Skip to main content

Hardiknas

I never thought that I could see him as a father figure before. He is a figure that I adore since the first step I walked in the campus. He looks nice, wise, discipline, much of father figure that I am longing.

Our introduction went smooth, he sees something in me, perhaps a potential of something that I don't even realize it until today. He believes in my dreams, he encourages me, gives me feedback, spare his busy time for me. We discussed everything while we meet, I listened to his stories while he was abroad, we talked politics, economics, how the world changed. He even shut his phone off when it was ringing while he was talking to me, I mean... seriously. The busy man like him turned his call for a young girl like me.

Day by day, month by month, saya semakin kagum dengan beliau. Terkadang saya benar-benar berharap, "andaikan beliau adalah ayah saya." Ternyata rasanya menyenangkan punya sosok ayah, ya.

Mengapa saya menulis ini? Baru saja beliau menelepon ponsel saya malam ini, karena ada informasi mengenai pendidikan. Apa yang beliau lakukan terhadap saya selama ini (apalagi barusan) selalu berhasil membuat saya terharu. Iya, beliau memang peduli terhadap saya. Ah, sensitif sekali saya ini. Berkaca-kaca hanya karena dihubungi oleh seorang Profesor yang menjadi rektor di kampus saya.

Ya, saya tidak pernah menyangka jika kami berdua akan seperti ini.

Ini janji saya untuk Profesorku:
"You must promise me that you will be as healthy as today years by now. Because I want you to see me as a success woman, an inspirational figure just like you. I want us to discuss a lot of things in the future, just like we did in the present.

You inspire me a lot, Professor.

I always remember what you said... 'Do everything with your passion and you won't find any strugles.'

Thank you for being a father figure that I am longing, Professor.

Please be healthy, because I want you, my father, to see your daughter grow..."

Beliau adalah sosok guru yang sesungguhnya. Bukan ditakuti, tapi dihormati dan disayangi.

Kalau anda menemukan sosok seperti beliau, maka jadikanlah sosok guru itu layaknya sebagai orang tua kita sendiri. Dan kita, jangan kurang ajar jadi anak. :p

Intinya, beliau adalah sosok inspirasi untuk dicontoh.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, semuanya!

Comments

Popular posts from this blog

Pancasila, Nasionalisme, dan Eyangkung

Mungkin Eyangkung (Eyang Kakung, Kakek dalam bahasa Jawa) benci disebut-sebut sebagai pahlawan. Tapi, memang kenyataannya begitu. Tidak akan ada Indonesia tanpa Eyangkung dan para pahlawan yang lain. Eyangkung saya bernama Eyang Toegijo Kartosandjojo, beliau lahir di Solo pada 17 Agustus 1919. Eyangkung bersekolah di Neutrale H. I. S Solo dan beliau berprestasi di sekolahnya. Karena prestasi itulah beliau dibebaskan dari les persiapab masuk M. U. L. O. dan pada akhirnya beliau berhasil masuk tanpa melalui tes ujian masuk. Sebagai cucu kesekian, saya sangat bangga mempunyai sosok Eyangkung. Karena beliau, saya selalu bersumpah akan membawa nama baik keluarga. Saya nggak mau menjelekkan nama baik keluarga besar, saya nggak mau dibilang, "cucu pahlawan kok seperti itu?" (Walaupun saya ini memang tergolong bandel sih, cuma bandelnya masih sebatas wajar). Walaupun beliau wafat setahun sebelum saya lahir, banyak cerita yang sudah saya dengar maupun foto-foto beliau yang saya l

The Art of Getting By

Hola! Ini mungkin adalah salah satu film favorit gue. Why? Karena pemerannya Emma Roberts sama Freddie Highmore. They're the best entertainers of all time. I watch this move like over a year ago, but still. I can remember it clearly. George ( Freddie Highmore ) is a fatalistic high school senior who is a gifted artist. George is often haunted by the realization that he will die someday. He ceases to complete his homework, as he feels that everything seems meaningless. As a result, he is put on academic probation. The next day, George goes up to the school roof and sees Sally ( Emma Roberts ) smoking. When a teacher comes up, George quickly pulls out a cigarette and takes the blame. Sally meets up with George to thank him, and though George is at first reluctant to talk to her, he soon warms up to her. On Career Day, George meets a young artist, Dustin and is inspired by his thoughts about life. He brings Sally with him to visit Dustin and it becomes appare

Butterfly, FLY AWAY

What do you see? Is it a butterfly? *** Mungkin menurut orang, binatang ini adalah yang paling cute, unyu, dan lovable banget. Tapi menurut gue..... Kupu-kupu sucks. Gue juga ngga ngerti kenapa gue itu jadi takut-jijik-illfeel gitu sama kupu-kupu. Sepertinya itu menular dari kakak gue juga....... Dulu gue sempet takut sama kupu-kupu. Terus tiba-tiba engga takut lagi gara-gara disuruh coba pegang sayapnya sama Mba Tita. Saat itu gue merasa kaya, "Ih wow, sayapnya alus bangeeettt. Jiplak lagi di tangan." Tapi..... ngga tau kenapa rasa untuk menghindari kupu-kupu kembali meruak ke permukaan. Perasaan itu pun masih terbenam di dalam hati gue. Kalo ada yang nanya