(Not really Friend for Benefits, hanya ungkapan, Teman yang Mencari Keuntungan).
Saya rasa, saya paham mengapa saya tidak nyaman terikat dengan orang. Pertemanan, atau apapun itu, saya lebih baik berdiri sendiri. Toh, pada akhirnya kita tidak bisa bergantung pada orang lain, karena semua keputusan ada di tangan kita. Pada akhirnya orang-orang yang awalnya kita sebut 'teman' hanya akan mengkhianati, memanfaatkan, dan pada akhirnya berbicara di belakang anda. Muak rasanya berkali-kali berhadapan dengn orang-orang yang seperti itu. Mereka akan meninggalkan anda namun akan berlutut jika meminta bantuan. Mereka akan menganggap anda sebagai orang asing namun akan berucap manis ketika mereka butuh. Ya, pada akhirnya ketulusan mereka hanya didasari oleh kebutuhan mereka sendiri.
Saya akhir-akhir ini lebih suka bergaul dengan banyak orang, mencari relasi sebanyak-banyaknya namun tidak mengikat. Hanya mencari jaring yang bersifat objektif, sehingga saya tidak akan merasa 'tidak enak' terhadap mereka. Kini saya lebih banyak terlibat di hubungan profesional dibanding harus benar-benar 'berteman'. Jika dipikir-pikir, langkah itu jauh lebih bijaksana daripada akhirnya saya sendiri yang terluka. Saya punya hak, kan, untuk bahagia?
Bukan saya tidak mensyukuri adanya teman-teman ini, karena sebagian dari mereka adalah orang baik. Sisanya hanya sekumpulan orang yang menjadi pelajaran hidup saya. Orang-orang yang saya bahas seperti di atas.
Terikat tapi tidak mengikat.
Hany ada 1 banding 100 teman yang pada akhirnya mampu menjelma menjadi keluarga, dan itu sangat langka. Jadi jika anda sudah menemukan teman seperti itu, tolong dipertahankan.
Comments
Post a Comment