Skip to main content

Dear You, 2020

Halo, apa kabar?

Mengapa kamu menjauh? 

Saya salah apa?

Apakah saya membuatmu risih?

Apakah kamu membenci saya?

Kamu terasa sangat jauh sekarang, tanpa aku bisa raih. Kita memang tidak saling menggenggam, namun aku tahu kita saling merasa.

Ingin sekali saya bertanya berbagai hal kepadamu, termasuk pertanyaan-pertanyaan tadi.

Saya harap kamu baik-baik saja, hidup dengan bahagia.

Apakah mungkin, kamu seperti itu karena merasa kehilangan diri saya?

Apakah mungkin, kamu sebenarnya memahami diri saya yang sesungguhnya, namun merasa saya mulai berubah?

Apakah mungkin, kamu merasa asing dengan diri saya yang sekarang?

Jika memang demikian, saya mulai menyadari sudah betapa jauhnya saya tersesat. Saya pun merasa asing dengan diri sendiri. Rasanya saya sudah melangkah jauh, dan saya takut sudah terlalu terlambat untuk kembali.

Kamu menyadari perubahan saya sejak lama, dan kamu merasa asing dengan diri saya.

Saya ingin meminta maaf, jika diizinkan. Saya ingin kembali berada di hidup kamu, jika diizinkan.

Comments

Popular posts from this blog

Babbling in the Midst of Traffic

It's crazy that now I become active again in this blog. I think, somehow I should try to write down everything, to exercising my mind and to coping my feelings. I realized that I stop writing during 2021 and 2023, and looking back at that time... I was in a hard time. It's like I don't have any idea, inspiration, nor muse to write again. I used to be a writer . I used to won in writing competitions. I even won in writing short stories during FLS2N. So, I feel ashamed when I have this writer's block for years. I also did journaling in the past, but, now I haven't write anything in my notes. My handwriting used to be SO DAMN GOOD, and it looks terrible now. My posts are random here, but, I shall practice everyday. The more I write, the more I feel 'me' again. I think... I am still that writer. For the second part, I want to say something to you. YES, you. I want to say thank you from the bottom of my heart for reading my blog. I've never expect...

Mama ❤️

"You have to keep going with him. Think about your children," they said. "You were the victim of a broken home child. Don't let it happen to your kids," they said. Meanwhile, my mama: "Nita,⁩ gimana kabarnya semua..? Mama akan laporkan KDRT klu dia tidak bisa menepati janjinya ke mama utk menjaga baik² Nita, Hagia, Melodie. Nita hrs lawan KDRT ya, dan selalu lindungi dg penuh kasih sayang Hagia dan Melodie ya sayaang.. 😇🤗🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖" Like, she always texts me like that. She said I need to leave him as soon as he hit me or my children. I think it's already in her instinct. I don't tell my mama that we fight, hit each other, and I have bruises because of him. She would kill him. Although I'm already a mother, I'm still her daughter. When I find a better man, who loves me deeply, who's soft and kind, she will let her guard down because she knows I'll be in the right hand. I realize now, I love my life so much. And, I won't...

Rock Bottom

Aku sadar, aku mempunyai kecenderungan menjadi impulsif. Terutama ketika aku sedang merasakan emosi yang negatif seperti sedih, kecewa, dan marah. Jeleknya, impulsif tersebut menjadi penentu dalam jalan hidupku selanjutnya. Impulsifku membuatku menyesal telah memaksakan diriku melupakan dia, yang aku kira bisa aku lupakan kalau menemukan orang baru. Aku selama ini diam aja, karena aku kira " time will heal ." Ternyata aku salah. Orang baru ini, sebut saja adalah B. Anehnya, B pun juga begitu. Dia memaksakan dirinya untuk menjalani hubungan denganku, untuk melanjutkan hidup dari mantan terakhirnya. Kami berdua memilih menjalani hubungan rebound . Diam yang aku lakukan bertahun-tahun justru melukaiku sendiri. Aku terlalu banyak bersembunyi dari realita hatiku dan kini.... hatiku makin hancur. Bukan hanya karena perasaan cinta yang tetap ada selama 10 tahun ini, tapi juga karena kondisi diriku sendiri. Aku punya 2 anak dari B, dan aku menutup mata akan kejelekan B sejak tahun 2...

Gut Feeling

 As an intuitive woman, somehow, I feel like someone will stab me. They are close enough with me, so if they do that, they won't just create a wound. But, they will kill me slowly and deeply, just enough to make me endure the misery. They will cruel enough not to kill me directly. I hope, my feeling is incorrect.