Skip to main content

Masa Putih-Biru

Left - Right: Nadia, Wiwit, Salsa, Elyta, Me
Ohhh.... SMPN 11 Jakarta, betapa aku merindukanmu sekarang!!!! Khususnya keempat orang ini yang gokilnya ampun-ampunan. Keempat orang yang suka tuker-tukeran bekal bareng, tempat curhat bareng, tempat nyontek (eh), tempat main Truth or Dare bareng, tempat dimana semua anaknya punya imajinasi tinggi karena seneng baca novel, tempat apa-apa deh pokoknya.

Kalian inget ngga, waktu pelajaran Bahasa Indonesia materi musikalisasi puisi, kelompok lain masih rempong nyiapin ini-itu, sementara kita udah beres dan main truth or dare. Terus gue dare Elyta untuk bilang gini ke Bu Wiwik di depan kelas, "Bu.... dingin.... Saya butuh kehangatan, peluk dong..."

And she did it without doubt. :")

Terus waktu kita latihan dirumah sepupu gue sampe maghrib, kalian emang yang dateng ke rumah gue, tapi gue nya ngaret 2 jam gara-gara ambil kaca mata. :(

Class Meeting juga sesuatu banget kalo kita semua lengkap. Kita nyanyi-nyanyi lagunya 1D keras-keras, sampe kadang-kadang sekelas suka keganggu sama suara kita. :")

Kalian inget ngga, kita semua itu selalu bawa bekal, dan tuker-tukeran pas istirahat. Kalo ada yang ngga bawa, kita beli soto di Mba Jutek (katanya udah pindah ke 19 sekarang), atau beli mie goreng, atau nasi uduk yang harganya 3000 cuma pake telor dadar sama cabe-cabean. HAHA gue jadi inget Mba Jutek yang mukanya udah pasrah banget digangguin kita.

Talitha Ayulia Salsabila,
Biasa dipanggil Salsa, Talitha (Wiwit's style), Caca, Cadut (Caca Ndut), dan.... CHIKAM (China Kampung) ;). Salsa itu sosok yang.... hmm, gokil, tapi suka malu-malu kucing didepan orang banyak. Dia itu teman sebangku gue selama 3 TAHUN berturut-turut! Dia temen pertama yang gue kenal di 11, dia temen sebangku terhebat deh. Waktu kelas 7, dia pernah panik gara-gara ada Gempa Bumi, padahal itu kaki guru Matematika gue yang gerak-gerak heibat. Awalnya gue emang ngira Salsa itu sombooooong banget, tapi nyatanya enggak sama sekali. Dia adalah salah satu provokator gue jadi pemain poker dikelas.

Nur Elyta Putri,
Biasa dipanggil Elyta, Kodok Jawa (karena suka ngomong sendiri pake Bahasa Jawa), Kapten (karena dia itu adalah Wakil Ketua Kelas yang super galak). Elyta itu...... absurd. Wkwkwk tapi maksudnya absurd yang enak sih.. -_- Dia kalo memuji orang itu ngga kira-kira, bisa buat orang yang dipuji terbang kelangit 100. Dia itu lemooooottt banget Matematika dan harus sering diberi pencerahan. Tapi kalo urusan Sastra..... don't doubt her. She's a Shakespeare. Puisinya banyak yang menghanyutkan. Tutur katanya apalagi.... Elyta itu urat malunya udah rusak. :p

Nadia Rahma Safitri,
a.k.a Nadia. Dia itu imuuuuuttt banget. Matanya bagus, dan senyumnya manis. Dia itu pinter Matematika, and She's a Belieber. Tempat bekalnya Tupperware warna ungu, tasnya LeSportsac, tempat pensilnya kadang-kadang penuh contekan (UPS). Hehe, Nadia itu sepertinya tak bisa marah.... Julukannya adalah Tante Nasi Goreng ;;)

Wiwit Tatianingrum Qaroseya
Panggilannya Wiwit, but recently we called her, TIWIW. Tiwiw mulanya dari nama guru Bahasa Indo kita yang namanya Ibu Wiwik but kita suka plesetin namanya jadi... Uhm, I think you get it. Same as Nadia, Wiwit itu juga Belieber sejati. Isi hp nya sama kaya Nadia yang isinya ngga jauh-jauh dari.... JUSTIN BIEBER. Karena ide anak somplak ini, kita pernah lipsing lagu-lagunya Justin dan kita videoin. Fortunately, kita ngga akan pernah mau masukin videonya di YouTube.

Sebenernya banyaaaaaak banget sejuta kenangan gue sama mereka. Banyaknya kebangetan. Tapi gue ngga bisa menyebutkan itu satu-satu disini. As long as we're together, anything is possible. We're unbeatable. Our memories will never be lost.

Gue disini kangen waktu-waktu saat kita semua masih bersatu didalam kelas yang sama. Waktu dimana kita masih pakai biru-putih sebagai seragam sehari-hari disekolah. Waktu dimana kita selalu melakukan apa aja bareng.

Ngga terasa yaa waktu kita bersama sudah tiba pada akhirnya. :( Tapi gue harap kalian tetep bisa jadi sahabat gue dikala senang atau susah. Semoga kita tetep sering jalan bareng. AMIN.

XOXO

PS: I LOST OUR PHOTOOOSS!! ASDFGHJKL

Comments

  1. Hehe wah thank youuu, sebenernya banyak banget tapi ter-la-lu banyak untuk diceritain. Kapan2 aku post tentang kegokilan kita deh :D

    ReplyDelete
  2. gokil bray!!! jadi kangen masa smp hahahahahahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak-anak, Muda, Tua, Dewasa

Kadang, ingin rasanya tinggal di Neverland. Menjadi anak-anak bersama Peterpan, Wendy, dan The Lost Boys. Hidup tanpa beban dan tanggung jawab yang dipikul. Iya, menjadi anak-anak itu memang menyenangkan. Keluguan yang selalu menampilkan wajah ceria, tidak mengerti tentang masalah percintaan, keluarga, pekerjaan, ataupun pertemanan. Seiring bertambahnya usia dan berkembangnya pikiran, perlahan keluguan itu mulai menghilang. Sepertinya, semuanya dimulai saat masa pubertas. Ketika anak-anak perlahan berubah menjadi dewasa yaitu, manusia sesungguhnya. Makhluk yang katanya harus hidup bersosial, tapi ternyata malah menjadi individual. Maksudnya di sini adalah, mencari berbagai macam cara untuk kepentingan pribadinya sendiri. Rela menyikut kawan dan mengubahnya menjadi lawan. Rela membunuh demi mendapatkan pengakuan, harta, ataupun jabatan. Sebaik-baiknya seseorang, dia tetaplah manusia yang melakukan dosa. Kenyataannya, toh manusia itu memang kejam. Bahkan si penulis yang sedang menulis i

Skies, Him, Love

Memandang langit adalah kesukaan saya. Pagi, siang, atau malam, tak peduli kapan dan di mana. Saya selalu kagum dengan awan pagi hari yang tampak seperti goresan kuas, lalu langit senja dengan warna jingganya di ufuk, hingga bulan bintang yang bersinar saat malam.  Memandang langit... membuat saya selalu bersyukur, dan semakin meningkatkan kepercayaan saya terhadap Tuhan. Saya, kamu, kita semua sebagai manusia hanya berupa debu di semesta. Saya baru saja menemukan tempat persembunyian yang tentram. Tempat di mana bisa memadu kasih dengan langit, dengan semilir angin yang sejuk dan menenangkan. Sebenarnya tempat itu sudah lama saya temui, namun baru akhir-akhir ini saya lebih suka "kabur" ke sana.  Rasanya... sangat ingin membawa selimut ke sana, dan perlengkapan teleskop. Hanya untuk berkenalan dengan semua yang ada di atas langit sana. Bintang polaris, sirius, minerva, bintang timur, ingin saya kenal semuanya. Di tempat itu, saya bisa melukiskan wajahnya

Like We Used To

Waktu itu ngga sengaja baca TL Twitter dan ada yang nge-tweets "Does he watch your favorite movies? Does he hold you when you cry? Does he sing to all your music While you dance to "Purple Rain"? " Terus feeling gue merasakan kata-kata itu berasal dari sebuah lagu.... But I can't figure it out that time. Kepo makin melanda. Hmm... Baruuuu aja tadi pagi gue download semua lagu-lagunya A Rocket To The Moon , and guess what!?!?!? Lirik itu dari lagu yang judulnya Like We Used To yang dinyanyiin mereka!! HAHAHAHAHA ke kepoan gue akhirnya terbalaskan begitu saja. :'3 Here's the lyric, I can feel her breath as she's sleeping next to me Sharing pillows and cold feet She can feel my heart, fell asleep to its beat Under blankets and warm sheets If only I could be in that bed again If only it were me instead of him Does he watch your favorite movies? Does he hold you when you cry? Does he let you tell him all your favo

LDKS #3

Kali ini I'll post kegiatan-kegiatan sesudah games. Enjoy it :) Me after taking a bath :)     Atas: Tante Novi (Mamanya Rafi) ; Left - Right: Me (Nita), Asti, Gia, Emak (Bu Lusi, wali kelas X-2), Tasha ; Depan: Atika Mereka yang telah mengurusi X-2 selama LDKS This is me, with my 'twins' :p LOL, orang-orang bilang muka kita tuh miriiiip banget. Well, ditambah rambut kita yang pendeknya sama, suka susah dibedain dari belakang. Anyway, namanya Nafta. Dia dulu sempet di Spore for a while, tapi sekarang udah balik lagi ke Indonesia. Nafta itu temen ekskul PMR dan kita emang udah deket banget. Dia kelas X-5 dan gue X-2. :) Nafta itu rumahnya ternyata deket banget sama gueee :O This is Tasha and Nafta. Fyi, Nafta itu temen pertamanya Tasha di 24. And I'm her 2nd friend :p Foto-foto ini diambil persis setelah gue sama Tasha selesai mandi. We should take a lot of pics, right? :p Ini temen seperjuangan gue, Fauzan Tripermana Putra a.k.a

Rising From the Ground

Sebagian dari doa gue udah terkabul. Yep I'm feeling blessed. Tuhan memang baik sekali, ya... kerikil-kerikil yang menghalangi langkah gue kini udah berhasil hilang satu per satu. Gue udah bisa balik menjadi Nita yang petakilan, nggak tahu malu, cerewet (walaupun masih tergolong pendiam yaa). Gue udah bisa membangun kembali dinding yang sempat roboh, kali ini pondasinya dibuat lebih kuat. Seperti post gue yang tentang Teratai, perlahan gue bisa seperti itu. Gue mulai bisa menunjukkan warna yang ada, memperlihatkan sifat gue yang sebenarnya. Gue bukan lagi bunglon yang gampang berubah warnanya. Gue unik. Kalian unik. Kita semua unik. Dan gue bangga itu. Gue bangga bisa bangkit dari kesedihan. Tuhan memang baik. Dia mendekatkan gue kepada orang-orang yang jauh lebih baik daripada dulu. Orang-orang yang ternyata mempunyai prinsip, pola pikir, dan sifat yang hampir mirip dengan gue. Sekalinya nggak cocok, justru bisa saling berargumentasi. Bagaimana dengan mereka yang suka menilai