri 29 Jakarta. Dekat dengan Taman Puring, polsek, dan Pasar Mayestik. Walau sudah bertahun-tahun berlalu, masih teringat jelas bagaimana macetnya jalan Bumi setiap jam bubar sekolah, pangkalan bajaj di pojok sekolah, jajanan di depan gerbang, mie ayam Masno yang selalu penuh, anak sekolahan yang nongkrong, dan gue yang setiap hari diantar-jemput oleh tukang ojeg langganan, Pak Parno.

(Sedikit) Curhat

Alhamdulillah, 2017 is soon to be over! Rasanya bersyukur dan senang banget ternyata mayoritas Resolusi 2017 yang ditulis di akhir tahun 2016 kemarin sudah jadi kenyataan. Kehidupan perkuliahan itu sulit, serius. Apapun jurusan kamu, semua ada ups and downs nya. Gue yang sudah hampir menjadi mahasiswa angkatan tua, ngerasain banget jenuh-jenuhnya. Kasarnya, kalau bisa nikah sama pengusaha kaya raya mending langsung nikah, deh. Tapi... hidup itu nggak sepenuhnya kaya drama Korea. Let it flow, nikmati saja arusnya. Gue yang sekarang di semester 5, semakin mendengar desas-desus tentang diri gue sendiri di kampus. "Cuma modal muka", "dia nggak pinter, cuma dia deketin dosen biar nilai bagus", "gue gasuka sama Nita", dan tetek-bengek lainnya. Normal, namanya hidup itu penuh pro dan kontra. Sebenarnya gue sudah mendengar ini sejak gue di semester 1, sih, tapi makin ke sini semakin kelihatan siapa saja orang-orangnya. Bahkan, beberapa orang sudah membuat gue k

Sistem Enterprise

Nama : Nita Indra Saphira NIM    : 15101035 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia, data, kebijakan, informasi dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan mengefektifkan proses bisnis suatu perusahaan. Pokok pembahasan: • ERP • CRM • BSC • SCM Enterprise Resource Planning atau yang lebih dikenal dengan sebutan (ERP) merupakan singkatan dari tiga elemen kata Enterprise (Perusahaan/Organisasi), Resource (Sumber Daya), Planning (Perencanaan). Tiga kata tersebut mencerminkan sebuah konsep yang berujung pada kata kerja yaitu Planning. Dengan demikian, berarti ERP menekankan kepada aspek perencanaan. ERP dapat dikatakan sebagai back bone dalam mendukung sistem operasional yang dapat memengaruhi kemampuan kompetitif perusahaan. Integrasi konsep sistem ERP berhubungan dengan interpretasi sebagai berikut : • Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis • Metode da

An Open Letter

Dear my friends, This is my open letter about college life. Saya akhir-akhir ini lebih banyak berdiam diri dan membaca buku. Lalu, memperluas pengetahuan saya dan menjalin hubungan dengan orang-orang baru, berusaha menjadi objektif ke setiap orang. Saya harus berterima kasih kepada beberapa orang karena telah menjadikan saya seperti sekarang ini, Nita yang bersiap-siap untuk menyambut usia kepala 2 sebentar lagi. Which means , saya perlahan-lahan berubah menjadi young adult . Bukan anak picisan lagi. Semoga. Hehe. Semakin dewasa saya semakin sadar jika inner circle yang saya miliki semakin mengecil, dan saya bersyukur karena Tuhan telah memberikan orang-orang terbaik pilihan-Nya di dalam kehidupan saya. Semakin dewasa saya sadar jika tidak semua orang akan menjadi temanmu, beberapa akan ada yang menjadi musuhmu dan berusaha menggunjingkanmu. Semakin dewasa saya sadar jika terkadang semua hal tidak akan berjalan sesuai dengan keinginanmu. Semakin dewasa saya harus semakin menerima k

Well...

The more I grow, the more I become aware and suspect people. Every people but my family. Even a friend could stab you from behind, am I right? It is ridiculous to believe in a person as if that person won't hurt you. It is so naive, and I think it's tiring to be naive like this. I am being lied and cheated, and became disappointed eventually. I am so sick of it. I am tired of it. That's enough bullshit of you. And you. And you. And you. And you. I am building a wall to everyone right now. To keep myself safe and sane. Because I learn that not everyone deserves my caring and loving.

The Vortex

A year ago Or Tonight Or Tomorrow. You are still the art... To me. Knowing, Meeting, Caring, Loving, Sensing, are like a gift from God for me to feel. It ain't about what you did in return. It ain't about how long that I am here. It ain't about what you think and what I think, or what someone thinks. It is purely because you already absorb every energy that I have. You are the vortex of the most beautiful art. You regain energy from every eyes that adore you. You slowly stole it. And now it is just me in here... as dead as the corpse. Wanting to feel again, but too afraid to be absorbed... again. Lol, this is just me... babling about you.

You (again)

I am getting far far away. To be the strangers once we were. But honestly I do not like it. I still want to take care of you. I still want to be the first one you call when you need help. Because I know you know I am all yours. Hating you and loving you are the same. But missing you is all that I can not hide. Perhaps you do not realize how much you made me hurt. With those sharp mouth... And with those unexpected attitude... Or with those undeniable statement. Is this love? Or perhaps... Do you use my feeling for your advantage? Am I being fooled? Am I being blinded? I do not even know what to do about you. Whether to stay or to leave. Please, I do not expect you to do things in return for my favor. I only ask for your respect. Because feeling is not a toy to play with. It is fragile and broken. Honey, you got an issue. But you know I am always here. Loyal to adore you.

The Pride of Indonesian

Bisa terlihat jelas sih topik yang kali ini gue akan tulis apa. Yup, tentang negara kita, Indonesia. Sejujurnya, setiap 17 Agustus itu gue gampang baper, lho. Membayangkan bagaimana para pahlawan dulu berjuang untuk memerdekakan negara ini. Tetes darah dan keringat sudah bersatu di tubuh mereka, suara tembakan dari berbagau penjuru, benar-benar terbayang di dalam pikiran gue setiap mendengar lagu-lagu wajib nasional Indonesia. Bahkan, pada awalnya Indonesia Raya saja hanya bisa dimainkan dengan biola agar para penjajah tidak tahu makna lagu ini. Rasanya, Indonesia itu memang uber alles, deh. Gue selalu merinding setiap mendengar atau melihat sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia. Entah dari lagu wajibnya, dari alat musik tradisionalnya, dari kebudayaannya, dari gugusan pulaunya yang banyaaaaak banget. Memang Indonesia masih menjadi negara berkembang, sebuah negara yang kalah dari Korea Selatan walaupun mempunyai usia kemerdekaan yang sama. Tetapi gue yakin, Indonesia akan menjadi

Kabur ke Neverland

Sepertinya menyenangkan ya, untuk hidup di Neverland? Hidup bersama Peterpan dan Lost Child, menjalani keseharian sebagai anak kecil. Mereka hanya melihat dunia dengan naif dan gamblang. Berpikir kalau semua orang itu baik. Tidak mempunyai tanggung jawab yang besar, beban yang dipikul, perasaan menggelora yang sulit dikendalikan, semuanya seakan-akan dapat dilepaskan begitu saja melalui canda dan tawa. Apakah egois jika seorang mahasiswa ingin kembali menjadi anak sekolah? Memakai seragam putih-merah, well... atau putih-abu. Kembali merasakan terik matahari saat upacara bendera di hari Senin, ada yang berpura-pura sakit supaya diizinkan istirahat, ada juga yang dihukum karena tidak memakai atribut lengkap. Ingin rasanya untuk kembali merasakan kegiatan pramuka, diselingi dengan Perkemahan Sabtu Minggu. Menjadi seorang mahasiswa berarti hanya tinggal selangkah lagi untuk mencapai sosok jati diri yang sesungguhnya. Mereka ada yang malas, ada yang rajin, ada yang pintar, ada yang senang

Deadly Alive

There is nothing worse than being lived without soul; trying to breathe but there is no oxygen; feeling sad but do not have any heart; nor lost the most precious inspiration. Deadly alive. It is how I live right now. Making myself to keep busy inside and outside that becomes a habbit right now. To forget the personal problems for awhile. Well, actually trying my best to avoid the emptiness and perhaps... it is more like to run away from anyone and anything. Do not want to be involved in a subjective cycle, because making a high expectation is like commiting a suicide. Being objective means there is no personal feeling attached. Everything is fair and clear. Yup, I am deadly alive.

I hope we're gonna meet again

Thank you for believing in me when no one else did. Thank you for cheering me when the others mocked at me. Thank you for supporting me when no one else would. Thank you for caring me when no one cared. From the moment I knew you, I see you as a father. Now you, the father figure that I idolized will be leaving soon. I want you to be there at my graduation. I want you to be the first one, along with my parents, to know when I get a scholarship abroad. I want you to be there when I achieve my goal. And now... it will be only a dream. A dream that won't be a reality. You taught me to live in passion. You taught me to be disciplined. You taught me to respect people and to be on time. You taught me the lesson of life. You taught me to see the beauty in the ugly. You... taught me a lot of things that I did not know before. I am sorry. That I am nobody right now. That I failed to make you proud. That I stuck and trap. I am sorry. That I cried when you texted me toda

Spread Love

Hello, it's been a while since I write the blog. A lot of things happened since a month ago. Alhamdulillah , I accomplished more than I expected. Starting from winning an internal essay competition, writing novels, chosen as the internal Mahasiswa Berprestasi in the campus, start to living my dream as an artist (which I super enjoy!), and doing some public speaking stuffs. It is way too much in a month, right?! But I know that is not enough. I am still willing to learn and to achieve more. The way I am now is not prepared enough to face the cruel of the world. Anyway, It feels like I am living with two alter egos right now. There are the quite and the confident side in my soul, lol. My Mom told me that I was reaaaally coward as a little girl, I got scared easily, I was afraid of meeting new people, and I suddenly jumped and hugged my Mom whenever people were trying to approach me. She said that it takes half of my age (I will be 20 this December) to change the way I used to be

Intermezzo: Realization Part 2

Befriend means you respect each personal space. Because a person could hide a thousand faces. But it does not always mean that you are fake. It means that you understand how to act in every different people. Because you can not treat people all the same. The hard thing to do is, to choose your own color despite the differences. It is a challenge to keep you as white as a lotus in the dirty world that we live. You do not want to see your friend in your darkest time. You do not want to see your friend as the bastard you are. Because it shows your weakness, and simply because you can not hearing them babbling. All you need is to be comforted in quite.

Intermezzo: Sudden Realization

I am such a fool. For giving you love though I know you are not worth it. I want to dream, again. But... this is for the best. I should wake up and back to the reality. And facing you, the eternal flame of my heart. Dear someone, somewhere, someplace, Please safe me from him.

Intermezzo: You Can't Take The Words Away

So, here I went... again. Babbling and talking carelessly. Without any further notice that it will be like this. Somehow now it is such a boomerang. That I know now the pain that I will be facing. Almost a year that I'm keeping my eye blind. And pretending that I'm deaf. But now reality hits harder that I can not hide any longer. Maybe soon or later, who would guess? Maybe never and ever, well who knows? This is the punishment that I got. This is why you can not trust anyone but yourself. This is why everything has a reason. This is why you need to believe in the heart and the brain. I have learned everything just by now. So, this would be the last... As I'm saying so long. Because life is about keep moving forward.

Intermezzo: My Life Among TV Series

The real definition of guilty pleasure. So, I wrote this because I AM SHOOOO HAPPY THAT GOT LATEST EPS IS LEAKED ONLINE. YASSSSS. But then, I get embarassed, lol. I could be reaaally terrifying nerd when it comes to TV series. So, I'm gonna give you the MUST WATCH TV SERIES THAT YOU SHOULD CONSIDER TO WATCH: 1. Game of Thrones *with the backsound of its opening theme* I would recommend you to watch the movie even you don't watch it (and got no time to watch) since the season 1. READ THE CAPTION. THE EPISODE HAS LEAKED!! 2. How I Met Your Mother Though this is already ended (and suddenly I got teary all over again, lol). The series is full with adult things, so this is not recommended for under age. 3. Castle Where is the Caskett shipper since season 1?! I hate to admit that the story is ended, too. I miss them so much! How are they now? 4. Scream Queens Emma Roberts is the real deal. SHOOOO COOL AND STUNNING! Too dramatic for

Catatan Kuliah (Kami): 7

7 Cinderella for a Night Skan's side Sudah sebulan berlalu sejak Piyo menahasehatiku tentang Anya. Intinya, dia tidak tega kalau melihat Anya menderita karenaku. Tunggu, deh. Setahuku, cinta itu nggak akan pernah punya derita. Kalau dia merasa menderita, artinya dia tidak mencintaiku dengan tulus. Jadi, dia yang salah, dong? Kalau jatuh cinta tapi tidak berani untuk benar-benar 'terjatuh'? Haha, omonganku sudah melantur. Apa yang kumengerti tentang cinta? Entahlah. Yang jelas, intinya, sejauh ini aku merasa Anya baik-baik saja. Dia tidak merasa keberatan, sedih, atau menderita. Dia juga tidak berusaha untuk memaksakan perasaanku untuknya, dia hanya menjalani hidupnya sebagai wanita normal. Setidaknya, itu yang membuatku bersyukur ketika mengenalnya. Walaupun terlihat kesulitan, dia masih berusaha untuk membedakan mana hubungan profesional yang objektif dan hubungan yang penuh 'rasa' dan subjektif. Aku dan dia memang kini menjadi lebih dekat,

Catatan Kuliah (Kami): 6

When the author went to Universitas Mercu Buana, July 2017 6 Are they? Piyo's side Dari yang aku tahu, Skan sama sekali tidak tertarik dengan Anya. Nol. Nihil. Tapi... akhir-akhir ini aku sering memergoki mereka sedang berbicara berdua. Singkat, sih, tapi kali ini ada topik yang dibicarakan keduanya. Nggak melulu tentang tugas dan materi kuliah. Skan sendiri selalu menyangkal jika aku bertanya kepadanya langsung. Kalau Anya sih, nggak usah ditanya. Dia sepertinya senang-senang saja jika ternyata Skan memang mendekatinya, tapi juga tidak keberatan kalau Skan hanya menganggapnya teman. Yang kutahu pasti sih, Anya memang menyukai Skan tanpa perlu dia bercerita langsung kepadaku. Ya, cinta itu kadang bodoh. Buat apa wanita seperti dia mencintai laki-laki seperti Skan? Bukan maksudku untuk menjelekkan Skan, tapi kurasa Anya berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Kurasa setiap orang mau untuk mencintai dan dicintai, kan? Tetapi... Anya tidak dicintai. Hanya g

Intermezzo: She Lives

She left home without any make up on Looking pale but did not care Sadness was her gaze Alone was all she had Then, she tried to put make up Looking good like a Barbie doll Thus, her stare kept empty As if life had taken away from her With or without make up The only beauty came from the heart Thus, it couldn't hide the sadness Cheer up, so the negative vibe will fade Give life a smile so the problem will disappear Gone, without any trace Because, make up is not a mask to hide your tears

Intermezzo: Inner Peace

You can not change the past, you can only forgive it and moving on. The only thing you can do is set your future. Making peace with yourself is the hardest thing to do because your enemy is upon you. I just learned these words by now. It's funny when you struggle with yourself, it could be more depressive than struggle with anyone else. The struggle brings a mental disorder, that leads to a serious disease. For me, the case is asthma. Depressive mode, animal fur, dust are triggers for me. This time it was because of the depressive mode. Yes, unfortunately I just learned that lately I was so depressed. I have no one to tell, even my parents. I don't want them to be sad hearing my stories. I would not tell my friends, because the problem is mine not theirs. I need to make peace with myself, my inner soul. I need to learn to forgive my past and start moving on. I need to cut off some people because their presence is a trigger for me. Let live with peace upon us. Love, Nita

Intermezzo: Jika

Jika Nita itu tidak ada, Apakah kalian akan mengganggapnya pernah ada? Apakah kalian akan merindukannya walau banyak dosa yang dia perbuat? Apakah kalian akan berdoa untuknya di sela ibadah? Apakah kalian akan bersyukur atau malah sebaliknya? Jika Nita itu tidak ada, Maukah kalian mengingatnya walau tidak setiap hari? Maukah kalian memutar lagu kesukaannya dan berandai kalian sedang berdansa dengannya? Maukah kalian memaafkannya dengan segala perilakunya? Maukah kalian mengenang semua memori indah dibanding memori buruk dengannya? Jika Nita itu tidak ada, Akankah kalian berharap dia akan ada walau sebenarnya dia tiada? Akankah kalian bersikeras bahwa sebenarnya dia masih ada? Akankah kalian menyesali setiap momen yang terlewatkan dengannya? Akankah kalian senang atau sebaliknya? Terakhir... Jika Nita itu tidak ada, Siapakah yang akan bersuka cita atas kepergiannya? Lalu, Siapakah yang akan berduka cita di sisi batu nisannya?

Intermezzo: Naif atau Bodoh?

Andai dunia itu nggak sesulit yang kita rasakan, ya. Dunia itu nggak baik bukan karena 'dunia' itu sendiri kan? Tapi karena manusianya. Dunia menjadi kejam karena ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang mengenal saya mengatakan jika ada batas tipis antara naif dan bodoh di dalam diri saya. Terlalu lugu untuk melihat ini semua, tetapi sebenarnya bodoh karena tidak mengerti apa-apa. Saya bersyukur, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi saya agar tetap menjadi diri saya yang sekarang. Maksudnya, seperti bunga lotus yang tidak akan pernah kotor walaupun hidup di kolam berlumpur. Mereka, teman-teman saya, tetap menjaga saya seperti itu. Namun, ada kalanya saya harus sendiri. Pertemanan itu nggak harus selalu bersama-sama, cukup sirat hati yang menyatukan ikatan pertemanan. Nah, ketika saya sendiri itu lah saya merasa... bodoh. Maksudnya, saya sering melakukan kecerobohan. Mungkin, apa karena saya terlalu dilindungi mereka? "Dia itu adala

Catatan Kuliah (Kami): 5

5 Calmness Skan's Side Dia yang kukenal selama beberapa bulan ini tidak seperti yang kubayangkan. Dia termasuk pintar, cantik, supel, paket lengkap yang sempurna. Tetapi sebenarnya, dia hanya anak yang menderita. Dibalik kesempurnaan yang dilihat orang, dia nyaris tenggelam dengan ketidak sempurnaannya. Aku akhirnya berbaring menatap langit, mengikuti posisinya dia tadi. Dia ikut berbaring di sebelahku. Terpisahkan oleh puntung rokok di antara jarak kami. Dia masih diam, tidak menceritakan apapun kepadaku. Ya, aku juga tidak mau memaksanya. Kalau aku jadi dia, aku juga tidak akan bercerita. Kami terjebak di dalam kesunyian. Masing-masing sibuk berpikir. Aku berpikir, aku tak mungkin meninggalkannya sekarang. Sesekali aku melirik pergelangan tangannya yang penuh sayatan. Orang depresi hanya butuh ditemani atau dia akan melakukan hal-hal yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain. Kalau dia... entah sedang berpikir apa. " You do not have t