Rasanya seperti tamparan keras yang sakitnya bukan hanya terasa di kulit namun sudah menyebar ke dalam jiwa.
Sakit...
Rasanya membekas seperti hiruk-pikuk kota Jakarta yang tak kunjung pergi.
Semakin lama semakin sakit...
Ah, apalah si bodoh ini yang hanya mampu merintih kesakitan? Orang pun hanya berlalu-lalang tanpa peduli suara rintihan yang berharap akan sebuah pertolongan.
Segala upaya telah dilakukan dan seiring dengan upaya tersebut banyak pengorbanan yang telah dilalui. Ya, pada akhirnya pengorbanan itu yang membuat si bodoh ini kesakitan.
Ingin berhenti!
Ah, apalah maknanya jika berhenti di tengah jalan? Bukannya manusia diciptakan dengan berbagai macam rintangan untuk dilalui?
Entahlah...
Apakah sudah letih?
Yakin ingin menyerah?
Tidak, saya tidak mau menyerah.
Saya masih ingin berusaha, namun pada titik ini saya berharap akan adanya uluran tangan. Hanya untuk mengatakan, "semuanya akan baik-baik saja."
Tidak lebih.
Comments
Post a Comment