Ada saatnya, ketika hati tidak seirama dengan mata. Ketika hati tidak bisa melihat kenyataan yang telah terjadi. Ketika ingin menutup mata, namun tidak bisa. Kenyataannya jauh lebih menyakitkan daripada yang diharapkan.
Ada saatnya, ketika hati tdak seirama dengan otak. Segala macam logika dan pikiran rasional terkalahkan oleh perasaan yang tidak logis. Ketika hati memaksa untuk menjadi egois.
Ada saatnya, ketika hati tidak seirama dengan telinga. Hall-hal yang diharapkan untuk diucapkan, tak kunjung terdengar. Justru hal menyakitkan yang selalu terdengar.
Apa jadinya jika hati, mata, otak, dan telinga tidak seirama pada waktu yang bersamaan?
Bagaimana caranya aga semua ini seirama? Bagaimana caranya untuk menghilangkan keegoisan ini dan bisa menghadapi kenyataan?
Ada saatnya, ketika hati tdak seirama dengan otak. Segala macam logika dan pikiran rasional terkalahkan oleh perasaan yang tidak logis. Ketika hati memaksa untuk menjadi egois.
Ada saatnya, ketika hati tidak seirama dengan telinga. Hall-hal yang diharapkan untuk diucapkan, tak kunjung terdengar. Justru hal menyakitkan yang selalu terdengar.
Apa jadinya jika hati, mata, otak, dan telinga tidak seirama pada waktu yang bersamaan?
Bagaimana caranya aga semua ini seirama? Bagaimana caranya untuk menghilangkan keegoisan ini dan bisa menghadapi kenyataan?
***
Lately, I feel like.. I hate my senior year.
I thought senior year will be filled with lots of fun (selain pr), but actually.... IT HAS LOTS OF HIGH SCHOOL DRAMA. WHY IS... SMA PENUH DRAMANYA, SIH?
Banyak yang bilang...
"You start drama, you get the karma."
Tapi please deh. Rasanya setiap orang di SMA ada aja masalahnya. Dari hal sepele, sampe yang paling ribet. Dari yang mulai mikirin tugas, sampe galau karena orang.
Impian SMA benar-benar berbeda 360 derajat.
Comments
Post a Comment