Andai dunia itu nggak sesulit yang kita rasakan, ya. Dunia itu nggak baik bukan karena 'dunia' itu sendiri kan? Tapi karena manusianya. Dunia menjadi kejam karena ulah mereka yang tidak bertanggung jawab.
Orang-orang yang mengenal saya mengatakan jika ada batas tipis antara naif dan bodoh di dalam diri saya. Terlalu lugu untuk melihat ini semua, tetapi sebenarnya bodoh karena tidak mengerti apa-apa. Saya bersyukur, karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi saya agar tetap menjadi diri saya yang sekarang. Maksudnya, seperti bunga lotus yang tidak akan pernah kotor walaupun hidup di kolam berlumpur. Mereka, teman-teman saya, tetap menjaga saya seperti itu.
Namun, ada kalanya saya harus sendiri. Pertemanan itu nggak harus selalu bersama-sama, cukup sirat hati yang menyatukan ikatan pertemanan. Nah, ketika saya sendiri itu lah saya merasa... bodoh. Maksudnya, saya sering melakukan kecerobohan. Mungkin, apa karena saya terlalu dilindungi mereka?
"Dia itu adalah tipe orang yang bakal bantu sebisa dia. Selama dia bisa, dia bakal usaha apapun. Tapi... justru itu yang jadi sasaran empuk orang-orang. Kebaikan dia bisa dimanfaatkan oleh banyak orang," kata seorang teman saya dulu.
Saya yang berprinsip untuk terus 'give and give' memang seperti itu. Saya yakin jika kita banyak memberi, semuanya akan balik lagi ke kita, seperti siklus. Namun, efeknya adalah ketika kebaikan saya memang dimanfaatkan oleh beberapa orang. Saya selalu mengatakan di dalam hati, "semua orang itu aslinya baik" kepada orang-orang yang sebenarnya tidak pantas mendapat pertolongan saya.
Mengapa saya menulis seperti ini?
Karena saya masih merasa sakit hati dengan perbuatan beberapa orang yang tiba-tiba terngiang begitu saja di benak saya. Kejadiannya sudah lewat bertahun-tahun, ada yang terjadi di akhir semester lalu, tapi tetap saja... malam ini saya merasa sangat bodoh. Penuh penyesalan.
Rasanya ingin berucap, "buat apa saya menolong anda dulu, jika ternyata sekarang anda menjadi seperti ini?"
Rasanya seperti... memberikan uang kepada pencuri, dengan harapan pencuri itu akan membuat usaha.
Benar, naif dan bodoh itu beda tipis.
Ya, Allah, tolong bantu agar saya dapat mengikhlaskan apa yang telah mereka perbuat terhadap saya.
Semoga anda cepat sadar jika apa yang anda lakukan itu salah.
Terima kasih untuk mengingatkan saya untuk tidak menjadi bodoh.
Comments
Post a Comment